Kridhaning ati tan kuwawa mbedhah kuthaning pasthi. Budi dayabe manungsa, ora bisa ngungkuli garising kawasa.
Tiap kali pulang ke Nganjuk, Embok selalu bertanya siapa jodoh putri tunggalnya.
“Piye, siapa bakal jodhone adikmu?”
Tentu saja ini pertanyaan yang amat menyulitkan buat saya. Sulit karena jodoh tak dapat dibeli di pasar. Tiap kali tak ada jawaban, Embok tampak kurang berkenan. Sehingga pertanyaan Embok tentang jodoh, merupakan pertanyaan yang bikin saya cemas.
Maha Besar Allah dengan segala firman-Nya.
Doa saya sekeluarga terkabul. Proses pertemuan antara Partini dengan calonnya sungguh sebuah tanda kekuasaan Allah. Dalam tempo yang singkat dan cepat, atas jasa perantara Bu Sayuri, keduanya sepakat untuk membangun rumah tangga.