Sabtu, 16 Desember 2023

ALAS BAGOR PERTAPAN RATU TRENGGANAWULAN

Putri Prabu Brawijaya raja Majapahit bernama Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan. Putri Kraton kang sulistya ing warna, sugih rupa, karengga busana. 

Pada hari Jumat Legi, tanggal 30 Juni 1478 makuwon di pertapan Bagor. Sebelah tenggara ereng erenging gunung Pandhan. Sebelah utara gunung Wilis. Dari kuthagara Nganjuk berjarak 5 km. 

Kanan kiri pertapan Bagor dikelilingi kembang harum wangi. Bunga andung, anggrek, mawar, argula, noja, nala, nagasari, cempaka, claket, rejasa, rukem, ragaina, klurak, kalak, kanigara, kemuning, kenanga, delima, delima, taluki, seruni, wratsari, landep, pacarcina. Juru taman dari Wilangan, Brebek, Ngetos, Pace, Loceret dan Sukomoro. 

Untuk bertemu dengan Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan perlu tapa pati geni. Tirakat sehari semalam tanpa makan tidur. Ratu Mas diberi kewenangan menguasai segenap mahluk halus di antara wilayah gunung Wilis dan gunung Pandhan. 

Doa panuwunan bisa terkabul. Terlebih dulu dianjurkan untuk tapa kungkum di sendang milik Ratu Mas. Namanya sendang Sugihwaras. Tuk sumber ini merupakan hulu kali Widas. Orang sakit bisa sembuh. Punya kesulitan segera digerojok rejeki mbanyu mili. 

Ratu Mas menguasai  segenap sato kewan. Kesaktian Ratu Mas Trengganawulan diperoleh dari lelaku di laut Tanjungbang. Sekar Kedhaton Majapahit bisa tata jalma dengan berbagai binatang hutan. Alas gung liwang liwung. 

Manuk prenjak, tukang, platuk, kuntul, derkuku, perkutut, bethet, manyar, ori, podhang, kutilang, jalak. Burung burung ini setia menemani putri Majapahit. 

Nanti Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan menikah dengan Prabu Jayabaya. Raja Kediri yang terkenal waskitha. Ngerti sakdurunge winarah. Jangka Jayabaya sebagai sarana membaca tanda tanda jaman.

Adipati Sosrokusumo dilantik menjadi Bupati Nganjuk pada tanggal 10 April 1719. Wilayah Nganjuk diperintah oleh raja MataramSri Susuhunan Prabu Amangkurat IV. Kraton Mataram beribukota di Kartasura. Adipati Sosrokusumo yang masih keturunan Joko Tingkir tapa ngeli di Kali Widas. Dimulai dari sendang Sugihwaras. Karena dikawal manuk glathik, kelak sendang Sugihwaras disebut juga Dam Glathik. 

Tapa ngeli di kali Widas atas anjuran Kanjeng Sunan Kalijaga. Adipati Sosrokusumo memimpin kabupaten Nganjuk gancar lancar rahayu lestari. Sendang Sugihwaras digunakan sebagai lelaku dan mesu budi. Aura Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan memancarkan daya wibawa. Cocok untuk sesuci dalam rangka nggayuh wahyu cakraningrat. 

Resi Mayangkara menjadikan sendang Sugihwaras untuk merawat Kraton Daha dan Jenggala. Putra Daha terdiri dari Jaya Amijaya, Jaya Amisena, Jaya Amilaga menikah dengan putri Jenggala. Yakni Pramoni, Pramesthi, Sesanti. Wareng Raden Arjuna ini menikah atas prakarsa Mayangkara atau Anoman. Kemudian muksa bersama raja Kediri. 

Babad Loceret yang disusun oleh Kyai Joyo Wariyo memberi keterangan gamblang. Berbentuk tembang macapat, serat Jawa klasik itu menjadi kaca benggala. 


Dhandhanggula


Putri Brawijaya Majapahit, 

Kanjeng Ratu Mas Trengganawulan, 

Kadya melathi rinonce, 

Wangi aganda arum, 

Mapan ing ngisore gunung Wilis, 

Perenge gunung Pandhan, 

Bagor arane pertapan, 

Sendang Sugihwaras tapa kungkum ngeli, 

Nyawiji Daha Jenggala.


oleh: Purwadi. 

Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, LOKANTARA. 

Hp 087864404347

Tidak ada komentar:

Posting Komentar