Minggu, 14 Februari 2021

SEJARAH ISTANA MAIMUN

A. Pembangunan Istana Maimun. 
Istana Maimun dibangun pada tanggal 26 Agustus 1887. Kasultanan Deli saat itu diperintah oleh Sultan Makmoen Al Rasyid. Seorang raja yang terkenal pandai bijak bestari. Termasyur karena wibawa pribadi nan mempesona. 

Lantai istana Maimun yang dibuat oleh Sultan Makmoen Al Rasyid terdiri dari dua tingkat. Terbagi menjadi tiga bagian. Yakni bagian induk, balai samping kiri dan balai samping kanan. Berdiri kokoh indah megah mewah meriah. Berwibawa sepanjang sejarah yang terarah. 

Resmi sudah proses pembangunan istana Kasultanan Deli. Bentuk bangunan memadukan unsur Melayu, Mughal India dan Romawi Eropa. Benar benar bikin bangga. Mulai dari rakyat pedesaan perkotaan dan pegunungan. 

Tanggal 18 Mei 1891 Istana Maimun resmi digunakan untuk melakukan pelayanan publik. Tata kelola pemerintahan dilaksanakan dengan rapi tertib. Rakyat Kasultanan Deli mengalami masa jaya makmur. 

Undangan peresmian disebarkan ke seluruh kerabat kerajaan Nusantara. Antar Kraton terjalin persahabatan yang akrab. Karaton Surakarta Hadiningrat mengutus putra mahkota. Beliau adalah Gusti Raden Mas Malikul Khusna. 

Kedatangan beliau di Istana Maimun pada tanggal 15 Mei 1891. Selama jadi tamu kerajaan, sempat pula berkunjung ke Kasultanan Langkat dan Kasultanan Serdang. Pisowanan sesama raja untuk menjaga kharisma utama. 

Kunjungan ini diulangi lagi tahun 1915. Beliau sudah jadi raja Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Susuhunan Paku Buwana X. Tradisi ini merupakan kelanjutan yang telah dirintis oleh para leluhur. Misalnya sejarah pertemuan Tamasek tahun 1819.

Orang Jawa merantau ke pulau Sumatera atas undangan Kasultanan Deli. Warga transmigrasi diberi tugas yang terhormat dan bermartabat. 

Termasuk pembangunan istana Maimun tahun 1887. Asal usul hubungan ini terjadi saat Raffles mendirikan kota Tamasek Singapura yang terkenal. 
Pada tanggal 6 Pebruari 1819 diselenggarakan pertemuan Kraton Nusantara. Bertempat di kota Tamasek Singapura. Hari tanda ulang tahun negeri Singapura sampai kini. 

Hadir perwakilan kerajaan dari Ternate, Tidore, Goa, Tallo, Buton, Banjar, Cirebon, Surakarta Hadiningrat, Yogyakarta, Paku Alaman, Langkat, Deli, Serdang, Mangkunegaran. Mereka diundang dalam rangka peresmian Singapura sebagai sentral bisnis. 

Wakil dari Karaton Surakarta Hadiningrat dipimpin oleh GKR Kencono Wungu. Beliau adalah garwa prameswari Sinuwun Paku Buwana IV yang memerintah tahun 1788-1820. Delegasi Surakarta berjumlah 67 orang. 

Utusan ini terdiri dari unsur kepatihan, mandra budaya, purwa kinanthi, pengrawit dan penari. Rombongan berangkat dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Tamasek Singapura. 

Diskusi antar raja menghasilkan beberapa informasi penting. Kasultanan Serdang, Deli dan Langkat membuka perkebunan kelapa sawit, karet, coklat, tembakau. Dibutuhkan tenaga dari Pulau Jawa, setelah diadakan pelatihan. 

Tenaga dari Jawa meliputi administrasi, transportasi, koki, tukang kayu, seniman. Sebagian tenaga manual yang bisa bekerja di sawah dan kebun. Malah sebagian mendapat kehormatan untuk bekerja di istana Kasultanan Deli. 

Ahli yang datang berasal dari Blitar, Ponorogo, Pacitan, Madiun, Wonogiri, Boyolali, Blora, Pati, Banyumas, Purworejo. Program transmigrasi berjalan lancar gancar. 

Tempat yang dituju yaitu Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Galang yang menjadi wilayah kekuasaan Sultan Deli. Lantas daerah Tebing Tinggi, Perbaungan dan Sei Rampah. Daerah ini dalam ranah kekuasaan Sultan Serdang. 

Kordinasi dilakukan dengan teliti cermat tepat. Sultan Langkat juga menyediakan tempat serta fasilitas yang sangat layak. Pendatang dari Jawa bisa bekerja dengan aman nyaman. 

Transmigrasi pada awalnya memang jasa diplomasi GKR Kencono Wungu atau Raden Ajeng Sukaptinah. Beliau bisa meyakinkan Kasultanan Deli, Serdang dan Langkat. Bahkan tenaga pikiran dan keahlian kerap dipakai Sultan Makmoen Al Rasyid. 

Warga transmigrasi betah tinggal di tanah Sumatera. Mereka hidup makmur sejahtera bahagia lahir batin. Kehormatan dan keberuntungan diwariskan secara turun tumurun. 

Cemerlang sekali prestasi warga transmigrasi. Pada tahun 1870 tenaga ahli dari Salatiga datang. Atas bantuan Sinuwun Paku Buwana IX yang memerintah tahun 1861-1893. Beliau berhubungan baik dengan istana Maimun. 

Pendatang dari Jawa terjadi lagi pada tahun 1915 atas bantuan Sinuwun Paku Buwana X. Beliau malah mengantar sampai tanah Sumatera. Raja Deli, Serdang dan Langkat menyambut dengan penuh rasa hormat. 

Tahun 1958 transmigrasi dilakukan dengan beda tempat. Umumnya tertuju daerah Metro Lampung. 

Daerah Jambi dijadikan tujuan transmigrasi tahun 1974. Mereka berasal dari Boyolali, Purwodadi dan Sragen. 

Bengkulu jadi tujuan transmigrasi tahun 1981. Mereka datang di daerah Muko Muko. 

Untuk kawasan Sumatera Utara terjadi kemajuan pola pikir. Transmigrasi dilakukan dengan swakarsa. Datang transmigrasi dengan kemampuan ketrampilan dan jaringan yang luas. 

Umumnya warga transmigrasi berhasil membangun hubungan baik dengan penguasa kerajaan. Terjadilah hubungan kerja yang saling menguntungkan. 

Dalam hubungan kerja ini warga transmigrasi mengedepankan prinsip kayungyun dening pepoyaning kautaman. 

Tenaga warga transmigrasi digunakan terus. Ini bentuk kehormatan dari istana. 

B. Bentuk Kekerabatan Istana Maimun. 

Istana Maimun dibangun dengan pola kerja sama. Warga transmigrasi dengan sukarela membantu tenaga sukarela. Mereka punya sikap rumangsa melu handarbeni. 

Transmigrasi didukung oleh Sulltan Deli, Serdang dan Langkat. Inilah yang membuat warga transmigrasi tersanjung. Mereka ingin berbalas budi. 

Kemurahan Kasultanan Deli, Serdang dan Langkat bagi warga transmigrasi dicatat dengan tinta emas. Hutang budi ini dikenang sepanjang masa. 

Kerajaan Serdang Darul Arif membangun peradaban berdasarkan keutamaan. Bagi warga transmigrasi, Sultan Serdang berbudi luhur yang mengagumkan. 

Peradaban besar dilakukan oleh Kerajaan masa silam. Sejarah berdirinya kerajaan Serdang berhubungan erat dengan Kesultanan Deli dan Kesultanan Langkat. Warga transmigrasi mengenang prestasi gemilang yang diukir dengan penuh pesona.

Transmigrasi berhasil dengan gemilang. Berturut turut raja yang memerintah Kesultanan Deli, yaitu:
1. Tuanku Panglima Gocah Pahlawan, tahun 1632-1668.

2. Tuanku Panglima Parungit, tahun 1668-1698.

3. Tuanku Panglima Padrap, tahun 1698-1728.

4. Tuanku Panglima Pasutan tahun, 1728-1761.

5. Tuanku Panglima Gandar Wahid, tahun 1761-1805.

6. Sultan Awaluddin Mangendar, tahun 1805-1850.

7. Sultan Osman Alam Shah, tahun 1850-1858.

8. Sultan Mahmud Al Rasyid, tahun 1858-1873.

9. Sultan Makmun Al Rasyid, tahun 1873-1824.

10. Sultan Osman Al Sani, tahun 1924-1945.

11. Sultan Perkasa Alam Shah, tahun 1945-1967.

12. Sultan Azmy Perkasa Alam Al Haj, tahun 1967-1998.

13. Sultan Osmab Perkasa Alam, tahun 1998-2005.

14. Sultan Mahmud Lamanjiji Perkara Alam, tahun 2005-2020.

Dalam kekerabatan Kesultanan Melayu, para raja masih ada hubungan famili. Antara sultan Serdang dengan Para Sultan Langkat pun berhubungan erat. Warga transmigrasi peduli istana. Adapun para Sultan Langkat yakni:
1. Panglima Dewa Shahdan, tahun 1568-1580.

2. Panglima Dewa Sakti, tahun 1580-1612.

3. Raja Kahar, tahun 1612-1673.

4. Bendahara Raja Badiuzzaman, tahun 1673-1754.

5. Raja Kejuruhan Hitam, tahun 1754-1818.

6. Raja Ahmad bin Raja Indra Bungsu, tahun 1818-1840.

7. Tuanku Sultan Musa Al Khalid Al Mahadiah Muazzam Shah, tahun 1840-1893. 

8. Tuanku Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmad Shah, tahun 1893-1927.

9. Tuanku Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Shah, tahun 1927-1948.

10. Tengku Athaar, tahun 1948-1990.
11. Tengku Mustafa Kamal Pasha, tahun 1990-1999.

12. Tengku Herman Shah, tahun 1999-2001.

13. Tuanku Sultan Iskandar Hilali Abdul Jalil Rahmad Shah Al Haj, tahun 2001-2003.

14. Tuanku Sultan Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah Al Haj, tahun 2003-2020.

Program transmigrasi sukses selalu berhubungan dengan jasa kerajaan. Penulisan urutan raja berguna untuk memahami sistem kerajaan. Pewarisan nilai pun mudah dipetakan.

Keluarga transmigrasi senang hati pada istana. Sedangkan para raja kasultanan Serdang Darul Arif yakni:
1. Tuanku Umar Johan Pahlawan Alam Shah, tahun 1723-1767.

2. Sultan Amab Johan Pahlawan Alam Shah, tahun 1767-1817.

3. Sultan Thaf Sinar Basyar Shah 1817-1850.

4. Sultan Basyaruddin Syariful Alam Shah, tahun 1850-1879.

5. Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah, tahun 1879-1946.
6. Tuanku Rajih Anwar, tahun 1946-1960.

7. Sri Sultan Tuanku Abu Nawar Sharifaullah Alam Shah Al Haj, tahun 1960-2001.

8. Sri Sultan Tuanku Lukman Sinar Bashar Shah, tahun 2001-2011.

9. Sri Sultan Tuanku Ahmad Thalla Syariful Alam Shah, tahun 2011-2020.

Dukungan pada warga transmigrasi sangat berarti. Kerajaan Serdang masih berlangsung hingga kini. Kehidupan kerajaan dalam rangka keseimbangan jiwa raga. Lahir batin harus berjalan selaras serasi seimbang. Maka perlu belajar dari peradaban istana. 

C. Istana Maimun Laboratorium Kearifan Lokal. 

Kearifan lokal perlu digalu. Istana Maimun memberi pelajaran masa silam. Agar menjadi insan berbudi. 

Gagasan Luhur tentang warga transmigrasi berhubungan dengan kerja bakti. Pembangunan istana dibantu dengan tenaga sukarela. 

Istana Deli, istana Serdang dan istana Langkat punya gagasan luhur tentang konsep transmigrasi. 
Kesadaran untuk melestarikan sistem kerajaan perlu diberi tempat yang tepat.

 Rumusan konsep transmigrasi pada era modern ini sangat penting. Supaya tidak terjadi salah paham antar warga bangsa. Keselarasan menjadi cara utama.

Pada hari Senin tanggal 30 Desember 2020, Ir H Soekirman, Bupati Serdang Bedagai Sumatra Utara melakukan ziarah di makam Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah. Raja Kasultanan Serdang ini memerintah tahun 1879-1946. Makam raja Serdang ini berada di sebelah barat Masjid Raya Perbaungan.

Kasultanan Serdang Darul arif mengutamakan kearifan. Suri teladan banyak ditemukan dalam perjalanan kebijakan pemerintahan Sultan Serdang. Peribahasa Melayu Sergai mengajarkan keluhuran. Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama.

Dalam perjalanan sejarah mesti berlaku pasang surut. Ajaran warisan nenek moyang ini sangat dihayati oleh Tengku Muhammad Ryan Novandi. Hal ini didukung benar oleh para pemangku adat Sergai. Darul arif berarti rumah pengetahuan.

Ilmu menyinari alam raya. Nilai Luhur yang bersumber dari sejarah kerajaan dapat menjadi panduan masa kini. Semasa hidupnya manusia harus punya nilai yang berguna. Yakni nama yang harum, karena jasa dan perjuangan yang agung. Nilai
keluhuran budaya Sergai sudah diwariskan oleh Tuanku Umar Johan Pahlawan Alam Shah. Beliau adalah raja Kasultanan Serdang yang memerintah tahun 1723-1767. Pancaran kejuangan menerangi jagad raya.

Sumber kearifan perlu dikaji secara ilmiah akademis. Dalam berbagai forum Ir H Soekirman, Bupati Sergai menekankan arti penting sejarah peradaban. Leluhur Tengku Ryan Novandi ini memang raja yang bijak bestari, berwibawa dan selalu memikirkan nasib rakyat. Wujud kesalahan sosial, sebagaimana tersurat dalam pantun Melayu.

Rahmatan lil Alamin, sifat rahman rahim, bertaburan ke segala penjuru. Kepedulian Raja Serdang pada rakyat pantas dijadikan sebagai suri teladan oleh generasi millenial. Pada tahun 1725 Tuanku Umar Johan Pahlawan Alam Shah membawa tim ekonomi ke daerah Lasem Rembang Jawa Tengah. Mereka melakukan studi lapangan yang menggabungkan teori dan praktik. Tim ekonomi Kasultanan Serdang belajar menejemen produksi trasi. Kegiatan ini dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sergai secara kreatif. Budaya Melayu menyumbangkan kebijaksanaan.

Kunjungan kenegaraan dilacak, agar wawasan aparat bertambah luas. Kota Lasem Rembang memang pusat pengembangan maritim yang besar. Potensi kelautan, pelayaran, perdagangan maju dan modern sekali. Pelabuhan Lasem Rembang memiliki fasilitas lengkap. Meliputi perkantoran, transportasi, penginapan, pergudangan, pemasaran, wisata, kuliner serta perpustakaan. Refleksi historis menerangkan pemikiran sistematis. Perpustakaan sumber informasi.

Ekonomi kuat, negara bertambah sehat. Perekonomian berlanjut urut patut. Kedatangan Tim ekonomi Kerajaan Serdang disambut hangat oleh Raja Mataram, Kanjeng Sinuwun Amangkurat Jawi. Hubungan diplomasi antara Kasultanan Serdang dengan Kerajaan Mataram terjalin akrab. Kedua belah pihak saling bertukar cindera mata. Kerja sama ini dilaksanakan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan UUD 1945 yang memajukan kesejahteraan umum. Kitab warisan kerajaan menawarkan petunjuk hidup.

Hendaknya warga transmigrasi belajar sejarah istana Maimun. Agar terjadi suasana harmoni. 

Labuh labet atau jasa pengorbanan amat dihargai. Warga transmigrasi diharapkan mau mengerti asal usul bibit kawit. 

Pelaku sukses generasi transmigrasi terjadi pada semua bidang. Meliputi politik, ekonomi dan budaya. 

Pujangga kerajaan berpikir kedamaian. Nasihat Ir H Soekirman pada yang muda memberi pencerahan. Sebagai keturunan langsung Dinasti Kasultanan Serdang, tentu saja Tengku Ryan berusaha melanjutkan tradisi kejuangan. Ketika membaca sejarah masa lampau, tentu banyak pelajaran yang bisa diambil.

 Kerajaan Serdang lantas dipimpin oleh Sultan Aman Johan Pahlawan Alam Shah tahun 1767-1817. Kasultanan Serdang makin makmur sejahtera bahagia. Inilah tujuan bernegara.

Gelar kerajaan punya konsekuensi tindakan. Para Raja Serdang bekerja ulet untuk membangun segala bidang. Pertanian menyediakan pangan berlimpah ruah. Perkebunan mendatangkan barang komoditas mahal. Perdagangan memberi keuntungan berlipat ganda. Seluruh rakyat negeri dalam keadaan suka gembira. Semua merasa aman damai. Kerajaan Serdang Darul Arif sumbernya kearifan lokal.

Wacana seluk beluk kerajaan mendapat perhatian dari generasi penerus. Dalam dialog kebudayaan di rumah kayu, Tengku Muhammad Ryan Novandi yang lahir di Medan pada tanggal 7 Nopember 1992 ini suka sejarah masa silam. Dengan belajar dirinya bisa bercermin tentang peradaban. Tengku Ryan Novandi belajar di SD Harapan 1 Medan, SMP Harapan 1 Medan, SMA 1 Medan. Selama menempuh pendidikan inilah jiwanya selalu terasah dengan nilai kearifan lokal. Memang sebaiknya punya akar budaya sendiri. Terutama dari sistem kerajaan.

Pengetahuan dan pengalaman bergerak maju. Secara pribadi ilmu pengetahuan diusahakan terus menerus. Jiwa kebangsaan semakin terpatri mendalam setelah menempuh kuliah Bachelor of International Business Kuala Lumpur Malaysia tahun 2004. Lalu ilmunya diperdalam lagi dengan mengambil program Master of International Business di Boston Amerika Serikat tahun 2015. Kepribadian makin mantab yang didukung pendidikan. Inilah makna Darul Arif.

Para Sultan diajak rembugan. Menurut Ir H Soekirman, kepribadian perlu diasah lewat pendidikan dan pengalaman. Lengkap sudah wawasan lokal nasional global sebagai bekal pengabdian pada masyarakat luas. Peranan para Sultan sebatas bidang kebudayaan.

Rumusan pujangga istana tepat sekali. Butir butir kearifan lokal masih relevan. Kebesaran masa lampau menjadi inspirasi bagi Tengku Ryan Novandi. Pertemuan Sultan Aman Johan Pahlawan Alam Shah dengan Kanjeng Sinuwun Paku Buwana IV, Raja Karaton Surakarta Hadiningrat terjadi pada tahun 1803 di Kota Tamasek Singapura. Pembicaraan pokok kedua pemimpin mengenai tata niaga gatam. Permaisuri Sinuwun Paku Buwana IV bernama Kanjeng Ratu Kencono Wungu. Beliau direktur pabrik garam Kalianget Madura. Pernah datang ke Perbaungan untuk membicarakan strategi pemasaran garam. Sistem ekonomi kerajaan juga menciptakan kemakmuran.

Darul Arif berkaitan dengan katalog pustaka. Buku referensi bisa menjadi bahan pertimbangan. Perhatian Tengku Ryan pada perjuangan Kasultanan Serdang selalu tinggi. Misalnya kiprah keutamaan Sultan Thaf Sinar Basyar Shah. Beliau menjadi raja Serdang tahun 1817-1850. Demi memajukan budaya Melayu, para pakar diminta untuk menyalin ulang kitab kitab klasik. Kesusateraan Melayu berkembang di Aceh lewat tangan pujangga Hamzah Fansuri, Syekh Abdur Rauf Singkel dan Syamsudin Al Sumatrani. Karya karyanya lestari sepanjang masa.

Kajian akademik membuktikan pujangga Karaton memang hebat. Buku karangan Pujangga Kerajaan Samudra Pasai, Nuruddin Ar Raniri ditulis dan diperbanyak. Judulnya kitab Bustanus Salatin, yang berarti taman para raja. Isinya tentang Ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan. Secara akademik kerap dikaji buat penyusunan ilmu pengetahuan.

Kesusateraan Melayu berkembang di Kasultanan Serdang. Sultan Thaf Sinar Basyar Shah seorang raja yang mengutamakan nilai budaya. Seniman Serdang yang berasal dari wilayah Pantai Cermin, Tanjung Beringin, Dolog Masihul, Sipispis, Sei Rampah, Tebing Tinggi diajak berguru di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang. Di sini pula berkembang Sastra gurindam.

Bahasa menunjukkan bangsa. Studi banding Kesusateraan berhasil mencetak ahli pantun. Pada tahun1837 mereka belajar menyusun pantun Melayu. Terdiri atas pantun keagamaan, pantun orang tua, pantun jenaka dan pantun anak anak. Pendidikan karakter dibentuk dengan pendekatan budaya. Pantun Melayu sarana pembelajaran karakter buat para pelajar.

Anak negeri mengerti sejarah nenek moyang. Informasi masa silam dibaca Soekirman melalui buku silsilah, babad dab hikayat. Teknologi modern masuk ke wilayah Serdang Bedagai berkat usaha keras Sultan Basyaruddin Syarifatul Alam Shah. Beliau raja kasultanan Serdang yang memerintah tahun1850-1879.

 Ekspor tembakau tahun 1870 dilakukan dengan jumlah 3,5 juta kg. Tentu kas kerajaan penuh, negara pun amat makmur. Pembangunan rel kereta api mulai dari Medan sampai Aceh. Juga jalur kereta api dari Medan hingga Rantau Prapat, Labuhan Batu. Megah sekali adopsi teknologi modern. Kerajaan juga mendukung hadirnya modernisasi.
Sei Ular membelah kota Perbaungan. Sergai dekat dengan kota Medan.

Istana Maimun makin bersinar terang. Pembangunan stasiun dan rel Kereta Api dilakukan oleh Deli Spoorweg Maatschapipij Medan Aceh. Diresmikan oleh Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah tahun 1883, yang mewakili Kasultanan Serdang. Sultan Mahmud Al Rasyid mewakili Kasultanan Deli. Sultan Al Sayyid Sharif Ismail mewakili Kasultanan Siak. Kepanitiaan dilaksanakan oleh Bahkoda Ngah Timbal, Wak Wak, Salein, Tok Manis, Dolah, Wakil, Penghulu Kampong Syah Bandar Hamid, Tuan Haji Cut. Istilah kerajaan yang indah, membuat suasana megah.

Kemegahan itu perlu diteruskan. Kerajaan Melayu punya prestasi gemilang. Tengku Ryan Novandi bertekad melanjutkan perjuangan luhur. Mereka berjasa menghiasi peradaban masyarakat dunia. Dari Sergai butir butir kearifan lokal dipersembahkan buat ibu pertiwi nan abadi.

Bangunan istana Maimun memancarkan kewibawaan. Masa silam punya kejayaan yang membanggakan. 

D. Istana Maimun Pengokokoh Jatidiri Bangsa 

Program transmigrasi terbukti menjadi sarana ampuh untuk membina rasa kebangsaan. Pembauran antar suku adalah praktek kehidupan yang menjunjung tinggi nilai keberagaman. 

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika telah membudaya. 
Kesultanan Serdang Memancarkan kewibawaan negeri. Jasa mereka berlimpah ruah. 

Pancaran kewibawaan bersumber dari tradisi bisa lebih lestari. Maka pembangunan kembali Istana Serdang Bedagai pada tanggal 7 Januari 2012. Istana megah mewah indah berwarna kuning cerah. Kepemimpinan Tengku Erry Nuradi – Soekirman menjadi pelopor utama.

Dwi tunggal seharusnya manunggal. Pemimpin Sergai melakukan tindakan nyata. Bupati Tengku Erry Nuradi didampingi Wakil Bupati Soekirman. Pewaris budaya Melayu berkewajiban untuk menganyam peradaban. Demi memperkokoh jati diri bangsa dan kepribadian nasional. Kesadaran kultural ini dijiwai betul oleh Tengku Muhammad Ryan Novendi. Sebagai cermin mulia atas keagungan sejarah Kesultanan Serdang yang terus memberi inspirasi untuk kembali pada tradisi.

Guru sejarah punya peran utama. Pengenalan sejarah sebaiknya diajarkan pada peserta didik. Pesan luhur itu dilanjutkan oleh sang ayah, Dr Tengku Erry Nuradi M.Si. Beliau menjabat Bupati Serdang Bedagai tahun 2005 -2013, Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013 – 2014. Kemudian menjadi Gubernur Sumatera Utara tahun 2014-2018. Tengku Rizal Nurdin abang Tengku Erry Nuradi juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Kasultanan Deli, kasultanan Langkat, kasultanan Serdang menambah Wibawa.

Penghormatan masa lalu diperlukan sikap rendah hati. Ir H Soekirman mendampingi Tengku Erry Nuradi tahun 2005-2013. Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai punya emosi sejarah yang kuat. Bahkan Ir H Soekirman menjadi Staf Ahli Tengku Rizal Nurdin, Gubernur Sumatera Utara. Beliau kakak kandung Tengku Erry Nuradi. Keduanya pewaris kerajaan besar.

Mereka punya kewajiban untuk pelestarian. Generasi muda tinggal melanjutkan rintisan para senior. Pada diri Tengku Ryan Novendi mengalir darah kepemimpinan. Tenaga pikiran keluarga agung ini dipersembahkan buat kemakmuran rakyat. Sebagaimana kebajikan yang ditanam oleh Kasultanan Serdang. Anak cucu memetik manisnya tanaman buah. Jasa leluhur dipahami secara jujur.

Manisnya peradaban karena pengakuan. Catatan emas menorehkan kenangan manis. Pada tahun
1905 Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah datang ke Karaton Surakarta Hadiningrat. Beliau bertemu dengan Sri Susuhunan Paku Buwana X. Keduanya membahas struktur Dewan Karaton atau Rijkraad. Lembaga legislatif Kerajaan ini dipimpin oleh KGPH Hangabehi. Rupanya kerajaan Serdang sudah mulai menerapkan sistem monarkhi konstitusional. Konsep trias politika memang cocok untuk masyarakat modern. Ini demi memadukan unsur peradaban secara akulturatif. Alangkah mulia bila tetap berlanjut.

Sumbangsih kerajaan Serdang nyata sekali. Pergerakan nasional berhubungan dengan lahirnya beragam organisasi. Konggres Syarikat Islam tahun 1914 di Surabaya dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto. Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah diundang sebagai tamu kehormatan. Bahkan nanti didaulat sebagai anggota dewan pembina Syarikat Islam. Beliau juga menjadi dewan pertimbangan Perguruan Taman Siswa untuk wilayah Sumatera Utara. Dalam pergerakan nasional beliau amat aktif, bersama dengan bangsawan Istana Langkat, Tengku Amir Hamzah. Sastrawan besar ini dikenal sebagai pelopor pujangga baru. Masa ini gemilang atas tumbuhnya kesusasteraan.

Kuat dakam prinsip, luwes di lapangan. Pergaulan luas lintas batas dilakukan keluarga kerajaan. Pada tahun 1944 Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah berhubungan erat dengan Tengku Muhammad Hasan. Kelak menjabat sebagai Gubernur Sumatera. Para pejabat Kasultanan Serdang, Deli dan Langkat banyak yang berhubungan dengan Dr Radjiman Wedyadiningrat, Ketua BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Periode sejarah berubah warna.

Peran warga transmigrasi dalam pembangunan istana cukup nyata. Istana Maimun dan Istana Serdang mendapat bantuan tenaga sukarela. 

E. Kerja Bakti dalam Membangun Istana. 

Perantau Jawa memegang ajaran leluhur. Mereka biasa kerja bakti, gugur gunung, gotong royong, sambatan, rewang. 

Bangunan istana Maimun dilakukan dengan semangat kebersamaan. Sinuwun Paku Buwana IX hadir saat awal pembangunan yang dimulai tanggal 26 Agustus 1887.

Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat yang bekerja di Medan dan Serdang dihimbau untuk turut serta dalam kerja istana. Secara bergiliran mereka membantu tenaga. Kerja bakti bergiliran tanda hormat. 

Inilah bukti nyata sikap kebersamaan. Pengakuan atas perubahan disikapi dengan bijak. Pada tanggal 5 Oktober 1945 Kasultanan Serdang, Kasultanan Langkat, Kasultanan Deli sepakat bergabung pada Pemerintah Republik Indonesia. Ketiga kerajaan ini dengan sepenuh jiwa raga turut membantu berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini fakta historis yang terbukti dengan tulisan.
Perubahan besar sedang terjadi. Gelombang pasang surut. 

Sayang seribu sayang. Ada elemen masyarakat yang perlu diberi pelajaran dan peringatan. Pada tanggal 3 juli 1946 mendapat serangan PESINDO KIRI. Organisasi Pergerakan Sosilisme Indonesia itu menjalankan program dengan kekerasan. Bahkan lebih sering melakukan tindak kriminal. Mereka melakukan kekacauan di seluruh swapraja. Setelah keadaan reda damai, sejarah harus diluruskan kembali. Kesalah pahaman diuraikan dengan rasa kebersamaan.

Pelan pelan situasi mereda. Kenyataan berbicara dengan sebenarnya. Hubungan antara Kasultanan Melayu dengan Pemerintah RI selalu harmonis sampai sekarang. Kasultanan Melayu Deli, Langkat dan Serdang menitik beratkan pada kegiatan budaya. Jauh dari kegiatan politik praktis. Dengan dukungan pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai kebudayaan Melayu Sergai berkembang dengan elok nan menawan. Cocok untuk bahan ajar di sekolah. Sebagai bahan muatan lokal di sekolah.

Untung sekali bagi warga Sergai. Sejak tahun 2013 Ir H Soekirman menjabat sebagai Bupati Sergai. Istana kasultanan Serdang dijadikan pusat kegiatan budaya. Kontribusi riil sangat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tengku Erry Nuradi selaku Pembesar Propinsi Sumatera Utara memberi dukungan maksimal. Sei Ular yang membelah Perbaungan seolah olah menghidupkan ibukota Kesultanan Serdang Darul Arif.

Peran ibu ibu juga amat penting. Hj Marliah Soekirman bergandengan erat dengan Hj Evi Diana Sitorus. Keberadaan Tengku Ryan Novendi sebagai wakil generasi millenial amat penting. Ibunda Hj Evi Diana Sitorus mengajarkan kesahajaan kesopanan kesusilaan keramahan kemurahan. 

Pembangunan istana berjalan lancar. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Adaptif dalam segala cuaca. Putri kerajaan biasa berkiprah dalam bidang budaya.

Kerja sama bersatu padu untuk maju. Hidup harus saling menasihati. Nasihat sang ibu terkait dengan pengalaman sebagai anggota DPRD Propinsi Sumut. Tentu saja Ibu Hj Evi Diana Sitorus sebagai ketua penggerak PKK Kabupaten Serdang Bedagai dan PKK Propinsi Sumatera Utara menambah bobot. Tengku Ryan Novandi mendapat ilmu pengetahuan dari sumber langsung. Mata air kebijaksanaan mengalir jernih.

Terkenal sekali Selat Malaka mengalirkan pelajaran hidup. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Tengku Muhammad Ryan Novandi selalu berkiprah. Ketua bidang investasi BPD HIPMI Sumut 2017-2020. Wakil ketua umum bidang pembinaan jaringan PW JAPNAS Sumut 2017-2022. Presiden JCI Medan 2018. Senator JCI Medan 2018-2020. Wakil ketua Gerakan Pemuda Alwasliyah Medan 2019-2020. MABMI Medan 2020-2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemaslahatan umat dan rakyat. Daratan dan lautan menyediakan kenikmatan. Dengan seni hidup lebih indah.

Berakit rakit ke hulu. Berenang renang ke tepian. Bersakit sakit dahuku. Betsenang senang kemudian. Bekal hidup cukup untuk membina bahtera. Kegiatan Tengku Ryan Novandi mendapat dukungan penuh dari Ariska Putri Pertiwi. Istri tercinta ini memberi seorang buah hati. Semangat berjuang untuk kemakmuran negeri senantiasa menyala dalam hati sanubari. Lancar kaji karena diulang. Pasak jalan karena ditempuh. Dengan agama hidup akan terarah.

Dengan ilmu hidup lebih mudah. Ilmu adalah pelita. Al ilmu al nur. Kepada siapa pun Tengku Ryan Novandi belajar tentang kehidupan. Ir H Soekirman Bupati Sergai diajak membahas tentang kesejahteraan rakyat pada tanggal 27 Nopember 2020. Bertempat di Rumah Kayu Medan. Tengku Ryan menawarkan konsep Sergai yang unggul, inovatif dan berbudaya. Tawaran ideal untuk menyongsong masa depan.

Tukar pikiran, mengasah gagasan. Dialog antar generasi terselenggara. Ir H Soekirman selaku Bupati Serdang Bedagai pun memberi penjelasan yang meyakinkan. Dimulai dengan paparan mengenai tata kelola pemerintan yang bersih, jujur, transparan dan melayani. Untuk itu diperlukan pengalaman, wawasan, kepedulian yang memadai. Semua konsep itu ditujukan untuk menjunjung tinggi kepentingan dan kebutuhan rakyat Serdang Bedagai. Semua berjalan lancar mulus halus. Berkat usaha yang tulus.

Kasultanan Serdang menjadi sumber energi. Untuk itulah H Soekirman menyempatkan berdialog tentang nilai kearifan lokal. Sejarah menyediakan kearifan lokal yang tiada habis habisnya untuk digali. Sebagai sarana membentuk pribadi paripurna.

Masa depan dirumuskan pada hari ini. Dari sejarah itu pula kebajikan tersedia. Ir H Soekirman sebagai pemimpin mengajak untuk menghormati Sejarah Kasultanan Serdang. Dengan berpijak pada kekayaan nilai budaya Melayu Sergai, Tengku Ryan Novandi berusaha mengabdi pada Serdang Bedagai. Dengan ketulusan hati, Tengku Ryan berbakti pada ibu pertiwi. Dengan semangat tekat kuat, Tengku Muhammad Ryan Novandi berjuang mewujudkan kesejahteraan rakyat jiwa raga lahir batin awal akhir.

Sumber kearifan sudah tersedia. Pelajaran atas sejarah kesultanan Serdang adalah kemuliaan. Perawatan atas istana Kasultanan Serdang merupakan bentuk penghormatan nyata Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai atas semboyan Tanah Bertuah Negeri Beradat yang masyhur.

Kesultanan Serdang Darul Arif pada masa kini, selalu berusaha melestarikan budaya. Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Sumatra Utara, kebudayaan akan semakin jaya maju lestari.

Program transmigrasi yang dilakukan sejak tahun 1819 berbuah manis. Proses pembauran antar suku berjalan lancar. Perkawinan antar golongan sudah terbiasa. Inilah praktek Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda beda tetapi tetap satu. Warga transmigrasi menghayati ajaran leluhur. 

Tenaga bahu suku lan panemu dipersembahkan buat kejayaan Kasultanan Deli. Istana Maimun mendapat bantuan dari warga transmigrasi. Secara bergiliran mereka turut kerja bakti. 

Istana Maimun Medan berdiri kokoh megah indah mewah meriah. Beralamat di Jl Brigjend Katamso 66 Medan Sumatera Utara. Peninggalan Sultan Makmoen Al Rasyid sungguh mengokohkan jatidiri dan kepribadian bangsa.

Oleh: Dr. Purwadi M.Hum.
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara – LOKANTARA
Hp 087864404347

SEJARAH DANAU TOBA

A. Danau Toba Sumber Kekuatan Jiwa Raga. 
Dalam sejarahnya danau Toba diperintah oleh Sopo Guru Tatae Bulan. Leluhur orang Batak ini memberi semangat untuk berjaya di sepanjang masa. 

Luas danau Toba termasuk danau vulkanik terbesar di dunia. Panjang 106 km. Lebar 32 km. Perairan danau Toba dikelilingi huran dan pegunungan. Sedap indah mata memandang. 

Dengan kedalaman 507 m, lalulintas danau Toba berjalan lancar tiap hari. Perahu datang pergi silih berganti. Barang dan jasa diangkut lewat danau Toba . Orang memutar roda ekonomi. Kehidupan masyarakat danau Toba berlangsung menurut hukum alam yang berlaku. 

Oleh karena lingkungan danau Toba perlu dijaga. Kebersihan alam harus dirawat. Tak boleh bawa kotoran. Jangan bikin kerusakan. Itulah ajaran luhur Sopo Guru Tatae Bulan. 

Mala petaka karena kesalahan manusia. Umumnya demi kesenangan lantas menempuh jalan pintas. Misalnya kecelakaan perahu feri pada tanggal 18 Juni 1918. Kapal feri tenggelam bersifat magis spiritual. Peringatan agar waspada dalam hidup. 

Bukit barisan berjajar jajar menghias suwarna dwipa. Pegunungan yang membentang sepanjang pulau Sumatera ini melalui pula lingkungan sekitar danau Toba. Begitu megah mewah gagah indah. Rasa yang bergelora pasti tergugah. 

Jiwa Pendidik berbasis budaya menyelimuti tekat generasi. Muncul kepemimpinan dari lingkungan danau Toba. 

Jelas danau Toba memuat ajaran kearifan lokal secara simbolis. Pendidikan menjadi unsur yang utama dalam penyelenggaraan pembangunan nasional. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan sebaiknya tetap memperhatikan aspek budaya.

Belajar dari lingkungan danau Toba memang perlu. Dengan demikian peserta didik tetap berpangkal dari jati diri dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh leluhurnya secara turun temurun. 

Pengalaman adalah guru yang sangat baik. Dari pengalaman itulah seseorang dapat mengalami proses pembelajaran. Anak keturunan lingkungan danau Toba telah memberi contoh kesuksesan. Namanya Drs. Joni Walker Manik, MM. Begitu tinggi penghayatan atas lingkungan danau Toba. Jadilah pribadi yang bijak bestari. 


Pengabdian menjadi titik tolak jejak langkah. Joni Walker Manik menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelumnya juga pernah mendapat tugas yang beragam di lingkungan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara. 

Alam danau Toba memberi semangat kebijaksanaan. Jauh dari jabatan struktural, Pak Joni Walker Manik adalah seorang guru, pengajar atau pendidik yang berpengalaman.

Penampilan Pak Joni sebagai trah alam Danau Toba sungguh luwes. Tutur katanya terukur. Boleh dikata amat fleksibel. 
Tentu saja banyak kawan. Di mana saja berada, orang berdatangan untuk sekedar ngobrol, bercakap, bincang bincang dengan tema apa saja. Gelak tawa dan canda ria menghias suasana. Jelas sekali kalau Pak Joni memiliki selera persahabatan. Terlebih lebih saat beliau berdinas, para wartawan ramai berjubel. Mereka dilayani dengan ramah tamah. Raut muka mereka bersinar sinar. Tanda bahwa hubungan mereka amat akrab.

Postur badan Pak Joni Walker Manik tinggi besar. Dari dekat jauh selalu tampak gagah, agung, anggun. Cocok jadi seorang pemimpin. Busana macam apa pun pantas dipakai. Saat santai pakai kaos oblong. Kelihatan ganteng juga. Situasi formal menggunakan jas berdasi, juga bertambah wibawa.

Aura danau Toba menguatkan jiwa. Bekal menjadi pemimpin memang lebih dari cukup. Ditambah kualitas suara yang mantab. Kalau berpidato pandai memilih kata, pintar menyusun kalimat. Para pendengar menjadi betah menyimak. Setiap kata yang meluncur pasti mengandung arti.

Memimpin rapat bagi Pak Joni merupakan kegiatan sehari hari. Anak buah penuh dengan perhatian. Tiap pikiran dan ungkapan diperhatikan oleh anak buah. Perintah Pak Joni bila dilaksanakan tentu banyak gunanya. Misalnya para guru yang mengikuti pelatihan, tak diperkenankan meninggalkan tempat sebelum acara selesai. Mereka kompak, taat dan patuh. Kata Pak Joni seorang harus menjadi contoh tentang praktek pendidikan karakter.

Pamor adalah pancaran kewibawaan. Bagi Pak Joni pamor merupakan harga diri dan kewibawaan yang perlu dijaga dengan kerja keras dan prestasi. Tidak ada tawar menawar. Prestasi gemilang mendatangkan prestise yang berkilauan. Maka seseorang perlu meraih prestasi.

Pola kepemimpinan yang bersandar kearifan lokal danau Toba terbukti nyata. Kesan pesan dari para Satpol PP, pegawai honorer, tukang sapu dan sopir diutarakan dengan jujur. Rata rata orang kecil ini menaruh hormat pada Pak Joni. Dengan gelak tawa mereka kecipratan rejeki. Pak Joni merupakan pejabat yang murah hati. Uang receh selalu tersedia dan terbuka. Pegawai bawahan ini seolah olah mendapat anugerah yang berlimpah ruah. Contohnya Sri Mulyani dan Diah, juru ketik handal dari Yogya. 

Betapa bahagia mereka ini saat mendapat kiriman dari Pak Joni. Priyayi Batak ini begitu perhatian pada orang lain. Doa mereka lantas mengalir. Semua orang kecil yang mendapat perhatian akan muncul sikap hormat, patuh, segan. Mereka seraya berdoa dengan tulus ikhlas.

Lingkungan danau Toba bisa digunakan untuk refleksi. Meditasi kultural berlangsung lama. Masyarakat tradisional Batak patuh pada adat istiadat. 

B. Pendidikan Karakter Dari Danau Toba. 
Danau Toba menawarkan butir butir kearifan lokal. Manusia mesti belajar dari alam. 
Misalnya kokoh dalam berprinsip, luwes dalam penampilan. 

Pandangan hidup seseorang selalu berhubungan dengan pola pikir serta tindakan. Luwes dalam penampilan, tegas dalam prinsip. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan jiwa seorang pemimpin seperti Pak Joni Walker Manik. Kebijaksanaan dan improvisasi kepemimpinan dilandasi dengan prinsip yang benar serta kepribadian yang kokoh. Hasilnya adalah kegiatan yang produktif, tepat guna dan berhasil guna. Aktivitas Dinas Pendidikan berjalan sesuai dengan rencana. 

Danau Toba membentuk suasana jiwa. Pemimpin dan bawahan bergerak sesuai dengan tupoksi, tugas pokok dan fungsi. Program Dinas Pendidikan Serdang Bedagai dilakukan dengan kompak dan penuh kekeluargaan. Semua anggota merasa memiliki hak dan kewajiban yang sama. Suasana yang kondusif ini berkat kerja sama yang baik antar anggota dan pimpinan. Ujung ujungnya demi kemajuan bagi seluruh warga Serdang Bedagai.

Leluhur Batak memang darah asli asal usul Pak Joni Walker Manik. Bahkan beliau aktif menjadi pemimpin paguyuban Batak. Di bawah komando Pak Joni paguyuban  budaya Batak berjalan lancar, berkembang dan maju. Potensi dan kreativitas orang Batak tersalur lewat organisasi sosial budaya. Mengurus organisasi sosial budaya pasti memerlukan biaya. Dengan cekatan Pak  Joni mengeluarkan dana pribadi. Mengelola kegiatan budaya jelas jauh dari keuntungan finansial. Mengelola kegiatan kemasyarakatan harus berani tombok. Pak Joni Walker Manik dengan trampil mengelola organisasi sosial budaya sampai berhasil. 

Kerabat atau Kerukunan Masyarakat Batak merupakan wadah budaya. Barangkali aktivitas lain bisa mencontoh perjuangan sosial budaya yang dilakukan oleh Pak Joni. Sekedar acuan teladan yang baik.

Namun demikian, Pak Joni punya toleransi atas keberagaman budaya. Tak tanggung tanggung beliau nanggap seni budaya Jawa. Kerap tampil membina seni kerawitan Jawa. Anak anak yang berpotensi diberi arahan dan binaan. Mereka diberi kesempatan belajar, latihan seni budaya. Contoh saat latihan seni tembang, kerawitan dan pedalangan. Pak Joni Walker Manik hadir terus. Beliau memberi semangat buat anak muda, agar terus berkreasi seusai dengan bakat masing masing.

Wadah budaya amat berguna. Kerabat adalah Kerukunan Masyarakat Batak. Organisasi ini bekerja sama dengan Paguyuban Suko Budoyo yang terletak di Jl. Batang Terap Perbaungan menjadi sarana pelatihan dan pembelajaran kolektif. Anak anak muda dengan latar belakang suku, agama dan budaya bersama-sama menghayati dan melak-sanakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 ada kenangan istimewa. Pak Joni Walker Manik naik mobil sendiri. Tanpa sopir dan teman, parkir di halaman Bandara Kualanamu. Tampak gesit dan cekatan. Makan malam di Lubuk Pakam Deli Serdang, tak lama kemudian handai taulan berdatangan. Jelas sekali kawan Pak Joni berasal dari berbagai kelompok. Beliau tokoh Batak yang disegani. Anak buahnya, yaitu Pak Suriadi dan Pak Jawaner menyusul pula. Jadilah suasana akrab.

Jamuan makan malam itu digunakan untuk menata program. Pagi harinya dilakukan pelatihan oleh Pendidikan Luar Sekolah yang dinaungi Dinas Pendidikan Sergai. Kepala bidang yaitu Ibu Murni bersama dengan Pak Wira dan Pak Faisal berkunjung ke PKBM Pegajahan, PKBM Perbaungan dan PKBM Nur Habibi. Pada kunjungan PKBM Pegajahan benar benar sempurna. 

Lingkungan danau Toba itu akrab dengan seni olah vokal. Lagu-lagu yang bernuansa pendidikan, tata krama dan kebangsaan dinyanyikan bersama. Lagunya yaitu: Serayu Banyumas, Budhal Sekolah, Cikal Klapa, Wajibe Murid, Kembang Blimbing, Jago Kluruk.

Proses belajar buat bapak dan ibu guru PAUD sungguh bikin senang dan bahagia. Hasilnya dibuat rekaman. Dengan maksud agar bisa ditiru dan ditularkan buat pengajar lain. Dengan demikian latar lagu pun dibuat selaras dengan tema lingkungan sekitar.

Orang Batak di lingkungan danau Toba sangat menjunjung tinggi rasionalitas. Maklum di sini berkembang pemikiran empiris dan kritis. Tapi tetap setia dan menjunjung tinggi etika. 

Namun demikian Pak Joni Walker Manik bisa menyelaraskan antara modernitas dengan tradisi. Tiap punya permasalahan, Pak Joni tidak lupa berdoa pada leluhur. Bahkan beliau sering berziarah di Danau Toba. Kadang kadang meditasi di Pulau Samosir. Pak Joni begitu percaya pada leluhur yang tinggal di Danau Toba.

Ketika berkunjung di Yogya tak lupa melakukan meditasi di Parang Kusumo. Beliau yakin bahwa Kanjeng Ratu Kidul masih bertalian erat dengan sistem kepercayaan yang ada di  Tanah Batak. Kegiatan spiritual ini mampu memberi spirit, semangat, tenaga dan energi pada perjuangan Pak Joni Walker Manik. Kepala Dinas Pendidikan ini memang menghayati tradisi yang sudah berkembang berabad abad di negeri tercinta.

Penghormatan pada pembesar negeri tak perlu diragu-kan lagi. Pak Joni dan ibu sempat ziarah di makam Pak Harto. Menurut Pak Joni Presiden Soeharto mempunyai jasa besar pada negara. Makam Pak Harto di Mangadeg Matesih Karanganyar Jawa Tengah tiap hari ramai dikunjungi oleh kerabat dan pengikut. 

Jasa dan warisan pak Harto bisa dilanjutkan oleh generasi penerus supaya kejayaan bangsa tetap berlanjut. Supaya kejayaan bangsa tetap berlanjut. Pak Harto berkuasa sekitar 32 tahun dan mampu membuktikan kejayaan di Indonesia. Perdana Menteri Singapura dan Malaysia amat menghormati Pak Harto sebagai pahlawan besar.

Kesetiaan Pak Joni pada kawan terbukti saat jagong manten Dimas di Jember Jawa Timur tahun 2018. Beliau mengantar mas Yudi di stasiun sampai pukul 24.00. Para pengantar diajak ngobrol dan diskusi sambil ngopi bareng. Jiwa danau Toba menguatkan seseorang untuk bermitra. 

Toba adalah danau untuk berkaca. Tampak jiwa kepemimpinan Pak Joni yang mengajak ke pantai. Di sana beliau nyewa mobil untuk kegiatan. Waktu tiga hari berlangsung dengan lancar, Pak Joni dan Bu Joni tampil sebagai pengayom yang baik bagi anak buahnya. Pasangan ini memang serasi dan harmonis. Semoga lestari sepanjang masa.

Danau Toba sumber inspirasi. Kewibawaan Pak Joni tampak saat acara pelatihan bagi guru di Pantai Cermin. Hujan deras mengguyur. Para guru maunya akan pulang lebih awal. Apa kata Pak Joni ? Tidak boleh. Dilarang pulang guru harus memberi teladan yang baik. Hujan bukan alasan untuk mbolos. Kasihan uang rakyat. Sudah dibayar dan diberi uang saku. Kenapa tega, mbolos. Tidak baik. Pendidikan karakter harus ditegakkan. Para guru pun lantas patuh. Itulah wibawa yang terpancar dari seorang pemimpin.

Menjalin relasi juga dianggap penting. Pak Joni memimpin rombongan ke Yogyakarta bersama ibu ibu. Hadir pula Bu Kirman selaku ketua Tim Penggerak PKK. 

Kesempatan ini digunakan untuk silaturahmi pada ibu Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan. Beliau ibunda Mas Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Suasananya yang akrab terjalin bagus. Rombongan mendapat wawasan, ilmu dan pengalaman. Bu Aliyah memberi wejangan yang berguna. Juga sewaktu Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pak Joni sempat satu meja saat makan siang. Ada lagi kesempatan berkunjung di rumah Kanjeng Angling Kusumo di Pura Pakualaman. Semua kunjungan itu bentuk silaturahmi. 

Tokoh yang berasal dari lingkungan perairan danau Toba belajar dari berbagai sumber. Pengetahuan diperoleh dengan langsung berguru pada alam dan manusia. 

C. Daya Magis Danau Toba. 
Masyarakat Batak percaya bahwa danau Toba punya daya magis. Oleh karena itu alam mesti dihormati. Lingkungan harus dijaga, dirawat dan dilestarikan. 

Belajar pada alam dilakukan oleh Pak Joni Walker Manik dengan mengunjungi tanah leluhur yang berada di Pulau Samosir. Sedapat dapatnya orang harus menyadari asal usulnya. Kata Bung Karno ‘Jas Merah’ atau jangan sekali kali meninggalkan sejarah. 

Dengan mengingat asal usulnya maka seseorang akan mengetahui jati dirinya. Guna memperkokoh kepribadian bangsa. 

Pulau Samosir dianggap oleh komunitas Batak sebagai tempat yang memiliki peradaban besar. Leluhur Batak diyakini dulu berasal dari Pulau Samosir. Oleh karena orang Batak senantiasa memuliakan Pulau Samosir. Pada bulan Agustus 1918 Pak Joni mengundang kerabat dan sahabat untuk datang ke pulau Samosir.

1. Lagu Danau Toba

Memang segarnya air Danau Toba 
Hilang letihnya datanglah bergembira 
Airnya bening menyejukkan hati 
Marilah ingat tindakan yang suci

2. Wisata Toba
Danau Toba tempatnya darma wisata 
memang indah nyata perairan di Sumatra 
hilir mudik yang datang bikin hati senang 
Menyeberang naik prahu pasti jadi rindu
Slalu mikir kuliner di Samosir
Hari hari libur berharap terhibur
Semua berseri besok kerja kembali. 

Berangkat dari Perbaungan Sergai. Diantar oleh Kanwil Dinas Pendidikan Sergai lewat jalan tol terus kota Tebing Tinggi. Mumpung ada waktu beli oleh oleh untuk bekal perjalanan. Tak lupa makan siang dengan lauk burung goreng, lalapan, sambal dan sayur genjer. Cukup untuk menambah tenaga. Lewat Pematang Siantar, Simalungun. Jalannya macet sekali. Terpaksa jalan pelan pelan. Sampailah di dermaga Parapat.

Naik kapal penyeberangan. Teringat musibah tenggelamnya kapal feri di Danau Toba tanggal 18 Juni 2018. Ini pelajaran penting untuk berhati hati. 

Sempat menjadi berita yang hangat, panas dan lama. Kenangan berita itu membuat hati kuatir juga. Penumpang berjubel.  Hawa panas. Tapi rata-rata usia mereka masih muda. Tampak muka mereka senang berseri. Tanda kalau sedang jadi wisatawan domestik. Tentu saja sama bergembira. Suasana hangat. Ditengah tengah itu mereka bernyanyi bersama.

Musim liburan banyak orang melancong. Orang Batak akan mengajak anak cucu ziarah ke Pulau Samosir. Bagi masyarakat Batak, Pulau Samosir merupakan tempat keramat. Bahkan di sinilah nenek moyang orang Batak tinggal. 

Raja Batak yang dianggap sebagai leluhur yaitu Sopo Guru Tatae Bulan. Raja Batak ini dianggap sakti mandraguna. Kerajaannya berada di atas pegunungan yang tinggi. Keturunan Sopo Guru Tatae Bulan ini dipuja oleh orang Batak. Keyakinan asli Batak tetap berkembang sampai sekarang.

Pak Joni dan Bu Joni menjemput di Dermaga Tomok. Wilayah wisata ini cukup terkenal. Di sana terdapat oleh oleh yang meliputi makanan, pakaian, souvenir, alat musik, cinderamata, anting-anting, perhiasan, kalung, kain tenun ulos. 

Dari Dermaga Tomok Pak Joni nyetir sendiri. Kanan kiri bukit terjal dengan pemandangan nan elok. Sebelah kanan perbukitan  sebelah kiri tepi Danau Toba.  Sekali tempo air danau Toba memantulkan sinar matahari. Di seberang berkeliling bukit barisan yang anggun dipandang mata. 

Setiap perjalanan jumpa makam orang Batak yang tersusun rapi. Umumnya orang Samosir memiliki makam keluarga. Tidak dikenal jenis pemakaman umum. Makam keluarga ini dibuat megah mewah. Sudah diketahui umum bahwa upacara adat pemakaman berlangsung lama sekali. Tentu dengan biaya tinggi. Hidup sesudah di dunia mendapat perhatian besar. Semakin tinggi status seseorang, makin besar pula proses penghormatan pada keluarga.

Menurut Pak Joni makam yang ditumpuk ini menghemat tanah.
Lokasi makam tidak perlu melebar. Tetapi lama kelamaan akan menjulang tinggi. maka yang mati terlebih da-hulu, tulang belulang diambil. Lantas ditumpuk di atas. Orang yang paling belakang mati letaknya paling bawah. Sepanjang jalan tampak makam yang indah, asri dan mirip istana.

Rumah adat orang Samosir juga beraneka rupa. Rumah adat ini cocok buat upacara adat. Tentu saja ongkos bikin rumah adat dengan biaya besar.

Kayu kayu yang dibuat mesti memilih kualitas prima. Perlengkapan lain mesti memerlukan ongkos. Dengan demikian pemilik rumah tradisional rata rata berasal dari keluarga terpandang. Harus diakui bahwa banyak insan terpelajar yang berasal dari Pulau Samosir. Mereka jadi orang terkenal di Medan, Jakarta, Yogyakarta dan kota besar lainnya. Orang Samosir mempunyai kesadaran tinggi.

Anak anak Pulau Samosir bersekolah sampai cukup pendidikan. Warga Samosir sukses dalam bidang pemerintahan, politik, bisnis, ekonomi, seni dan pendidikan. Sukses gemilang ini berpengaruh pada gengsi pulau Samosir.

Jalan jalan di Pulau Samosir begitu halus dan mulus. Tepi Samosir terdapat jalan lingkar pulau. Jalan ini begitu mudah dilalui, seperti tol pesisir Samosir. Ini berkat kerja putra putra Samosir yang gigih, ulet, dan berkepribadian. Pada masa depan pulau Samosir akan lebih jaya.

Perdagangan berputar, roda ekonomi berjalan. Wisata religi dan alam ini perlu dikelola sebaik mungkin. Kecekatan membuahkan kemakmuran. Ada danau Aek Natonang. Letaknya di atas Danau Toba. 

Jadi danau Aek Natonang merupakan danau di atas danau. Air jernih, suhu sejuk, pemandangan indah. Perjalanan berlanjut di bukit Belerang. Di sini dapat mandi air hangat alam. Air yang mengandung belerang ini berkhasiat sebagai obat.

Begitulah sosok Joni Walker Manik yang akrab dengan danau Toba. Tokoh pendidikan yang telah memberi nilai pengabdian. Sebagai sarana keteladanan bagi generasi muda.

Danau Toba memberi rasa aman nyaman tenteram. Air berlimpah ruah untuk pengairan. Pertanian perkebunan dan peternakan berkembang makmur. Rakyat bisa hidup sejahtera bahagia.

Oleh Dr. Purwadi, M.Hum. 
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA Hp :0878 6440 4347

SEJARAH PULAU SAMOSIR

A. Daya Magis Pulau Samosir. 
Masyarakat adat Batak yakin bahwa asal usul lelehur berasal dari Pulau Samosir. Derajat pangkat hormat diwariskan oleh nenek moyang. 

Wajar sekali Pulau Samosir terpatri dalam hati sanubari. Kepercayaan spiritual ini berlangsung turun tumurun. Warga Batak selalu mendapatkan energi magis setelah datang ke Pulau Samosir. 

Sopo Guru Tatae Bulan sangat dihormati. Leluhur Batak ini memberi doa restu kepada sekalian warga Batak. Terutama yang menjunjung tinggi adat Istiadat tradisional. 

Perjalanan ke Pulau Samosir tentu dengan menyeberangi Danau Toba. Proses penyeberangan ini juga sumber kekuatan jiwa raga. Kejernihan danau Toba membuat hati tenang damai. 

Menuju Pulau Samosir juga bisa ditempuh lewat jalan darat Pangrururan. Yaitu jalan darat yang menghubungkan pulau Samosir dengan pulau Sumatera. Sepanjang jalan akan tampak deretan Bukit Barisan. 

Tahun 2003 dibentuk Kabupaten Samosir. Ini penekaran dari Kabupaten Toba Samosir. Kabupaten Samosir terdiri dari sembilan kecamatan. Wilayah Samosir dengan ketinggian 1012 m. 

Tanah Samosir seluas 63120 hektare. Dalam kata lain Pulau Samosir luasnya 642 Km pesagi. Kabupaten Samosir seluas Negeri Singapura. 

Untuk berkunjung ke Pulau Samosir bisa melalui tiga pelabuhan. Pelabuhan Ajibata terhubung dengan pelabuhan Tomok. Pelabuhan Tigaras terhubung dengan pelabuhan Simanindo. Pelabuhan Muara terhubung dengan pelabuhan Nainggolan. 

Makam raja Sidabutar berada di kawasan Tomok. Terdapat Batu Parsidangan yang dianggap keramat. 

Musium Huta Bulan dibuat untuk mengenalkan sejarah peradaban. Pertunjukan Sigale Gale atau Tortor membawa semangat hidup. Begitulah arti penting adat Istiadat warisan para leluhur. 

Kawasan wisata Tuktuk memutar industri kreatif. Sentra wisata alam danau Toba menjanjikan prospek masa depan yang lebih gemilang. 

Peluang pengembangan wisata pulau Samosir memang mengagumkan. Danau Aek Natonang bisa untuk berenang. Danau ini terletak di Tanjungan Simanindo. Danau Aek Natonang seluas 105 hektare, maka mendapat julukan danau di atas danau. 

Ada lagi danau yang dianggap magis. Yakni danau Sidihoni. Mandi pada saat bulan purnama di danau Sidihoni dipercaya akan lancar jodoh. 

Dalam sejarahnya danau Toba diperintah oleh Sopo Guru Tatae Bulan. Leluhur orang Batak yang berada di Pulau Samosir ini memberi semangat untuk berjaya di sepanjang masa. 

Perairan danau Toba mengintari Pulau Samosir. Luas danau Toba termasuk danau vulkanik terbesar di dunia. Panjang 106 km. Lebar 32 km. Perairan danau Toba dikelilingi huran dan pegunungan. Sedap indah mata memandang. 

Dengan kedalaman 507 m, lalulintas danau Toba berjalan lancar tiap hari. Perahu datang pergi silih berganti. Barang dan jasa diangkut lewat danau Toba . Orang memutar roda ekonomi. Kehidupan masyarakat danau Toba berlangsung menurut hukum alam yang berlaku. 

Oleh karena lingkungan danau Toba perlu dijaga. Kebersihan alam harus dirawat. Tak boleh bawa kotoran. Jangan bikin kerusakan. Itulah ajaran luhur Sopo Guru Tatae Bulan. 

Mala petaka karena kesalahan manusia. Umumnya demi kesenangan lantas menempuh jalan pintas. Misalnya kecelakaan perahu feri pada tanggal 18 Juni 1918. Kapal feri tenggelam bersifat magis spiritual. Peringatan agar waspada dalam hidup. 

Bukit barisan berjajar jajar menghias suwarna dwipa. Pegunungan yang membentang sepanjang pulau Sumatera ini melalui pula lingkungan sekitar danau Toba. Begitu megah mewah gagah indah. Rasa yang bergelora pasti tergugah. 

Jiwa Pendidik berbasis budaya menyelimuti tekat generasi. Muncul kepemimpinan dari lingkungan danau Toba. 

Jelas danau Toba memuat ajaran kearifan lokal secara simbolis. Pendidikan menjadi unsur yang utama dalam penyelenggaraan pembangunan nasional. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan sebaiknya tetap memperhatikan aspek budaya.

Belajar dari lingkungan danau Toba memang perlu. Dengan demikian peserta didik tetap berpangkal dari jati diri dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh leluhurnya secara turun temurun. 

Pengalaman adalah guru yang sangat baik. Dari pengalaman itulah seseorang dapat mengalami proses pembelajaran. Anak keturunan lingkungan danau Toba telah memberi contoh kesuksesan. Namanya Drs. Joni Walker Manik, MM. Begitu tinggi penghayatan atas lingkungan danau Toba. Jadilah pribadi yang bijak bestari. 


Pengabdian menjadi titik tolak jejak langkah. Joni Walker Manik menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai. Sebelumnya juga pernah mendapat tugas yang beragam di lingkungan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara. 

Alam danau Toba memberi semangat kebijaksanaan. Jauh dari jabatan struktural, Pak Joni Walker Manik adalah seorang guru, pengajar atau pendidik yang berpengalaman.

Penampilan Pak Joni sebagai trah alam Danau Toba sungguh luwes. Tutur katanya terukur. Boleh dikata amat fleksibel. 
Tentu saja banyak kawan. Di mana saja berada, orang berdatangan untuk sekedar ngobrol, bercakap, bincang bincang dengan tema apa saja. Gelak tawa dan canda ria menghias suasana. Jelas sekali kalau Pak Joni memiliki selera persahabatan. Terlebih lebih saat beliau berdinas, para wartawan ramai berjubel. Mereka dilayani dengan ramah tamah. Raut muka mereka bersinar sinar. Tanda bahwa hubungan mereka amat akrab.

Postur badan Pak Joni Walker Manik tinggi besar. Dari dekat jauh selalu tampak gagah, agung, anggun. Cocok jadi seorang pemimpin. Busana macam apa pun pantas dipakai. Saat santai pakai kaos oblong. Kelihatan ganteng juga. Situasi formal menggunakan jas berdasi, juga bertambah wibawa.

Aura danau Toba menguatkan jiwa. Bekal menjadi pemimpin memang lebih dari cukup. Ditambah kualitas suara yang mantab. Kalau berpidato pandai memilih kata, pintar menyusun kalimat. Para pendengar menjadi betah menyimak. Setiap kata yang meluncur pasti mengandung arti.

Memimpin rapat bagi Pak Joni merupakan kegiatan sehari hari. Anak buah penuh dengan perhatian. Tiap pikiran dan ungkapan diperhatikan oleh anak buah. Perintah Pak Joni bila dilaksanakan tentu banyak gunanya. Misalnya para guru yang mengikuti pelatihan, tak diperkenankan meninggalkan tempat sebelum acara selesai. Mereka kompak, taat dan patuh. Kata Pak Joni seorang harus menjadi contoh tentang praktek pendidikan karakter.

Pamor adalah pancaran kewibawaan. Bagi Pak Joni pamor merupakan harga diri dan kewibawaan yang perlu dijaga dengan kerja keras dan prestasi. Tidak ada tawar menawar. Prestasi gemilang mendatangkan prestise yang berkilauan. Maka seseorang perlu meraih prestasi.

Pola kepemimpinan yang bersandar kearifan lokal danau Toba terbukti nyata. Kesan pesan dari para Satpol PP, pegawai honorer, tukang sapu dan sopir diutarakan dengan jujur. Rata rata orang kecil ini menaruh hormat pada Pak Joni. Dengan gelak tawa mereka kecipratan rejeki. Pak Joni merupakan pejabat yang murah hati. Uang receh selalu tersedia dan terbuka. Pegawai bawahan ini seolah olah mendapat anugerah yang berlimpah ruah. Contohnya Sri Mulyani dan Diah, juru ketik handal dari Yogya. 

Betapa bahagia mereka ini saat mendapat kiriman dari Pak Joni. Priyayi Batak ini begitu perhatian pada orang lain. Doa mereka lantas mengalir. Semua orang kecil yang mendapat perhatian akan muncul sikap hormat, patuh, segan. Mereka seraya berdoa dengan tulus ikhlas.

Lingkungan danau Toba bisa digunakan untuk refleksi. Meditasi kultural berlangsung lama. Masyarakat tradisional Batak patuh pada adat istiadat yang ada di Pulau Samosir. 

B. Keteladan dari Pulau Samosir. 

Semangat untuk maju membara di hati sanubari pemuda Samosir. Belajar keras dan tekun belajar itu kunci sukses. Itulah ajatan luhur Sopo Guru Tatae Bulan. 

Ajaran mulia itu dihayati benar oleh warga Batak. Cocok dengan pendidikan karakter dari Danau Toba. Yakni perairan yang menyediakan kejernihan. 

Pulau Samosir dituju dengan melewati danau Toba. Lantas hadir di kawasan Tomok. Di sana bisa mendapatkan pelajaran keutamaan. 

Raja Sidabutar memberi Keteladan. Dengan batu Parsidangan, sang raja Batak mengabdi sepenuh hati. Agar rakyat sejahtera lahir batin jiwa raga. 

Pertunjukan Sigale gale atau tari Tortor mengandung nilai etis filosofis. Dari Batak untuk memperkokoh jatidiri dan kepribadian bangsa. Batak telah menyumbangkan butir butir kearifan lokal. 

Akan halnya Danau Toba menawarkan butir butir kearifan lokal. Manusia mesti belajar dari alam. 
Misalnya kokoh dalam berprinsip, luwes dalam penampilan. 

Pandangan hidup seseorang selalu berhubungan dengan pola pikir serta tindakan. Luwes dalam penampilan, tegas dalam prinsip. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan jiwa seorang pemimpin seperti Pak Joni Walker Manik. Kebijaksanaan dan improvisasi kepemimpinan dilandasi dengan prinsip yang benar serta kepribadian yang kokoh. Hasilnya adalah kegiatan yang produktif, tepat guna dan berhasil guna. Aktivitas Dinas Pendidikan berjalan sesuai dengan rencana. 

Danau Toba membentuk suasana jiwa. Pemimpin dan bawahan bergerak sesuai dengan tupoksi, tugas pokok dan fungsi. Program Dinas Pendidikan Serdang Bedagai dilakukan dengan kompak dan penuh kekeluargaan. Semua anggota merasa memiliki hak dan kewajiban yang sama. Suasana yang kondusif ini berkat kerja sama yang baik antar anggota dan pimpinan. Ujung ujungnya demi kemajuan bagi seluruh warga Serdang Bedagai.

Leluhur Batak memang darah asli asal usul Pak Joni Walker Manik. Bahkan beliau aktif menjadi pemimpin paguyuban Batak. Di bawah komando Pak Joni paguyuban  budaya Batak berjalan lancar, berkembang dan maju. Potensi dan kreativitas orang Batak tersalur lewat organisasi sosial budaya. Mengurus organisasi sosial budaya pasti memerlukan biaya. Dengan cekatan Pak  Joni mengeluarkan dana pribadi. Mengelola kegiatan budaya jelas jauh dari keuntungan finansial. Mengelola kegiatan kemasyarakatan harus berani tombok. Pak Joni Walker Manik dengan trampil mengelola organisasi sosial budaya sampai berhasil. 

Kerabat atau Kerukunan Masyarakat Batak merupakan wadah budaya. Barangkali aktivitas lain bisa mencontoh perjuangan sosial budaya yang dilakukan oleh Pak Joni. Sekedar acuan teladan yang baik.

Namun demikian, Pak Joni punya toleransi atas keberagaman budaya. Tak tanggung tanggung beliau nanggap seni budaya Jawa. Kerap tampil membina seni kerawitan Jawa. Anak anak yang berpotensi diberi arahan dan binaan. Mereka diberi kesempatan belajar, latihan seni budaya. Contoh saat latihan seni tembang, kerawitan dan pedalangan. Pak Joni Walker Manik hadir terus. Beliau memberi semangat buat anak muda, agar terus berkreasi seusai dengan bakat masing masing.

Wadah budaya amat berguna. Kerabat adalah Kerukunan Masyarakat Batak. Organisasi ini bekerja sama dengan Paguyuban Suko Budoyo yang terletak di Jl. Batang Terap Perbaungan menjadi sarana pelatihan dan pembelajaran kolektif. Anak anak muda dengan latar belakang suku, agama dan budaya bersama sama menghayati dan melak-sanakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 ada kenangan istimewa. Pak Joni Walker Manik naik mobil sendiri. Tanpa sopir dan teman, parkir di halaman Bandara Kualanamu. Tampak gesit dan cekatan. Makan malam di Lubuk Pakam Deli Serdang, tak lama kemudian handai taulan berdatangan. Jelas sekali kawan Pak Joni berasal dari berbagai kelompok. Beliau tokoh Batak yang disegani. Anak buahnya, yaitu Pak Suriadi dan Pak Jawaner menyusul pula. Jadilah suasana akrab.

Jamuan makan malam itu digunakan untuk menata program. Pagi harinya dilakukan pelatihan oleh Pendidikan Luar Sekolah yang dinaungi Dinas Pendidikan Sergai. Kepala bidang yaitu Ibu Murni bersama dengan Pak Wira dan Pak Faisal berkunjung ke PKBM Pegajahan, PKBM Perbaungan dan PKBM Nur Habibi. Pada kunjungan PKBM Pegajahan benar benar sempurna. 

Lingkungan danau Toba itu akrab dengan seni olah vokal. Lagu-lagu yang bernuansa pendidikan, tata krama dan kebangsaan dinyanyikan bersama. Lagunya yaitu: Serayu Banyumas, Budhal Sekolah, Cikal Klapa, Wajibe Murid, Kembang Blimbing, Jago Kluruk.

Proses belajar buat bapak dan ibu guru PAUD sungguh bikin senang dan bahagia. Hasilnya dibuat rekaman. Dengan maksud agar bisa ditiru dan ditularkan buat pengajar lain. Dengan demikian latar lagu pun dibuat selaras dengan tema lingkungan sekitar.

Orang Batak di lingkungan danau Toba sangat menjunjung tinggi rasionalitas. Maklum di sini berkembang pemikiran empiris dan kritis. Tapi tetap setia dan menjunjung tinggi etika. 

Namun demikian Pak Joni Walker Manik bisa menyelaraskan antara modernitas dengan tradisi. Tiap punya permasalahan, Pak Joni tidak lupa berdoa pada leluhur. Bahkan beliau sering berziarah di Danau Toba. Kadang kadang meditasi di Pulau Samosir. Pak Joni begitu percaya pada leluhur yang tinggal di Danau Toba.

Ketika berkunjung di Yogya tak lupa melakukan meditasi di Parang Kusumo. Beliau yakin bahwa Kanjeng Ratu Kidul masih bertalian erat dengan sistem kepercayaan yang ada di  Tanah Batak. Kegiatan spiritual ini mampu memberi spirit, semangat, tenaga dan energi pada perjuangan Pak Joni Walker Manik. Kepala Dinas Pendidikan ini memang menghayati tradisi yang sudah berkembang berabad abad di negeri tercinta.

Penghormatan pada pembesar negeri tak perlu diragukan lagi. Pak Joni dan ibu sempat ziarah di makam Pak Harto. Menurut Pak Joni Presiden Soeharto mempunyai jasa besar pada negara. Makam Pak Harto di Mangadeg Matesih Karanganyar Jawa Tengah tiap hari ramai dikunjungi oleh kerabat dan pengikut. 

Jasa dan warisan pak Harto bisa dilanjutkan oleh generasi penerus supaya kejayaan bangsa tetap berlanjut. Supaya kejayaan bangsa tetap berlanjut. Pak Harto berkuasa sekitar 32 tahun dan mampu membuktikan kejayaan di Indonesia. Perdana Menteri Singapura dan Malaysia amat menghormati Pak Harto sebagai pahlawan besar.

Kesetiaan Pak Joni pada kawan terbukti saat jagong manten Dimas di Jember Jawa Timur tahun 2018. Beliau mengantar mas Yudi di stasiun sampai pukul 24.00. Para pengantar diajak ngobrol dan diskusi sambil ngopi bareng. Jiwa danau Toba menguatkan seseorang untuk bermitra. 

Toba adalah danau untuk berkaca. Tampak jiwa kepemimpinan Pak Joni yang mengajak ke pantai. Di sana beliau nyewa mobil untuk kegiatan. Waktu tiga hari berlangsung dengan lancar, Pak Joni dan Bu Joni tampil sebagai pengayom yang baik bagi anak buahnya. Pasangan ini memang serasi dan harmonis. Semoga lestari sepanjang masa.

Danau Toba sumber inspirasi. Kewibawaan Pak Joni tampak saat acara pelatihan bagi guru di Pantai Cermin. Hujan deras mengguyur. Para guru maunya akan pulang lebih awal. Apa kata Pak Joni ? Tidak boleh. Dilarang pulang guru harus memberi teladan yang baik. Hujan bukan alasan untuk mbolos. Kasihan uang rakyat. Sudah dibayar dan diberi uang saku. Kenapa tega, mbolos. Tidak baik. Pendidikan karakter harus ditegakkan. Para guru pun lantas patuh. Itulah wibawa yang terpancar dari seorang pemimpin.

Menjalin relasi juga dianggap penting. Pak Joni memimpin rombongan ke Yogyakarta bersama ibu ibu. Hadir pula Bu Kirman selaku ketua Tim Penggerak PKK. 

Kesempatan ini digunakan untuk silaturahmi pada ibu Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan. Beliau ibunda Mas Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Suasananya yang akrab terjalin bagus. Rombongan mendapat wawasan, ilmu dan pengalaman. Bu Aliyah memberi wejangan yang berguna. Juga sewaktu Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pak Joni sempat satu meja saat makan siang. Ada lagi kesempatan berkunjung di rumah Kanjeng Angling Kusumo di Pura Pakualaman. Semua kunjungan itu bentuk silaturahmi. 

Tokoh yang berasal dari lingkungan perairan danau Toba belajar dari berbagai sumber. Pengetahuan diperoleh dengan langsung berguru pada alam dan manusia. 

Pulau Samosir secara simbolis mendukung generasi muda untuk maju. Yakni dengan berguru untuk mendapatkan ilmu. Orang sukses banyak muncul dari pulau Samosir yang bertebaran di penjuru nusantara. 

C. Kebudayaan Pulau Samosir. 

Wibawa pulau Samosir berhubungan dengan nilai spiritual yang dianut warga Batak. Daya magis danau Toba diyakini sejak dulu kala. 

Keberadaan pulau Samosir identik dengan perairan danau Toba. Masyarakat Batak percaya bahwa danau Toba punya daya magis. Oleh karena itu alam mesti dihormati. Lingkungan harus dijaga, dirawat dan dilestarikan. 

Belajar pada alam dilakukan oleh Pak Joni Walker Manik dengan mengunjungi tanah leluhur yang berada di Pulau Samosir. Sedapat dapatnya orang harus menyadari asal usulnya. Kata Bung Karno ‘Jas Merah’ atau jangan sekali kali meninggalkan sejarah. 

Dengan mengingat asal usulnya maka seseorang akan mengetahui jati dirinya. Guna memperkokoh kepribadian bangsa. 

Pulau Samosir dianggap oleh komunitas Batak sebagai tempat yang memiliki peradaban besar. Leluhur Batak diyakini dulu berasal dari Pulau Samosir. Oleh karena orang Batak senantiasa memuliakan Pulau Samosir. Pada bulan Agustus 1918 Pak Joni mengundang kerabat dan sahabat untuk datang ke pulau Samosir.

1. Lagu Danau Toba

Memang segarnya air Danau Toba 
Hilang letihnya datanglah bergembira 
Airnya bening menyejukkan hati 
Marilah ingat tindakan yang suci

2. Wisata Toba

Danau Toba tempatnya darma wisata 
memang indah nyata perairan di Sumatra 
hilir mudik yang datang bikin hati senang 
Menyeberang naik prahu pasti jadi rindu
Slalu mikir kuliner di Samosir
Hari hari libur berharap terhibur
Semua berseri besok kerja kembali. 

Berangkat dari Perbaungan Sergai. Diantar oleh Kanwil Dinas Pendidikan Sergai lewat jalan tol terus kota Tebing Tinggi. Mumpung ada waktu beli oleh oleh untuk bekal perjalanan. Tak lupa makan siang dengan lauk burung goreng, lalapan, sambal dan sayur genjer. Cukup untuk menambah tenaga. Lewat Pematang Siantar, Simalungun. Jalannya macet sekali. Terpaksa jalan pelan pelan. Sampailah di dermaga Parapat.

Naik kapal penyeberangan. Teringat musibah tenggelamnya kapal feri di Danau Toba tanggal 18 Juni 2018. Ini pelajaran penting untuk berhati hati. 

Sempat menjadi berita yang hangat, panas dan lama. Kenangan berita itu membuat hati kuatir juga. Penumpang berjubel.  Hawa panas. Tapi rata-rata usia mereka masih muda. Tampak muka mereka senang berseri. Tanda kalau sedang jadi wisatawan domestik. Tentu saja sama bergembira. Suasana hangat. Ditengah tengah itu mereka bernyanyi bersama.

Musim liburan banyak orang melancong. Orang Batak akan mengajak anak cucu ziarah ke Pulau Samosir. Bagi masyarakat Batak, Pulau Samosir merupakan tempat keramat. Bahkan di sinilah nenek moyang orang Batak tinggal. 

Raja Batak yang dianggap sebagai leluhur yaitu Sopo Guru Tatae Bulan. Raja Batak ini dianggap sakti mandraguna. Kerajaannya berada di atas pegunungan yang tinggi. Keturunan Sopo Guru Tatae Bulan ini dipuja oleh orang Batak. Keyakinan asli Batak tetap berkembang sampai sekarang.

Pak Joni dan Bu Joni menjemput di Dermaga Tomok. Wilayah wisata ini cukup terkenal. Di sana terdapat oleh oleh yang meliputi makanan, pakaian, souvenir, alat musik, cinderamata, anting anting, perhiasan, kalung, kain tenun ulos. 

Dari Dermaga Tomok Pak Joni nyetir sendiri. Kanan kiri bukit terjal dengan pemandangan nan elok. Sebelah kanan perbukitan  sebelah kiri tepi Danau Toba.  Sekali tempo air danau Toba memantulkan sinar matahari. Di seberang berkeliling bukit barisan yang anggun dipandang mata. 

Setiap perjalanan jumpa makam orang Batak yang tersusun rapi. Umumnya orang Samosir memiliki makam keluarga. Tidak dikenal jenis pemakaman umum. Makam keluarga ini dibuat megah mewah. Sudah diketahui umum bahwa upacara adat pemakaman berlangsung lama sekali. Tentu dengan biaya tinggi. Hidup sesudah di dunia mendapat perhatian besar. Semakin tinggi status seseorang, makin besar pula proses penghormatan pada keluarga.

Menurut Pak Joni makam yang ditumpuk ini menghemat tanah.
Lokasi makam tidak perlu melebar. Tetapi lama kelamaan akan menjulang tinggi. maka yang mati terlebih dahulu, tulang belulang diambil. Lantas ditumpuk di atas. Orang yang paling belakang mati letaknya paling bawah. Sepanjang jalan tampak makam yang indah, asri dan mirip istana.

Rumah adat orang Samosir juga beraneka rupa. Rumah adat ini cocok buat upacara adat. Tentu saja ongkos bikin rumah adat dengan biaya besar.

 Kayu kayu yang dibuat mesti memilih kualitas prima. Perlengkapan lain mesti memerlukan ongkos. Dengan demikian pemilik rumah tradisional rata rata berasal dari keluarga terpandang. Harus diakui bahwa banyak insan terpelajar yang berasal dari Pulau Samosir. Mereka jadi orang terkenal di Medan, Jakarta, Yogyakarta dan kota besar lainnya. Orang Samosir mempunyai kesadaran tinggi.

 Anak anak Pulau Samosir bersekolah sampai cukup pendidikan. Warga Samosir sukses dalam bidang pemerintahan, politik, bisnis, ekonomi, seni dan pendidikan. Sukses gemilang ini berpengaruh pada gengsi pulau Samosir.

Jalan jalan di Pulau Samosir begitu halus dan mulus. Tepi Samosir terdapat jalan lingkar pulau. Jalan ini begitu mudah dilalui, seperti tol pesisir Samosir. Ini berkat kerja putra putra Samosir yang gigih, ulet, dan berkepribadian. Pada masa depan pulau Samosir akan lebih jaya.

 Perdagangan berputar, roda ekonomi berjalan. Wisata religi dan alam ini perlu dikelola sebaik mungkin. Kecekatan membuahkan kemakmuran. Ada danau Aek Natonang. Letaknya di atas Danau Toba. 

 Jadi danau Aek Natonang merupakan danau di atas danau. Air jernih, suhu sejuk, pemandangan indah. Perjalanan berlanjut di bukit Belerang. Di sini dapat mandi air hangat alam. Air yang mengandung belerang ini berkhasiat sebagai obat.

Begitulah sosok Joni Walker Manik yang akrab dengan danau Toba. Tokoh pendidikan yang telah memberi nilai pengabdian. Sebagai sarana keteladanan bagi generasi muda.

Danau Toba memberi rasa aman nyaman tenteram. Air berlimpah ruah untuk pengairan. Pertanian perkebunan dan peternakan berkembang makmur. Rakyat bisa hidup sejahtera bahagia.

Pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba merupakan pusat budaya Batak. Jiwa raga warga Batak disatukan oleh Pulau Samosir yang berwibawa tinggi.

Oleh Dr. Purwadi, M.Hum. 
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA Hp :0878 6440 4347

Minggu, 07 Februari 2021

SEJARAH TEMBANG PUCUNG

  

1. Pucung Cangkriman. 

Tembang pucung cocok untuk menyampaikan ajaran budi pekerti luhur. Suasana tembang pucung memang riang gembira. Tembang pucung sifatnya: mempunyai makna seenaknya, bersendau gurau.

Pucung bermakna kluwak, pucuk dan diciptakan oleh Kanjeng Sunan Gunungjati. Gunanya: untuk kelakar, teka-teki lucu, petuahContoh tembang pucung:

Bapak pucung cangkeme madhep mandhuwur

Sabane ing sendhang

Tumpakake lambung kering

Prapteng wisma si pucung mutah guwaya


SEJARAH TEMBANG ASMARANDANA

  

1. Asmarandana Serat Rama. 

Kata Asmaradana yang berasal dari: asmara + dana dan berarti cinta + memberi = senang memberi. 

Tembang asmaradana sifatnya: sengsem, marah, dendam. Bermakna Kasengsem dana dan diciptakan oleh Kanjeng Sunan Giri Kedaton. Gunanya : mengungkapkan rasa susah karena cintaAdapun guru wilangan dan guru lagunya adalah sebagai berikut: 


SEJARAH TEMBANG KINANTHI

1. Kinanthi Gangsa. 

Kata kinanthi yang berasal dari kanthi diberi sisipan ini, menjadi kinanthi, artinya : dikanthi, digandheng, disertai, ditemani. 

Tembang kinanthi sifatnya: mengandung makna pengharapan gandrung. Bermakna membawa atau menyertai dan diciptakan oleh Sultan Adi Erucakra. Gunanya: mengungkapkan rasa susah karena cintaAdapun guru lagu dan guru wilangannya adalah sebagai berikut: 

SEJARAH TEMBANG PANGKUR

  

1. Pangkur Serat Rama 

Tembang pangkur banyak digunakan untuk medhar piwulang atau mengajarkan nasehat buat anak cucu. Dari akronim atau jarwa dhosok tembang pangkur diberi makna apa-apa kang mungkur yang berarti segala kehidupan duniawi sudah ditinggalkan. Tembang pangkur sifatnya: gandrung, tegang. Gunanya untuk memberi peringatan. Bermakna buntut dan diciptakan oleh Murcapada. Contoh tembang pangkur beserta guru lagu dan guru wilangannya:


Jumat, 05 Februari 2021

SEJARAH MASJID DEMAK SEBAGAI PUSAKA TANAH JAWA

A. Pusaka Agung Masjid Demak

Masjid agung Demak berdiri bersamaan dengan lahirnya kasultanan Demak Bintoro tahun 1748. Raja Demak, Pajang dan Mataram menganggap masjid Demak sebagai pusaka agung. Karena dibangun oleh wali sanga. 

Saka guru atau tiang penyangga utama masjid agung Demak dibuat oleh Sunan Kalijaga, dengan mengumpulkan serpihan tatal. Kesaktian Sunan Kalijaga menakjubkan. Tatal-tatal yang berserakan dikumpulkan menjadi satu, lantas dianyam menjadi tiang bangunan yang kokoh. Saka guru atau tiang itu berdiri tegak sepanjang masa. 

SEJARAH RAWA PENING TEMPAT TAPA KUNGKUM RAJA JAWA

A. Tapa Kungkum di Rawa Pening

Rawa Pening merupakan perairan yang dianggap penting dan keramat. Arti Rawa Pening bagi masyarakat Jawa digunakan sebagai sarana lelaku. Tapa kungkum di Rawa Pening diyakini akan mendapat daya linuwih, siram jamas di Rawa Pening membuat segala sukerta nirmala akan menyingkir jauh. Orang akan mendapatkan keselamatan dan ketentraman.