Joko Tingkir atau Mas Karebet merupakan leluhur ulama di Tanah Jawa. Dalam hal ini termasuk Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Tegalarum Bendo Magetan. Kesadaran sejarah memang perlu. Pondok yang diasuh oleh Bapak KH Sohib Wahyuni menyadari arti penting jasa leluhur yang telah memberi uswatun hasanah.
Asma kinarya japa. Nama Tegalarum berhubungan dengan sejarah Sri Susuhunan Amangkurat Tegalarum. Wayah buyut Joko Tingkir ini memerintah Kerajaan Mataram dengan arif bijaksana sejak tahun 1645. Raja ulama ini memang jalma mursyid.
Ibarat waskitha ngerti sakdurunge winarah, Sri Susuhunan Amangkurat Tegalarum merupakan murid Ki Ageng Mageti. Tokoh pendiri Kabupaten Magetan ini memang sugih ngelmu sipating kawruh. Masa kecil Amangkurat Tegalarum atau Raden Sayiddin selalu tekun belajar agama di Demak, Jepara, Tuban, Pekalongan, Kedu, Banyumas, Semarang, Lamongan, Kediri dan Surabaya. Ilmu iku kelakone kanthi laku.
Sentana Mataram banyak yang berhubungan dengan daerah Madiun dan Magetan. Desa Tegalarum adalah hadiah dari Kanjeng Ratu Mas Balitar tahun 1708. Ratu Mas Balitar adalah garwa prameswari Sinuwun Paku Buwono I atau Raden Drajad, yang menjadi raja Mataram. Paku Buwono I sendiri adalah anak kandung Sri Susuhunan Amangkurat Tegalarum. Fastabikhul khairat, raja Mataram selalu menaburkan kebajikan.