Putri Prabu Brawijaya raja Majapahit bernama Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan. Putri Kraton kang sulistya ing warna, sugih rupa, karengga busana.
Pada hari Jumat Legi, tanggal 30 Juni 1478 makuwon di pertapan Bagor. Sebelah tenggara ereng erenging gunung Pandhan. Sebelah utara gunung Wilis. Dari kuthagara Nganjuk berjarak 5 km.
Kanan kiri pertapan Bagor dikelilingi kembang harum wangi. Bunga andung, anggrek, mawar, argula, noja, nala, nagasari, cempaka, claket, rejasa, rukem, ragaina, klurak, kalak, kanigara, kemuning, kenanga, delima, delima, taluki, seruni, wratsari, landep, pacarcina. Juru taman dari Wilangan, Brebek, Ngetos, Pace, Loceret dan Sukomoro.
Untuk bertemu dengan Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan perlu tapa pati geni. Tirakat sehari semalam tanpa makan tidur. Ratu Mas diberi kewenangan menguasai segenap mahluk halus di antara wilayah gunung Wilis dan gunung Pandhan.
Doa panuwunan bisa terkabul. Terlebih dulu dianjurkan untuk tapa kungkum di sendang milik Ratu Mas. Namanya sendang Sugihwaras. Tuk sumber ini merupakan hulu kali Widas. Orang sakit bisa sembuh. Punya kesulitan segera digerojok rejeki mbanyu mili.
Ratu Mas menguasai segenap sato kewan. Kesaktian Ratu Mas Trengganawulan diperoleh dari lelaku di laut Tanjungbang. Sekar Kedhaton Majapahit bisa tata jalma dengan berbagai binatang hutan. Alas gung liwang liwung.