Jumat, 15 Desember 2023

PEMILU DAMAI DENGAN GELAR BUDAYA KEBANGSAAN

Seni edi peni membuat hidup lebih indah. Pesta demokrasi selayaknya dilakukan dengan aman damai. Gelar budaya mengarahkan suasana lebih tertata. 

Hari Jumat, 15 Desember 2023 Masyarakat Surakarta menyelenggarakan acara meriah. Gelar budaya kebangsaan dan UMKM untuk pemilu damai. Bertempat di sasana sumewa pagelaran Kraton Surakarta. 

Kesempatan emas bagi siswa SD Kasatriyan Baluwarti unjuk kebolehan. Anak yang pintar dan lincah ini nabuh gamelan. Pelajaran karawitan diterapkan dengan nabuh lancaran gugur gunung. Laras pelog pathet barang berkumandang ing awang awang. 


Gugur gunung


Ayo kanca ayo kanca, 

Ngayahi pakaryan praja, 

Kono kene kono kene, 

Gotong royong nyambut gawe, 

Lila lan legawa kanggo mulyane negara. 


Siji loro telu papat, 

Bareng maju papat papat, 

Diulang ulungake murih enggal rampunge, 

Holobis kuntul baris, 

Holubis kuntul baris. 

Lincah trampil dan cekatan. Siswa SD Kasatriyan Baluwarti terlatih nabuh gamelan. Bonang, slenthem, demung, saron, peking, kethuk, kenong, kempul, gong. Instrumen karawitan ini menghasilkan nada yang merdu. Gamelan terbuat dari perunggu dan nikel. Disebut dengan gangsa. Gayor berhias naga sebagai lambang keberuntungan. 

Gendhing lancaran menthog segera menyusul. Laras pelog pathet nem. Irama lancaran, cakepan bahasa sehari hari dan nada sigrak gumyak. Cocok untuk menggambarkan situasi yang lucu. Sesuai dengan jiwa anak anak. Muda mudi yang cinta seni. 


Menthog


Menthog menthog dak kandhani, 

Mung solahmu angisin isini,

Mbokya aja ngetok ana kandhang wae, 

Enak enak ngorok ora nyambut gawe, 

Menthog menthog mung lakumu megal megol gawe guyu. 

Sasmitaning ngaurip. Bahwasanya lambang hidup itu penuh dengan makna kebajikan. Kompetisi pemilu dihadapi dengan penuh keakraban. Partai boleh beda. Pilihan boleh tidak sama. Tapi perteman terus terjaga. Persahabatan selalu dirajut. Silahturahmi senantiasa terjalin. Pesan lagu gugur gunung dan menthog memberi pelajaran berharga. Pasemon lumantar lelagon. 

Kepentingan negara lebih tinggi daripada keperluan pribadi. Kerja sama manunggal bersatu padu. Demi mewujudkan masyarakat adil makmur. Negeri kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. 

Nilai tradisional dan global berjalan beriringan. Paham lokal dan nasional saling mengisi, samad sinamadan, daya dinayan. Sasana sumewa pagelaran Kraton Surakarta wadah untuk berkreasi seni edi peni, budaya adi luhung.

Pangageng Sasana Wilapa memberi dukungan penuh. GKR Wadansari selalu mengembangkan kebudayaan Jawa. Pemerintah Jepang pada tahun 2012 memberi hadiah Fukuoka Award. Diberikan kepada tokoh yang peduli seni budaya. Putri Sinuwun Paku Buwana XII bisa nembang, nabuh gamelan dan menari. Tiap Selasa Kliwon menampilkan gladhen Bedhaya Ketawang. Tari sakral lambang kesuburan. 

Kiprah putri kraton lain yakni GKR Hj Ayu Koes Indriyah. Pernah dua kali menjabat sebagai anggota DPD RI. Mewakili daerah pilihan Propinsi Jawa Tengah. Tanggal 16 September 2011 pentas tari ramayana di pelataran candi Prambanan. Dhapuk sebagai Dewi Sinta. Pagelaran kolosal yang sarat dengan aspek logika etika estetika, cipta rasa karsa.

Turut berperan BRAy Rusmiarum Indriana Kusumo Pradopo. Keponakan Sinuwun Paku Buwana XIII aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Tiap hari Minggu siang melatih tari bedaya di bangsal smarakata. Terbuka untuk umum. Olah raga sekaligus olah rasa. Bathi tikel matikel. 

Partisipasi segala lapisan sosial. Sentana, abdi dalem, pangarsa kraton, praktisi dan masyarakat bertekat sama. Manunggaling kawula gusti. Pakarti kang sinengkuyung luhuring budi. Indonesia makin makmur sejahtera.

Hari makin sore. Angin sumilir segar. Penjaga stand pameran tampak laris manis. Pelaku usaha kecil menengah ini begitu berbahagia. Pemerintah kota Surakarta dan pejabat teras hadir. Semua ngestreni gelar budaya demi pemilu damai. 


Serayu


Adhuh segere banyune ing sendhang, 

Ilang kesele wis mari le mriyang, 

Banyune bening nyegerake ati, 

Kudu sing eling mring tindak kang suci. 


Persembahan terakhir yaitu lagu Serayu. Pesan pitutur luhur menyembur dan sumawur. Jawa jiwa kang jawi.

oleh: Purwadi

Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, LOKANTARA. Hp 087864404347










Tidak ada komentar:

Posting Komentar