Minggu, 31 Januari 2021

SEJARAH GUNUNG ANJASMORO TEMPAT SEMEDI BANGSAWAN MAJAPAHIT

A. Daya Linuwih Gunung Anjasmoro. 

Anjasmoro adalah putri Patih Logender yang amat cantik. Mustikaning putri, tetungguling para widodari. Bebasan sugih rupa kurang candra. 

Gunung Anjasmoro merupakan tanda hormat. Keluhuran budi Putri Anjasmoro layak dikenang sepanjang masa. 

Asmarandana. 

Anjasmara ari mami. Mas mirah kulaka warta. Dasihmu tan wurung layon. Aneng kitha Probolinggo. Prang tandhing lan Wurubisma. Kariya mukti wong ayu. Pun kakang pamit palastra. 

SEJARAH KARTASURA SEBAGAI IBUKOTA MATARAM

1.Berdirinya Kartasura sebagai Ibukota Kraton Mataram. 

Kartasura kota yang sangat penting. Sejarah Kabupaten Sukoharjo berhubungan dengan pembukaan wilayah Kartasura pada tahun 1677. Pelopornya adalah Gusti Raden Mas Rahmat. Beliau adalah cucu Pangeran Pekik, Bupati Surabaya. Gusti Raden Mas Rahmat merupakan putra Sinuwun Amangkurat Tegal Arum yang menikah dengan Kanjeng Ratu Kulon. 

Kelak Gusti Raden Mas Rahmat menjadi raja Mataram dengan gelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya . Pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Amangkurat II atau Amangkurat Amral atau Amangkurat Surabaya ini, kraton Mataram beribukota di Kartasura. Kartasura dipilih sebagai ibukota Mataram oleh Sri Susuhunan Amangkurat II atau Amangkurat Surabaya tahun 1677. Letak Kartasura amat strategis. Terhubung langsung dengan jalur penting kota di pesisir dan pedalaman. Umbul Cakra dan Pengging mengalir ke Kartasura dan bertemu di Kali Larangan. Wilayah Sukoharjo ini punya sistem pengairan maju yang dipimpin oleh KRT Tirtonegoro. 

SEJARAH GOA SELOMANGLENG TEMPAT SEMEDI PARA BANGSAWAN KEDIRI

A. Dewi Kilisuci di Pertapan Goa Selomangleng. 

Goa Selomangleng terkenal sebagai tempat untuk manungku puja. Dewi Kilisuci mengajarkan kawruh kasampurnan di pertapan goa Selomangleng. Agar dunia selalu ayu hayu rahayu. 

Para putri Kediri sejak dulu terkenal cantik rupawan. Dalam seni pedalangan kecantikan seorang wanita digambarkan lewat sulukan dan janturan. Keagungan dan keanggunan wanita dilukiskan sangat sempurna. 

Suluk keputren memberi narasi tentang anngunnya metafora wanita. 

Wanodya ayu utama ngambar aruming kusuma, wadana asawang sasi ri sedheng purnama sidi, o netra njahit esmu lindri, grana rungih milangeni, tuhu mustikaning putri tetungguling widodari. 

Kamis, 28 Januari 2021

SEJARAH TARI GANDRUNG MENDATANGKAN KEMAKMURAN

A.Tari Gandrung Membuat Kesuburan Tanah. 

Kadang tani hidup dengan bercocok tanam. Petani menanam pala wija, pala pendhem, pala simpar, pala kitri, pala gandhul. Mereka hidup subur makmur di alam pedesaan. 

Cocok tanam dimulai dengan ritual adat. Mereka nanggap tari gandrung dengan iringan kendang kempul. Seni edi peni bisa membuat kesuburan tanah. Budaya adi luhung mendatangkan kemakmuran. 

Gelar seni gandrung dengan iringan kendang kempul dilakukan di Alas Purwo. Bagi kalangan masyarakat Jawa, Alas Purwo dianggap sebagai tempat nenuwun. Tiap punya hajad mesti melakukan upacara yang disertai dengan pentas tari gandrung, iringan musik kendang kempul. Tata cara sesuai dengan paugeran baku  yang sudah diwariskan turun tumurun. 

Rabu, 27 Januari 2021

SEJARAH ALAS PURWO TEMPAT SEMEDI RAJA AIRLANGGA

A.Alas Purwo sebagai Papan Nenuwun. 

Bagi kalangan masyarakat Jawa, Alas Purwo dianggap sebagai tempat nenuwun. Tiap punya hajad mesti melakukan tata cara sesuai dengan paugeran yang sudah diwariskan turun tumurun. 

Alas Purwo berada di Kabupaten Banyuwangi. Dari segi makna memang mengandung ajaran filosofis luhur. Banyuwangi Berarti Air yang Selalu Menaburkan Bau Harum Semerbak ke Segala Penjuru

Masyarakat sekitar alas Purwo ahli dalam olah sastra bahasa. Banyu artinya air. Wangi artinya harum. Ada istilah lain banyu, yaitu tirta, toya, her, udaka, ranu, tuban, har, sindu, sunda, sangkara, tita, sangaka, hap, warih.

Kata wangi disebut juga arum, amrik, mingeng, ngambar, wida. Banyuwangi mengandung arti air kehidupan atau tirta perwitasari yang membawa suasana harum semerbak. Masyarakat Banyuwangi selalu mantab dalam hal kepribadian, kokoh dalam hal jatidiri, riang gembira dalam segala suasana.

SEJARAH GUNUNG PANANGGUNGAN TEMPAT SEMEDI TRIBUANA TUNGGADEWI

A.Daya Magis Gunung Pananggungan. 

Dalam lintasan sejarah gunung Pananggungan disebut dengan gunung Jamurdipa. Kalangan penghayat Kejawen memberi nama Gunung Perwita. 

Nama perwita mengingatkan lakon Dewaruci. Raden Werkudara mendapat tirta perwita sari. Yakni ngelmu kasampurnan. Gunung Pananggungan juga tempat memperoleh kawruh sangkan paraning dumadi. 

Hakikat hidup ini yang dijalani Tribuana Tunggadewi. Raja Majapahit tahun 1328- 1350 melakukan lara lapa tapa brata di Gunung Pananggungan. Diikuti segenap abdi dalem Purwo Kinanthi yang membawa sesaji uba rampe. Dupa, ratus, rasamala, sekar wangi tersedia sebagai perlengkapan upacara. 

Selasa, 26 Januari 2021

SEJARAH KALI SERANG UNTUK TAPA NGELI JOKO TINGKIR

A. Tapa Ngeli di Aliran Kali Serang. 

Kali Serang  berhulu di kaki Gunung Merbabu. Digunakan untuk tapa ngeli oleh Joko Tingkir sejak tahun 1536.

Mas Karebet atau Joko Tingkir menjalankan lelaku di kali Serang. Mulai dari Tengaran, Suruh, Susukan, Karanggede, Wonosegoro, Juwangi, Penawangan, Purwodadi. Berlanjut ke Kudus, Demak, Jepara. 

Aliran Kali Serang sejauh 136 Km. Musim kemarau airnya kemricik. Musim hujan airnya gemrojok. Terakhir bermuara di pantai Kedung Malang, Kedung Jepang. Berbaur dengan perairan laut Jawa. 

SEJARAH PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

A. Berdirinya Pelabuhan Tanjung Perak 

Terkenalnya pelabuhan Tanjung Perak Surabaya didukung oleh lagu yang atraktif dan kreatif. Lagu ini berjudul Tanjung Perak. Kerap dikumandangkan lewat siaran radio. Juga dalam pementasan wayang kulit dan ludruk suka melantunkan lelagon Tanjung Perak. Terlebih-lebih lagu Tanjung Perak ini mengandung unsur informatif dan suasana rekreatif. 

Senin, 25 Januari 2021

SEJARAH KALI SERAYU TEMPAT TAPA NGELI RAJA AMANGKURAT I

A.Daya Linuwih Kali Serayu. 

Kali Serayu dianggap sakral oleh warga Dulangmas. Yakni Magelang Kedu Banyumas. Raja Mataram selalu tapa ngeli di Kali Serayu untuk mendapatkan daya linuwih. 

Lagu Serayu laras pelog pathet nem. 

Adhuh segere banyune ing sendhang. Ilang kesele wis mari le mriyang. Banyune bening nyegerake ati. Kudu sing eling mring tindak kang suci. 

Lelagon Serayu berkumandang. Hati terasa bergetar. Karena lagu ini memuat ajaran etis filosofis yang amat tinggi. 

SEJARAH PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG

A.Berdirinya Pelabuhan Tanjung Emas. 

Pelabuhan Tanjung Emas berada di wilayah Semarang. Pada awal mulanya Pelabuhan Tanjung Emas menempati daerah Argo Simongan. 

Pesisir laut Jawa perlu fasilitas maritim yang memadai. Maka pada tahun 1519 tokoh kelautan dari Karaton Demak Bintara mendapat tugas membangun pelabuhan. 

Tokoh maritim itu bernama Ki Ageng Pandhanaran. Sejarah Kabupaten Semarang memiliki posisi strategis dalam kancah peradaban Jawa. pendiri Semarang bernama Ki Ageng Pandhanaran merupakan keturunan Kasultanan Demak yang berkepribadian paripurna. Di kalangan Kejawen beliau juga dikenal dengan gelar Sunan Tembayat. 

Segera Ki Ageng Pandanaran membangun pelabuhan Tanjung Emas. Sebuah nama yang memberi harapan emas. Yakni keberuntungan yang jaya, wibawa dan mulia. 

Ki Ageng Pandhanaran tampil sebagai pemimpin yang waskitha ngerti sakdurunge winarah. Menejemen pelabuhan Tanjung Emas dilakukan dengan prinsip prinsip transparansi. 

Minggu, 24 Januari 2021

SEJARAH SYEKH JANGKUNG PENASIHAT KRATON MATARAM

A.Pati Sebagai Leluhur Kraton Mataram. 

Leluhur utama Kraton Mataram berasal dari Kabupaten Pati. Termasuk Syekh Jangkung yang menjadi penasihat Mataram. Kebijakan Mataram bersumber dari kejernihan wedharan Bumi Pati. 

Kawasan Gunung Kendheng sebagai sarana tolak balak berhubungan dengan kebijakan Mataram. Upacara kenegaraan Mataram atas pamrayoga sesepuh Pati. Berlaku sejak Panembahan Senapati memerintah Kraton Mataram tahun 1582.

Pengakuan ini berlangsung turun tumurun. Upacara tolak balak dilakukan oleh Sultan Agung Hanyakra Kusuma. Raja Mataram tahun 1613-1645 ini rutin mengadakan wilujengan. Dengan panitia oleh abdi dalem purwa kinanthi. Hal ini melanjutkan tradisi pendiri Mataram. 

Leluhur kerajaan Mataram bernama Ki Ageng Penjawi yang menjadi pendiri Pati. Kawasan Gunung Kendheng oleh Trah Mataram digunakan sebagai sarana tolak balak. Dengan harapan masyarakat ayem tentrem bagya mulya lahir batin. 

Sabtu, 23 Januari 2021

SEJARAH GUNUNG KENDHENG TEMPAT SEMEDI SULTAN AGUNG

A.Gunung Kendheng Sebagai Sarana Tolak Balak. 

Upacara tolak balak dilakukan oleh Sultan Agung Hanyakra Kusuma. Raja Mataram tahun 1613-1645 ini rutin mengadakan wilujengan. Dengan panitia oleh abdi dalem purwa kinanthi. 

Leluhur Sultan Agung bernama Ki Ageng Penjawi yang menjadi pendiri Pati. Kawasan Gunung Kendheng oleh Trah Mataram digunakan sebagai sarana tolak balak. Dengan harapan masyarakat ayem tentrem bagya mulya lahir batin. 

Adanya upacara tolak balak ini diturunkan sejak jaman Kraton Demak Bintara tahun 1478. Ki Ageng Tarub mendidik putranya untuk melestarikan adat Istiadat Kejawen. Agar tanah Jawa rahayu lestari. Nir baya, nir bita, nir sambikala. 

SEJARAH AMANGKURAT I MEMBANGUN KABUPATEN BANYUMAS

A.Nama Banyukerto Menjadi Banyumas

Pada masa kerajaan Demak Bintara nama Banyumas masih disebut Banyukerto. Wilayah ini langsung diperintah oleh Kadipaten Semarang. Pembina wilayah Banyukerto dipegang oleh Ki Ageng Pandan Aran. Pembesar kadipaten Semarang ini masih keturunan Adipati Yunus Syah Alam Akbar, Sultan Demak Bintara.

Lama kelamaan daerah Banyukerto semakin maju. Perta-nian, perkebunan, peternakan, perdagangan berjalan lancar. Rakyat pun hidup makmur sejahtera. Kekuasaan Demak berpindah ke Pajang. Kerajaan Pajang diperintah oleh Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Raja Pajang ini memang sakti mandraguna. Beliau masih berdarah Majapahit, Demak dan Pengging. Pada dirinya mengalir darah biru, bangsawan besar Jawa. Benar benar trahing kusuma rembesing madu, wijining amara tapa, tedhaking andana warih.

SEJARAH KOTA SALATIGA

A. Salatiga Sebagai Kota Historis

Kota Salatiga menempati posisi yang strategis dalam perspektif geografis  dan historis. Secara geografis kota Salatiga diapit oleh wilayah Surakarta dan Semarang. Dari perspektif historis kota Salatiga menjadi tempat diplomasi kenegaraan kraton Demak, Pajang dan Mataram. 

Kraton Pajang yang berdiri pada tanggal 1 Juli 1546 juga bermula dari kota Salatiga. Daerah Tingkir Salatiga menjadi tempat penggemblengan bagi Joko Tingkir. Kelak menjadi raja Pajang bergelar Sultan Hadiwijaya. Wilayah Salatiga dan sekitarnya dulu pernah diasuh oleh Ki Ageng Tingkir yang terkenal sebagai guru kebatinan yang peng pengan. Menurut sejarahnya Ki Ageng Tingkir pernah berguru kepada Syekh Siti Jenar bersama dengan Ki Ageng Banyubiru dan Ki Ageng Butuh. 

Jumat, 22 Januari 2021

SEJARAH GUNUNG SEMERU TEMPAT SEMEDI RAJA SINGOSARI

A.Asal Usul Gunung Semeru. 

Gunung Semeru berasal dari Negeri Hindustan. Dipindah dari negeri Hindustan ke negeri Jawa Dwipa, agar tanah Jawa berdiri tegak kokoh. 

Tanah Jawa dulunya memang njomplang. Beban bagian barat Jawa terlalu berat. Sehingga terjadi botsih atau abot sisih. Sang Hyang Jagad Girinata memanggil para Dewa Kahyangan. 

Hadir tokoh dewa di persidangan Kahyangan Junggring Salaka. Sang Hyang Narada, Brama, Wisnu, Indra Antaboga. Para dewa ditugasi untuk memindah gunung Mahameru yang terletak di sebelah gunung Himalaya. 

SEJARAH PUNCAK SAPTO ARGO TEMPAT SEMEDI RAJA DEMAK BINTORO

A.Wibawa Puncak Sapto Argo di Gunung Muria. 

Raden Patah dinobatkan sebagai raja di Kasultanan Demak Bintoro pada tahun 1478. Wali Songo menganjurkan agar Raden Patah meneruskan tatacara Prabu Brawijaya V, raja Majapahit. Sebagai putra raja Majapahit, Raden Patah wajib menjalankan lara lapa tapa brata.

Untuk itu dewan Wali Songo menugaskan Sunan Muria agar mendampingi Raden Patah selama menjalankan meditasi. Kanjeng Sunan Muria sebagai anggota dewan wali berperan sebagai guru spiritual Raden Patah. Tempat yang digunakan untuk melakukan tapa brata yaitu puncak Sapto Argo.

SEJARAH GUNUNG BROMO TEMPAT SEMEDI PRABU HAYAMWURUK

A.Daya Linuwih Gunung Bromo. 

Tiap tahun Prabu Hayamwuruk melakukan upacara Sarada. di Gunung Bromo. Sejak dinobatkan sebagai raja Majapahit tahun 1350, Prabu Hayamwuruk rajin mengadakan tata cara. 

Empu Tantular selaku Pujangga istana diutus untuk memimpin upacara Sarada. Arti Sarada adalah memuliakan arwah leluhur. Masyarakat Jawa sekarang menyebut Sarada dengan istilah nyadran. 

Bulan ruwah dianggap waktu yang penting. Masyarakat Jawa pulang kampung untuk sowan di makam leluhur. Kegiatan ini dinamakan nyadran. Terusan dari kata Sarada. 

SEJARAH ALAS KETONGGO TEMPAT SEMEDI PANEMBAHAN SENAPATI

A.Daya Magis Alas Ketonggo 

Panembahan Senapati mendirikan kerajaan Mataram pada tahun 1582. Berdirinya kerajaan Mataram atas anugrah Sultan Hadiwijaya raja Pajang. Ki Ageng Pemanahan diberi hadiah alas Mentaok sebagai cikal bakal kraton Mataram. Panembahan Senapati atau Danang Sutawijaya terlebih dulu melakukna lara lapa tapa brata.

Alas Ketonggo dijadikan Panembahan Senapati untuk melakukan meditasi spiritual. Ilmu iku kelakone kanthi laku. Saat melakukan tatacara lelaku ini, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senapati mendapat wahyu keprabon. Cahaya ndaru cumlorot manjing dalam diri pribadi. Pada kesempatan ini Panembahan Senapati mendapat tiga wahyu sekaligus yaitu pendita, raja dan tentara.

Tatacara semedi yang dilakukan oleh Panembahan Senapati mendapat anugerah berlimpah ruah. Dari tenaga gaib dirinya menjadi jalma limpat seprapat tamat. Alas Ketonggo ini berada di daerah Ngawi. Tepatnya di sebelah barat Kota Ngawi yang berupa dengan jajaran hutan jati. Di sini juga mengalir Kali Ketonggo yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun.

Rabu, 20 Januari 2021

SEJARAH SYEKH SUBAKIR DI PERTAPAN GUNUNG TIDAR

A.Pusaka Kyai Damar Murub dan Kendi Pratala. 

Pusaka Damar murub dan Kendi Pratala merupakan warisan Syekh Subakir yang menjadi guru sakti di pertapan Gunung Tidar. Kyai Damar Murub berupa pusaka keris. Sedang Kendi Pratala adalah pusaka yang berupa tempat untuk menyimpan air. Kedua pusaka itu mempunyai daya linuwih yang ampuh, sepuh, tangguh.

Gunung Tidar terletak di daerah Magelang, Jawa Tengah. Pada jaman dulu Gunung Tidar menjadi tempat berdirinya pertapan yang dikelola oleh Syekh Subakir. Sebelumnya Syekh Subakir adalah raja di Kraton Medang Kamulan yang bergelar Prabu Aji Saka. Setelah lengser keprabon madeg pendhita namanya dirubah menjadi Syekh Subakir. Pada masa tuanya lebih menekankan kegiatan oleh rasa.

Selasa, 19 Januari 2021

SEJARAH AJISAKA MENGAJARI AKSARA JAWA

A. Kedatangan Prabu Aji Saka Di Jawa

Aksara Jawa diajarkan oleh Prabu Ajisaka. Sejarah ini didasarkan pada Serat Mahaparwa, karangan Empu  Satya di Mamenang, Kediri, pada tahun  851 Surya (S) atau 879 Candra (C). Pada waktu ini tanah Arab di Timur Tengah sedang mengalami jaman Nabi Isa. Waktu itu Pulau Jawa belum bernama Jawa dan masih menjadi satu dengan  Pulau Sumatra, Madura dan Bali. Sunyi sepi  belum ada manusia. 

Maka para dewa yang berkahyangan  di puncak  Gunung Tengguru tanah Hindi, yang nantinya disebut Gunung Himalaya, datang ke Pulau Jawa. Pimpinan para dewa adalah Sanghyang Manikmaya, atau Sanghyang Guru. Ia menjadi raja mengepalai para dewa. Maka pulau tadi dinamakan Pulau Jawa oleh Sanghyang Manikmaya, berasal dari kata  dawa. Akan tetapi pada waktu itu yang menyebut demikian hanya para dewa.  Setelah para dewa  di Pulau Jawa lamanya 15 tahun, lalu semua muksa kembali ke kahyangan di puncak Gunung Tengguru tanah Hindi. Pulau Jawa kembali sepi seperti sedia kala.

Senin, 18 Januari 2021

SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA

A. Berdirinya Kerajaan Tarumanegara. 

Kerajaan Tarumanegara berdiri pada masa silam sebagai sumber teladan. Nilai Luhur itu hendaknya dikaji. Bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari. 

Asal Usul Nama Bekasi dibentuk saat kerajaan Tarumanegara. Nama Bekasi sesungguhnya memiliki makna filosofis dari tiga kata. Berusaha memberi kabar yang berisi. Be – berusaha, ka – kabar, si – berisi. Pada kenyataannya masyarakat Bekasi senantiasa memberi harapan kepada sekalian sesama hidup. 

Maka Bekasi juga bermakna memberi kasih sayang dengan sesuap nasi. Be – berusaha, ka – kasih sayang, si – sesuap nasi. Dengan demikian Bekasi mengandung makna kejujuran serta rasa kemanusiaan.

SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN

A. Jaman Keemasan Kerajaan Pajajaran. 

Generasi sekarang perlu sadar sejarah. Demi menata depan yang lebih cemerlang. Pelajaran sejarah menawarkan kebajikan masa silam. 

Warisan agung Kerajaan Pajajaran yaitu berdirinya kota Bogor. Dalam kilasan historis Bogor berdiri pada tanggal 3 Juni 1483. Pendirinya adalah Kanjeng Sinuwun Sri Baduga Maharaja, raja agung yang berkuasa di Kerajaan Pajajaran.

Raja Kraton Pajajaran merupakan manusia paripurna. Insan pilihan yang dikirim oleh Tuhan. Sri Baduga Maharaja seorang pemimpin yang bijak bestari, merakyat, suka menolong, disiplin, pekerja keras, cerdas, berwawasan luas, berillmu tinggi dan sakti mandraguna.

Tiap bulan Sura Sri Baduga Maharaja melakukan tapa brata di Gunung Salak. Beserta dengan aparat kerajaan Pajajaran, beliau bersemedi untuk mendapat daya kesaktian. Para dewa kahyangan berdatangan untuk memberi anugerah agung kepada raja Pajajaran. Sri Baduga Maharaja mendapat pusaka keris dengan nama Kyai Pudak Arum. Pusaka ini menjadi andalan bagi kerajaan Pajajaran. Demi keselamatan negeri, pusaka keris Kyai Pudak Arum dikirap dengan kereta kencana.

SEJARAH PRABU SILIWANGI RAJA SAKTI TANAH PASUNDAN

A. Berdirinya Istana Kraton Pajajaran. 

Amat berbahagia warga Pasundan punya tokoh hebat dalam sejarah. Beliau adalah Maharaja Prabu Siliwangi. Raja Pajajaran terkenal sebagai pribadi paripurna. 

Pembangunan kota Bandung atas jasa baik Prabu Siliwangi. Nama Bandung berasal dari dua kata, Bantuan dan Mendung. Bantuan terkait dengan pertolongan dari Tuhan. Mendung merupakan suasana yang sedang gelap gulita. Tidak selamanya langit mendung, berarti suasana duka suatu saat pasti berganti. Ada harapan untuk menanti keadaan yang lebih gemilang. Bandung berarti keyakinan masyarakat ter-hadap bantuan Tuhan untuk mendapati cuaca mendung.

Ajaran leluhur bikin hidup teratur. Nasib rakyat jadi mujur. Sesungguhnya di balik kesempitan pasti beserta dengan kesempatan. Anugerah yang berlimpah ruah ini betul-betul dihayati oleh Kanjeng Sinuwun Prabu Siliwangi pada tanggal 9 Muharam atau 20 April 1333.

SEJARAH KOTAGEDHE IBUKOTA KRATON MATARAM

A. Pendiri ibukota Kerajaan Mataram Kotagedhe 

Sinom 

Nulada laku utama,

Tumrape wong Tanah Jawi,

Wong agung ing Ngeksiganda,

Panembahan Senapati,

Kepati amarsudi,

Sudane hawa lan nepsu,

Pinesu tapa brata,

Tanapi ing siyang ratri,

Amamangun karyenak tyasing sasama.

Minggu, 17 Januari 2021

SEJARAH KALI BRANTAS UNTUK TAPA NGELI RAJA MAJAPAHIT

A.Tapa Ngeli di Aliran Kali Brantas. 

Raja Majapahit sejak jaman Raden Wijaya tahun 1293 selalu menjalankan laku spiritual. Kegiatan ini berlanjut pada masa pemerintahan Prabu Jayanegara, Tri Buana Tungga Dewi dan Prabu Hayamwuruk. 

Lebih utama lagi pada masa pemerintahan Sinuwun Prabu Brawijaya V. Upacara sesaji malah dilakukan secara rutin sejak tahun 1467. Bertempat di Hulu Sungai Brantas, kaki gunung Arjuno. Yakni di daerah Sumber Brantas Bumiaji Malang. 

Sabtu, 16 Januari 2021

SEJARAH KRATON JENGGALA

A.Leluhur Kraton Jenggala. 

Kerajaan Jenggala telah berhasil menata peradaban Jawa. Dalam kurun waktu yang panjang, Kraton Jenggala mewariskan seni edi peni, budaya adi luhung. 

Prabu Gendrayana memerintah kerajaan Kediri sejak tahun 325. Beliau adalah leluhur raja Jenggala. Nak tumanak run tumurun Prabu Gendrayana menjadi leluhur kerajaan yang sadar arti penting makna trah kusuma rembesing madu. 

Kerajaan Kediri tampil sebagai negara jaya sejahtera, aman damai, ayem tentrem. Jadilah kerajaan yang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.

Jumat, 15 Januari 2021

SEJARAH GUNUNG WILIS TEMPAT SEMEDI PRABU JAYABAYA

 


A. Daya Linuwih Gunung Wilis

Gunung Wilis sejak dulu kala digunakan sebagai tempat meditasi bagi kalangan kraton di Jawa. Misalnya Prabu Jayabaya kerap tetirah di grojogan Seduda Sawahan yang berada di lingkungan Gunung Wilis. Patih Gajahmada melakukan tapa brata di daerah Ngliman. Prabu Brawijaya menjalankan lelaku di daerah Bajulan. 

Sebegitu pentingnya kawasan gunung Wilis sebagai tempat untuk menjalankan kegiatan spiritual, maka peranannya sangat berpengaruh pada sejarah. Pada tahun 1979, Ki Panut Darmoko menciptakan lelagon Nganjuk Mranani dengan setting Gunung Wilis dan Gunung Pandan. Keindahan alam dilukiskan dengan amat asri.

SEJARAH GUNUNG PANDHAN TEMPAT SEMEDI PRABU ANGLINGDARMA

 


A. Daya Linuwih Gunung Pandhan

Gunung Pandhan pada masa Kerajaan Bojonegoro dijadikan sebagai tempat untuk melakukan lara lapa tapa brata. Prabu Anglingdarma mendapat wahyu keprabon. Turunnya wahyu cakraningrat ini melestarikan kewibawaan kerajaan Bojonegoro. Rakyat pun menjadi ayem tentrem aman damai.

Wilayah pegunungan merupakan bagian dari kabupaten Nganjuk dan Bojonegoro. Ada lelagon yang melukiskan keindahan tlatah pegunungan ini.

Kamis, 14 Januari 2021

SEJARAH BANGUNAN ISTANA NEGARA

A. Asal Usul Bangunan Istana Negara. 

Gedung istana negara dibangun pada tanggal 16 Juli 1607. Dulunya bernama gedung Rijswijk. Gedung Rijswijk merupakan gedung pusat kegiatan investor dunia. Umumnya investor yang berasal dari benua Eropa. Status investor dunia adalah selaku penyewa tanah  pada Kerajaan Mataram. 

Hak pengelolaan gedung Rijswijk ditangani oleh seorang Rijsbestuurders yang berkantor di kota Jayakarta. Publik lebih suka menyebut kota Batavia. 

Kepala gedung Rijswijk diangkat oleh pemegang saham perusahaan. Anggota komisaris gedung terdiri dari pejabat Kasultanan Banten, Kasultanan Cirebon, Kadipaten Bandung, kadipaten Ciamis. 

SEJARAH PUJANGGA KYAI YASADIPURA PENGGING.

A. Pujangga Kyai Yasadipura Darah Pengging. 

Negeri Pengging merupakan leluhur masyarakat Boyolali Pengging. Kraton Pengging berhubungan dengan  pujangga Kyai Yasadipura. Trahing kusuma rembesing madu, wijining atapa tedhaking andana warih. 

Pujangga Yasadipura lahir pada tahun 1729. Ayahnya adalah Bupati Pekalongan KRT Padmonagoro. Nama kecil Yasadipura yaitu Jenal Ngalim atau Bagus Songgom. Berguru tentang kawruh pangawikan pada ulama Kedu. 

Leluhur 

Pujangga Kyai Yasadipura adalah para pembesar Pengging. Negeri Pengging menjadi pusat pertemuan geneologi para raja Jawa. Peradaban besar bermula pada tahun 423 Saka. Kehidupan berbangsa dan bernegara terselenggara dengan rapi. Setiap warga menyadari tata praja serta udanegara. 

Rabu, 13 Januari 2021

Sejarah Kota Surakarta

Sejarah Kebudayaan Jawa berpusat di Kota Surakarta. Di Kota ini pula politik budaya Jawa dibentuk oleh elit kekuasaan setempat. Proses itu masih berlangsung hingga kini.

A. Perjalanan Berdirinya Kota Surakarta
Kraton Surakarta Hadiningrat sesungguhnya penerus kerajaan Mataram, Pajang, Demak, Majapahit, Daha, Jenggala, Kediri,  Medang dan Kahuripan. Kehadiran kraton Jawa menjadi syarat pokok agar tanah Jawa selalu mendapat pengayoman, baik dari dunia lahir maupun dari jagad yang tidak kasat mripat. Dengan harapan masyarakat Jawa bisa hidup ayem tentrem, gemah ripah, loh jinawi, tata tentrem karta raharja.

SEJARAH SYEKH SITI JENAR PENGAJAR ILMU KASAMPURNAN

A. Syekh Siti Jenar dalam Lintasan Sejarah Kejawen. 

Dalam lintasan sejarah Jawa nama Syekh Siti Jenar begitu harum. Guru sejati ini mengajarkan ilmu kasampurnan. Yakni satataning panembah. Agar manusia tahu sangkan paraning dumadi. 

Siswa Syekh Siti Jenar yaitu Ki Ageng Banyubiru, Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Karang lo, Ki Ageng Prong apus. Mereka menyebarkan ajaran luhur dan mbabar kawruh dengan mendirikan pertapan. 

Pewaris ajaran Syekh Siti Jenar yang penting adalah Ki Ageng Butuh. Dalam sejarah Ki Ageng Butuh adalah guru Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang tahun 1546-1582. Beliau terkenal sakti mandraguna. Ilmu iku kelakone kanthi laku. Beliau suka melakukan lara lapa tapa brata.

SEJARAH RANGGAWARSITA PUJANGGA KRATON SURAKARTA

A. Pujangga Raden Ngabehi Ranggawarsita

Pujangga Ranggawarsita dilahirkan pada hari Senin Legi, tanggal 10 Dulkaidah, tahun Be 1728, pukul 12.00, wuku Sungsang, atau 15 Maret 1802 di Kampung Yasadipuran Surakarta. Setelah lahir diberi nama Bagus Burhan. Ketika masih kecil, ia dipelihara oleh R.T. Sastranegara sesuai dengan anjuran kakek piutnya, R.T. Yasadipura I yang meramalkan bahwa Bagus Burhan akan menjadi pujangga besar. Setelah berusia empat tahun, Bagus Burhan diserahkan oleh R.T. Sastranegara kepada Ki Tanujaya, seorang abdi kepercayaan R.T. Sastranegara. 

Selasa, 12 Januari 2021

SEJARAH KABUPATEN WONOGIRI

A. Pangeran Sambernyawa atau Sri Mangkunagara I Mendirikan Kabupaten Wonogiri

Pendiri Kabupaten Wonogiri yaitu Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Kelak bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I. Beliau jalma linuwih yang ber budi bawa laksana. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkunegoro I kasebut Kanjeng Gusti Samber Nyawa. Punika Putranipun Kan-jeng Pangeran Hario Mangkunegoro ing Kartasura. Putradalem pambajeng Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhu-nan Prabu Hamangkurat Jawa ing nagari Kartasura. Wiosan-dalem: hing dinten malem Akat Legi wonten Kartasura, 6 Ruwah tahun jimakir Windu Kuntara 1650, utawi 1725 Masei.

SEJARAH KABUPATEN SUKOHARJO


A.Berdirinya Wilayah Sukoharjo pada masa Kerajaan Mataram Kartasura. 

Sejarah Kabupaten Sukoharjo berhubungan dengan pembukaan wilayah Kartasura pada tahun 1677. Pelopornya adalah Gusti Raden Mas Rahmat. Beliau adalah cucu Pangeran Pekik, Bupati Surabaya. Gusti Raden Mas Rahmat merupakan putra Sinuwun Amangkurat Tegal Arum yang menikah dengan Kanjeng Ratu Kulon. 

Kelak Gusti Raden Mas Rahmat menjadi raja Mataram dengan gelar Sri Susuhunan Amangkurat Amral. Pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Amangkurat II atau Amangkurat Amral ini, kraton Mataram beribukota di Kartasura. Kartasura dipilih sebagai ibukota Mataram oleh Sri Susuhunan Amangkurat II tahun 1677. Letak Kartasura amat strategis. Terhubung langsung dengan jalur penting kota di pesisir dan pedalaman. Umbul Cakra dan Pengging mengalir ke Kartasura dan bertemu di Kali Larangan. Wilayah Sukoharjo ini punya sistem pengairan maju yang dipimpin oleh KRT Tirtonegoro. 

SEJARAH KABUPATEN SRAGEN

A.Berdirinya Kabupaten Sragen Atas Perjuangan Sultan Pajang

Ki Ageng Butuh adalah guru Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang tahun 1546-1582. Beliau terkenal sakti mandraguna. Ilmu iku kelakone kanthi laku. Beliau suka melakukan lara lapa tapa brata. Tiap bulan purnama tapa kungkum di Kali Ketangga. Pada bulan Suro pasti menjalankan semedi di Hargo Dumilah Gunung Lawu. Setahun sekali pada bulan Rajab mahas ing ngasepi di puncak Saptarengga Gunung Muriya. Segala macam lelaku mulai dari tapa ngidang, tapa ngrame, tapa ngalong, pati geni, ngrowot, mutih, nggeniora, mbanyuora. Ki Ageng Butuh menjadi jalma limpat seprapat tamat. Kebak ngelmu sipating kawruh, pangawikan agal alus telah dikuasai. Ki Ageng Butuh benar-benar jalma sulaksana, sarjana sujana ing budi. Di kalangan peguron kejawen Ki Ageng Butuh kesuwur sebagai dwija wasis wicaksana waskitha, ngesti sakdurunge winarah.

SEJARAH KABUPATEN KLATEN

A. Kanjeng Ratu Kencono Wungu Permaisuri Raja Surakarta Hadiningrat Mengusulkan Berdirinya Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten berdiri atas usul Gusti Kanjeng Ratu Kencono Wungu. Beliau adalah garwa prameswari Kanjeng Sinuwun Paku Buwana IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat tahun 1788-1820. Rapat pengusulan itu terjadi pada hari Sabtu Kliwon, 12 Rabiul Akhir 1731 atau tanggal 28 Juli 1804. Kejadian penting itu ditandai dengan tahun candra sengkala : Rupa Mantri Swaraning Jalak.

Panitia pembentukan Kabupaten Klaten dipimpin lang-sung oleh Gusti Kanjeng Ratu Kencono Wungu. Rapat panitia dilaksanakan di pendapa Kademangan Cakradipuran. Duduk dalam kepanitiaan itu adalah tokoh kraton. Tokoh keagamaan, pemuka masyarakat, pembesar Umbul Pengging, pemuka Umbul Cakra, Demang Prambanan, utusan keluarga Sunan Pandanaran Tembayat, Juru Pengairan Kartasura dan Juru Kunci Gunung Merapi, Pengawas Kaliworo, Pengawas Kali Dengkeng, Dewan Kerajaan Bentangan, kelompok industri payung Juwiring dan pengusaha kuliner Jogonalan. Kawasan Karangnongko terdiri dari pengrawit Sumokaton. Untuk daerah Ngawen diikuti pengrajin kain. Untuk wilayah Manisrenggo hadir para seniman tari.

SEJARAH KABUPATEN BOYOLALI

 

A. Negeri Pengging Leluhur Masyarakat Boyolali 

Leluhur masyarakat Kabupaten Boyolali adalah para pembesar Pengging. Negeri Pengging menjadi pusat pertemuan geneologi para raja Jawa. Peradaban besar bermula pada tahun 423 Saka. Kehidupan berbangsa dan bernegara terselenggara dengan rapi. Setiap warga menyadari tata praja serta udanegara. 

Tersebutlah negeri Pengging yang dipimpin oleh Kan-jeng Sinuwun Prabu Kusumawicitra. Beliau adalah nata ing Pengging. Sang nata garwanipun kalih: Dewi Soma putranipun Prabu Jayakusuma ing Matahun, kaliyan Dewi Daruni putranipun Ajar Kapyara ing Banyuwangi. Prabu Kusumawicitra apeputra 5, urut sepuh kados ing ngandhap punika: Saking ibu Dewi Soma: Prabu Citrasoma ing Pengging lan Raden Citrasena ing Banten. Saking ibu Dewi Daruni: Raden Citrakusuma ing Blambangan. Ibu Dewi Soma: Dewi Citrawati, krama angsal Raden Wela-kusuma, putranipun Raden Jaya Amisena ing Pengging. Saking ibu Endhang Bangi: Raden Upacitra. Mereka hidup guyub rukun, saiyek saeka kapti. 

Senin, 11 Januari 2021

SEJARAH PABRIK GULA LESTARI NGANJUK PELOPOR PERGERAKAN NASIONAL

 . 

A. Berdirinya Pabrik Gula Lestari.

Jejak berdirinya pabrik gula Lestari ditelusuri oleh tim PAKASA atau Paguyuban Abdi Dalem karaton Surakarta Hadiningrat cabang Nganjuk. Penelitian dipimpin oleh KRT Sukoco Madunagoro pada hari Minggu, 10 Januari 2021. 

Turut menyertai kegiatan kultural akademis ini KMT Ida Madusari. Untuk kelancaran penelusuran sejarah pabrik gula Lestari datang pula Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA melakukan pencatatan historis Nganjuk sejak tahun 2001. Waktu itu Bupati Nganjuk dijabat oleh Dr Soetrisno R M.Si. Referensi Nganjuk merupakan sarana untuk memperlancar kajian Kabupaten. 

Jumat, 08 Januari 2021

SEJARAH JAPA MANTRA AJARAN WALI SANGA

A. Mantra Drajat Pangkat Semat. 

Wali Sanga di tanah Jawa adalah manusia sakti mandraguna. Syekh Makdum Magribi, Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Drajad, Sunan Murya, Sunan Gunung Jati, Sunan Giri, Sunan Ampel,  Sunan Kudus mereka berjasa di seluruh warga Demak Bintara.

Kidung mantra sakti diajarkan oleh Wali Sanga untuk mencegah pageblug mayangkara. Wabah dari jagad barat timur utara selatan pergi sendiri. 

Berdirinya Karaton Demak Bintara tahun 1478 didukung Wali Sanga. Pembacaan kidung mantra sakti berdasarkan weton pasaran dan lapanan. Mantra berguna untuk memperoleh kehidupan yang berbahagia dan sejahtera. 

Kamis, 07 Januari 2021

SEJARAH ASAL USUL GUDEG JOGJA

A. Asal Usul Gudeg 

Gudeg sebagai makanan khas tradisional Yogyakarta dikenalkan oleh Nyai Ageng Sabingah tahun 1576. Nyi Ageng Sabingah adalah adik Juru Mertani, putri Ki Ageng Saba.  Setelah dewasa menikah dengan Ki Ageng Pemanahan. 

Babad Mentaok menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Mataram. Berkat jasanya pada kraton Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya memberi ganjaran kepada Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Penjawi. Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah alas Mentaok. Ki Ageng Penjawi mendapat hadiah bumi Pati. 

SEJARAH KABUPATEN SUMENEP

A.Arya Wiraraja Bapak Madura Pemimpin Sakti Mandraguna Cerdas Bijaksana

Pada tahun 1251 Arya Wiraraja belajar di Universitas Damaskus Suriah. Di sana Arya Wiraraja belajar tentang ilmu hukum, sejarah dan pemerintahan. Otaknya cerdas, hatinya lemah lembut, perilaku sopan santun, suka menolong, tekun belajar, jujur, terbuka, bisa kerja sama, ramah tamah, berasal dari keluarga kaya raya. Kepribadian Arya Wiraraja boleh dikatakan paripurna, bibit, bebet dan bobotnya.

Universitas Damaskus Suriah didirikan oleh Sultan Mamluk yang hidup tahun 1206 – 1290. Sultan Mamluk merupakan pembesar dinasti Bani Umayah. Kejayaan Bani Umayah karena didukung oleh kekayaan yang bersumber dari minyak bumi dan penguasaan ilmu pengetahuan. Mahasiswa dan pelajar dari Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara diundang untuk belajar di Universitas Damaskus. Raja Mamluk memberi beasiswa yang cukup. Beasiswa itu meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, biaya pustaka, biaya riset, biaya wisata dan biaya kunjungan keluarga.

Wakil dari Asia Tenggara ditunjuk Arya Wiraraja. Uang beasiswa dibelanjakan dengan sangat hemat. Sebagian besar ditabung. Gemi nastiti ngati-ati, begitulah prinsip yang diajarkan oleh orang tuanya. Leluhur Arya Wiraraja berasal dari bangsawan kraton Jenggala, Kahuripan dan Klungkung Bali. Daerah biru Arya Wiraraja memang lengkap. Wajarlah Arya Wiraraja mewarisi watak keutamaan, keteladanan, kebajikan.

SEJARAH KABUPATEN BANGKALAN

A.Bangkalan Berarti Bangunlah Perkembangan Kabupaten Supaya Berjalan Lancar

Para pemimpin kabupaten Bangkalan selalu bersungguh-sungguh dalam membangun, mengembangkan, dan memajukan daerah. Dengan harapan kehidupan rakyat semakin berjalan lancar, makmur sejahtera, aman damai, tentram lahir batin. Adipati Arya Wiraraja pada tahun 1250 sudah memberi teladan tentang bentuk pengabdian yang dilakukan secara sukarela.

Prabu Hayamwuruk raja Majapahit pada tahun 1352 berkunjung ke Bangkalan. Beliau terpikat dengan pertunjukan kerapan sapi. Pembesar kerajaan Majapahit lantas memberi bantuan pembuatan kandang. Prabu Hayamwuruk menyumbang kayu jati Cepu. Kandang sapi dibuat sangat bagus. Kerapan sapi menjadi andalan utama wisata kerajaan Majapahit.

Pelabuhan Kamal lantas dibangun demi kelancaran lalu lintas Madura Jawa pada tahun 1354. Prabu Hayamwuruk sangat bahagia saat beristirahat di wilayah Bangkalan. Beliau menikmati pemandangan indah di Bukit Jaddih, gunung Geger. Lalu melakukan siram jamas di Pemandian Sumber Bening. Sebagian rombongan kraton Majapahit mengunjungi tempat wisata di Langkap dan Modung. Sajian makanan khas Madura, yaitu sate, soto, nasi bebek. Masakan Bangkalan menjadi pendukung utama kepariwisataan sejak dulu. 

SEJARAH KABUPATEN SIDOARJO

A.Makna Luhur Kabupaten Sidoarjo. 

Sidoarjo bermakna keberhasilan dalam mewujudkan kemakmuran. 

Sesungguhnya Sidoarjo memiliki nilai yang amat luhur dan mulia. Sidoarjo berasal dari dua kata, Sido dan Arjo. Sido artinya keberhasilan, arjo artinya kemakmuran. Dalam sejarahnya masyarakat Sidoarjo selalu ginanjar makmur lahir batin. Nama Sidoarjo merupakan anugerah Sinuwun Paku Buwono VII pada tanggal 13 Januari 1854.

Kedatangan Sinuwun Paku Buwono VII di Gedung Graha Agung Surabaya atas undangan Adipati Yudonagoro yang sedang mantu putrinya. Hadir pula Bupati Pamekasan, Adipati Cakraningrat IV. Bupati Sumenep, Adipati Notokusumo II. Mereka pejabat negara yang masih mempunyai hubungan keluarga dekat. Paku Buwono VII sebagai raja kraton Surakarta Hadiningrat dikenal sebagai narendra gung binathara, mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil paramarta, ber budi bawa laksana.

Sinuwun Paku Buwono VII berdarah Madura.

Ibunya bernama Raden Ayu Sukaptinah, putri Bupati Pamekasan, Adipati Cakraningrat II. Raden Sukaptinah menjadi garwa Prameswari Sinuwun Paku Buwono IV (1788 – 1820), dengan gelar Kanjeng Ratu Kencono atau Ratu Handoyowati. Kakek dari bapak dan ibunya masih keturunan Bupati Surabaya dan Sumenep. Pertemuan keluarga ini dijadikan sebagai sarana untuk menjalin persaudaraan.

SEJARAH KABUPATEN SAMPANG

A. Makna Luhur Kabupaten Sampang. 

Sampang Berarti Sama-sama dibuat gampang. Masyarakat Sampang, Madura, sejak jaman Kerajaan Majapahit selalu riang gembira. Sesulit apa pun persoalan, pasti ada jalan keluarnya. Agama Budha berkembang di kalangan penduduk Sampang terjadi pada tahun 1351. Majapahit dipimpin oleh Prabu Hayamwuruk, dengan didampingi Patih Gajahmada.

Tokoh masyarakat Sampang bernama Pangeran Bangsacara, berguru kepada Empu Tantular. Kedatangan di ibukota Majapahit pada tahun 1352 untuk mempelajari isi Kitab Sutasoma. Menurut Empu Tantular dunia ini bersifat maya yang bohong. Kenikmatan dunia sebetulnya semu. Manusia banyak yang tertipu oleh keindahan dunia. Indah dan nikmatnya dunia amat terbatas. Untuk itulah manusia perlu mawas diri.

Strata sosisal dibuat demi keselarasan. Tetapi tak boleh orang berbuat semaunya karena status. Jabatan dan kedudukan orang dalam masyarakat digunakan untuk pengabdian. Harta benda digunakan untuk kegiatan yang memberi manfaat. Uang tidak boleh dihambur- hamburkan. 

Harta benda dipahami sebagai sarana, alat dipakai dengan tepat. Begitulah ajaran Empu Tantular pada Pangeran Bangsacara.

SEJARAH KABUPATEN PASURUAN

A. Nilai Historis Kabupaten Pasuruan. 

Pasuruan dalam Lintasan Sejarah

Dalam lintasan historis sesungguhnya Kabupaten Pasuruan selalu menempati posisi strategis. Dari waktu ke waktu masyarakat Pasuruan selalu memberi sumbangan buat majunya peradaban.

Nilai luhur mendasari segala gagasan, tindakan dan pekerjaan. Demi menganyam format kehidupan yang agung dan anggun.

Kejayaan Kabupaten Pasuruan dijabarkan dalam prasasti Sukci. Pada masa raja Empu Sindok memimpin kerajaan Medang Wetan pernah mengadakan kegiatan di daerah Kejayan Pasuruan. Sebagian besar pembangunan candi Prambanan ditangani oleh orang Kejayan Pasuruan.

Oleh karena hubungan raja Empu Sindok terjalin amat akrab. Aktivitas Kenegaraan ini terjadi pada tanggal 19 September 929. Tenaga ahli dari Kejayan dulu sering digunakan untuk melakukan pembangunan candi di Jawa Tengah.

SEJARAH KABUPATEN PAMEKASAN

A.Makna Luhur Kabupaten Pamekasan. 

Pamekasan Berarti Tempat Pamulangan dan Mekas Nasihat Wekasan. Makna filosofis Pamekasan amat luhur. Pamekasan berasal dari kata dasar wekas, yang berarti nasihat. Pa - wekas - an menjadi Pamekasan. 

Pendiri Pamekasan adalah Adipati Arya Wiraraja. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Kerajaan Singosari sejak tanggal 13 Oktober 1269. Rajanya bernama Prabu Kertanegara.

Arya Wiraraja masih keturunan raja Kraton Jenggala. Pada tahun 1293 Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit. Tangan kanan dan kepercayaan Raden Wijaya yang paling utama adalah Arya  Wiraraja. Wira berarti gagah berani, raja berarti manusia pilihan yang menjadi pemimpin sesuai dengan namanya Arya Wiraraja adalah teladan bangsawan yang menjunjung tinggi semangat kebangsaan. Beliau rela berkorban demi bangsa dan negara. Jasanya terlalu banyak untuk kejayaan kerajaan Majapahit.

Keturunan Arya Wiraraja yang cemerlang bernama Adipati Ronggo Sukowati. Pada tahun 1530 beliau memindahkan pusat pemerintahan dari Labangan Daya ke Mandilaras. Adipati Ronggo Sukowati bersahabat erat dengan Pangeran Hadirin, seorang pengusaha kaya raya. Usaha Pangeran Hadirin meliputi bidang pelayaran, pelabuhan, ukir-ukiran, kayu jati, tambang minyak di pesisir utara pulau Jawa.

SEJARAH KABUPATEN LUMAJANG

A.Lumajang Berarti Melu Majune Jangkah kang Panjang.

Makna luhur itu dihayati oleh para sesepuh. 

Masyarakat Lumajang selalu memiliki cita-cita yang luhur, gagasan yang agung dan gerak langkah yang anggun. Lumajang bermakna melu majune jangkah kang panjang. Melu mengandung arti ikut, berpartisipasi, menyertai, menyumbang, memberi kontribusi. Majune jangkah berarti mengikuti laju jaman yang serba berubah. Kang panjang mengandung rentang waktu yang sangat lama.

Keteladanan masyarakat Lumajang berlaku sejak tanggal 14 Dulkangidah 1665 Saka atau 15 Desember 1255. Saat itu Lumajang dalam pembinaan kerajaan Singosari yang diperintah oleh Prabu Kertanegara.

Raja Singosari Prabu Kertanegara adalah tokoh yang populer di kalangan rakyat Lumajang. Beliau seorang pemimpin yang wibawa, bijaksana, suka menolong, dermawan, peduli nasib orang kecil, jujur, rendah hati, rela berkorban, ramah tamah, pemurah. Setiap bulan Suro Prabu Kertanegara mahas ing ngasepi, manjing wana wasa, tumurune jurang terbis. Beliau lara lapa tapa brata. Raja Singosari ini memang sakti mandraguna. Prabu Kertanegara memberi nama Lumajang yang bermakna melu majuning jangkah kang panjang.

Labuh labet kerajaan Singosari terus berlanjut pada generasi berikutnya. Menantu Raja Kertanegara bernama Raden Wijaya. Beliau pendiri kerajaan Majapahit tahun 1293. Ayahnya Pangeran Mahesa Cempaka, sepupu Prabu Kertanegara. Ibunya berasal dari Lumajang. 

SEJARAH KABUPATEN SEMARANG

A. Tokoh Pendiri Semarang. 

Sejarah Kabupaten Semarang memiliki posisi strategis dalam kancah peradaban Jawa. pendiri Semarang bernama Ki Ageng Pandanaran merupakan keturunan Kasultanan Demak yang berkepribadian paripurna. Di kalangan Kejawen beliau juga dikenal dengan gelar Sunan Tembayat. 

Ki Ageng Pandhanaran tampil sebagai pemimpin yang waskitha ngerti sakdurunge winarah. Tokoh penting dari Semarang yaitu Kanjeng Ratu Wetan, cucu Pangeran Benowo Pajang. Beliau menjadi garwa prameswari Sinuwun Amangkurat Tegalarum, yang menurunkan Gusti Raden Mas Drajad. Kelak bergelar Sinuwun Paku Buwana I, raja Mataram yang beribukota di Kartasura. Garis keturunan Semarang ini melahirkan raja Jawa, trah kusuma rembesing madu. Darah Semarang menurunkan raja raja Jawa. 

SEJARAH KABUPATEN TEGAL

   

A. Kabupaten Tegal Berbakti pada Kraton Pajang. 

1. Tumenggung Sebayu/Ki Jurudemung Tegal (1570-1585). 

Raja Kraton Pajang bernama Joko Tingkir, Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya. Beliau mengutus putranya, Pangeran Benowo untuk membantu Ki Gedhe Sebayu yang baru saja dijadikan sebagai pimpinan Kabupaten Tegal.

Utusan Karaton Pajang bertugas di wilayah Bang Kulon. Gelarnya Ki Juru Demung Tegal, pada tanggal 12 April 1570.