Rabu, 25 Mei 2022

Pagelaran wayang lakon Babad Banyumas

  

Dalang Purwadi 

Ringkasan Cerita. 

1. Babad Banyumas merupakan kisah yang berwibawa pada jaman raja Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Alkisah Prabu Puntadewa raja Amarta bersama Prabu Kresna dan Prabu Baladewa. Tiga raja ini melakukan studi banding ke kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. Ibukota Mataram ini memang wilayah yang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 

2. Saat itu kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas merupakan ibukota Kerajaan Mataram sejak tahun 1647. Rajanya bergelar Kanjeng Sri Susuhunan Amangkurat Agung yang memerintah tahun 1645 - 1677. Narendra gung binathara mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana. 

3. Dialog antara Prabu Puntadewa, Prabu Kresna dan Prabu Baladewa dalam rangka studi banding. Dialog kenegaraan dengan Amangkurat Agung berlangsung di kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. Kewibawaan negeri sungguh berseri. Ibarat kang cerak manglung, kang tebih mentiyung. Sami pasok glondhong pangareng areng, peni peni raja peni, guru bakal guru dadi. 

4. Garwa prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung bernama Kanjeng Ratu Wiratsari atau Ratu Kencana. Prameswari Sri Susuhunan Amangkurat Agung membangun kota Purwokerto. Ratu Wiratsari memang mustikaning putri, tetungguling widodari. 

5. Tema dialog tentang sukses Mataram yang beribukota di Lesmana Ajibarang Banyumas, telah berhasil mewujudkan perdamaian dan kemakmuran dunia yang berkeadilan, dengan prinsip kama Arta Darma Muksa. 

4. Atas bujukan Sengkuni, Raja Astina Prabu Duryudana tidak berkenan atas kunjungan Amarta ke Mataram. Gerombolan pengacau dunia ini menyerang Banyumas, dengan taktik adu domba. Dicari kawan angkara murka yang bisa diajak sekongkel. Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti. 

Pagelaran Wayang Lakon Babad Mangkunegara IV

 


Dalang Purwadi 

Senin, 16 Mei 2022 jam 19 ing Sanggar Bandung Bondowoso Gondangan Jogonalan Klaten

A. Ringkasan Cerita. 

1. Prabu Puntadewa raja Amarta studi banding ke Pura Mangkunegaran. Turut menyertai kunjungan ini segenap kadang Pandawa, Prabu Kresna dan Prabu Baladewa. Pembesar Amarta, Dwarawati dan Mandura sedang ngangsu ngelmu. 

2. Studi banding negeri Amarta ini sekaligus untuk memberi pembekalan kepada Gathutkaca yang akan jumenengan di Kerajaan Pringgandani. Raja Gathutkaca perlu ilmu kepemimpinan yang handal dan profesional. Antareja, Antasena, Abimanyu mendampingi dalam pelatihan ketrampilan kepemudaan. 

3. Dialog antara Prabu Puntadewa dengan Sri Mangkunegara IV tentang beragam tema. Meliputi bidang tata pemerintahan, militer, bisnis, teknologi, kebudayaan dan kesusasteraan. Serat Wedhatama, Tripama dan Babad Wonogiri menjadi sarana kesadaran literasi. Kemajuan Pura Mangkunegaran diterangkan dengan tegas jelas tuntas.