A. Wanita Wani Mranata .
Wulang Putri reriptan Sinuwun Paku Buwana IX. Berisi tentang etika kewanitaan. Serat Candrarini menjelaskan darma bakti seorang putri. Dalam pewayangan selalu memberi narasi arti penting peranan kaum perempuan.
Abdi dalem purwa kinanthi terdiri dari wanita yang bertugas mengurus aneka upacara. Kraton Surakarta Hadiningrat memiliki kitab yang khusus membahas tugas kaum putri. Maka muncul katuranggane wanita.
Pitutur luhur untuk pegangan hidup. Ungkapan sangkan paraning dumadi, bermakna kesadaran tentang hakikat hidup. Asal usul dari mana dan ke mana kehidupan itu berlangsung. Jroning urip ana urup. Dengan semangat keempuan, wanita menata peradaban.
Ajaran luhur Jawa menuju kasampurnan. Manunggaling kawula gusti ungkapan teologi Jawa penuh makna. Maka bedaya yang sedang bertugas mulai dengan gerakan sembah sungkem. Unsur mistik begitu dalam saat pentas tari. Penari menyadari bahwa sajian tari merupakan bentuk darma bakti. Untuk ini abdi dalem bedaya penuh dengan penghayatan estetis.
Perempuan Jawa selalu memancarkan aura kewibawaan. Masa silam memberi pelajaran. Tokoh historis Jawa yang legendaris yaitu Ki Ageng Tarub. Masa mudanya bernama Abdurrahman. Memberi pelajaran agama dengan sentuhan budaya. Cerita Dewi Nawangwulan dipercaya sebagai leluhur raja Jawa.
Widodari kayangan penuh pesona. Adat istiadat manten Jawa senantiasa memakai gagrag Ki Ageng Tarub. Mulai dari pasang blek ketepe, tuwuhan dan rerenggan. Ada unsur estetis, filosofis dan simbolis. Kekayaan tradisi Jawa yang layak untuk dilestarikan. Aura manten wanita bersinar terang.
Turunnya Dewi Nawangwulan sangat diharapkan. Malem midodareni diselenggarakan untuk menyambut datangnya Dewi Nawangwulan. Pernikahan Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan putra Prabu Brawijaya dilengkapi dengan pentas tari gambyong. Raja Majapahit begitu bahagia. Kebahagian raja Majapahit mrebawani buat sekalian petani. Kesuburan dan karang widodaren membawa aura mistis.