Selasa, 25 Juli 2023

NILAI KEBANGSAAN RAJA JAWA

A. Pelopor Nasionalisme. 

Demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, generasi muda perlu belajar sejarah. Terutama tentang pelopor jiwa nasionalisme. Misalnya 

Karaton Surakarta Hadiningrat yang berdiri  tahun 1745. Dalam sejarahnya merupakan kelanjutan dari dinasti Kerajaan Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram. 

Tradisi luhur yang berkaitan dengan praktek bela negara selalu dijunjung tinggi. Aspek kepemimpinan diajarkan oleh para pujangga. Misalnya Sinuwun Paku Buwana III, Paku Buwana IV dan Paku Buwana V, Paku Buwana VI dan Paku Buwana I, Kyai Yasadipura dan Raden Ngabehi Ranggawarsita.

 Nilai patriotisme ditulis dalam bahasa Jawa dengan bentuk tembang macapat. 

Semangat bela negara dijelaskan oleh Paku Buwana III, dengan karyanya Serat Wiwaha Jarwa. Karya sastra ini merupakan gubahan dari Kakawin Arjuna Wiwaha ciptaan Empu Kanwa jaman raja Airlangga abad 10 Masehi. 

Perjuangan seorang satria utama dipersonifikasikan oleh tokoh Arjuna. Seorang satria sejati harus membela kebenaran dan keadilan. Para dewa mendukung Arjuna untuk membinasakan Prabu Niwata Kawaca raja Negeri Hima Himantaka. Penguasa angkara murka ini bisa dikalahkan oleh Arjuna. 

Kecakapan Arjuna dipersembahkan kepada ibu pertiwi. Watak seorang satria harus membela orang lemah dari segala penindasan. Paku Buwana III berhasil menggambarkan jiwa kebangsaan buat sekalian warga negara. 

Berkaitan dengan hal tersebut, tim seni Kraton Surakarta mementaskan lakon Arjuna Wiwaha. Bertempat di Gedung Kautaman TMII Jakarta pada tanggal 9 Juli 2023. Nilai kebangsaan disajikan dalam bentuk kesenian sandiwara wayang orang. 

Serat Wulangreh ciptaan Sinuwun Paku Buwana IV. Untuk menjaga kualitas pengabdian raja Surakarta yang memerintah tahun 1788-1820 ini memberi  wejangan budi pekerti luhur. Watak manusia paripurna selayaknya menjaga harkat dan martabat. Untuk itu orang diwajibkan berguru atau mencari ilmu pengetahuan. 

Dalam pergaulan orang jangan sampai adigang, adigung, adiguna. Adigang menyombongkan kekuatan fisik. Adigung menyombongkan kekuasaan. Adiguna menyombongkan kepintaran. Ketiga hal tersebut mesti dihindari jauh jauh, agar dirinya mendapat keselamatan. 

Pengajaran nilai luhur serat wulangreh bisa dengan tembang. Lebih bagus lagi bila diiringi seni karawitan jangkep. Bahkan kerap ditampilkan melalui suluk pedalangan. 

Serat Centhini termasuk mahakarya. Terdiri dari 14 jilid. Bisa dikatakan ensiklopedia kebudayaan Jawa. Karya Paku Buwana V sudah diterjemahkan ke semua bahasa asing. Pernah ditampilkan dalam bentuk seni teater, dengan mengambil episode khusus. 

B. Teladan Kepahlawanan. 

Suri teladan tentang kepahlawan berguna buat pembinaan generasi muda. Cinta tanah air dan bangsa menjadi sarana pendidikan karakter. 

Perjuangan Sultan Hadiwijaya raja Pajang dilukiskan oleh Sinuwun Paku Buwana VI. Lewat Babad Joko Tingkir keteladanan dan kepahlawan digali berdasarkan aspek historis. Penulisan Babad Joko Tingkir selama pembuangan di Ambon tahun 1830 - 1849. Paku Buwana VI ditetapkan oleh pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional. 

Peran Sinuwun Paku Buwana IX tahun 1861 - 1893 tampak dalam pembangunan rel kereta api, pabrik gula dan perkebunan. Tanah Jawa mengalami masa keemasan. 

Masa kejayaan ini dilanjutkan oleh Sinuwun Paku Buwana X. Raja yang kaya raya ini mendapat sebutan Sinuwun Ingkang Minulya Saha Wicaksana. Jasa Paku Buwana X diakui pemerintah RI dengan mengangkat sebagai Pahlawan Nasional tahun 2010. 

Pergerakan nasional Indonesia makin nyata setelah Sinuwun Paku Buwana XI melibatkan diri dalam organisasi Budi Utomo, Muhammadyah, Sarikat Islam dan Taman Siswa. Menjelang kemerdekaan, Paku Buwana XI mengutus pejabat Kraton Surakarta untuk menjadi anggota BPUPKI. Sayang Paku Buwana XI wafat saat sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. 

Kontribusi Karaton Surakarta terus dipersembahkan untuk NKRI. musium Rekor Indonesia atau MURI memberi penghargaan kepada Paku Buwana XII atas perjuangan dan jasa. Paku Buwana XII pada tanggal 1 September 1945 adalah raja pertama di dunia yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. 

Raja Jawa mewariskan keutamaan berbangsa dan bernegara. Karaton Surakarta tetap melestarikan seni budaya. Demi ketentraman jagat raya. Seni budaya merupakan sarana untuk memperkokoh jatidiri bangsa. 

Bela negara bisa dilakukan dengan media kesenian. 

Rum kuncaraning bangsa, dumunung ing luhuring budaya. 

Nilai kepahlawanan raja Jawa penuh suri teladan.


Oleh : Dr Purwadi SS M.Hum. Ketua LOKANTARA, Lembaga Olah Kajian Nusantara, 

Hp 087864404347 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar