Dalang Purwadi
Diselenggarakan oleh : TRIYATEN, Pametri Budaya Klaten yang dipimpin oleh Sri Harjono, S.Sos.
A. Ringkasan cerita
Babad Tanah Klaten berisi tentang dinamika peradaban besar. Kisah berdirinya Kabupaten Klaten membawa jaman kejayaan yang penuh dengan keteladanan. Ki Ageng Pandanaran yang sumare di gunung Jabalkat Bayat merupakan contoh satriya pinandhita.
Ladrang Slamet mengawali jalannya pementasan. Dengan harapan segenap warga Kabupaten Klaten mendapat kawibawan kawidadan kabagyan sarta kamulyan. Gending dilanjutkan ayak srepeg, palaran pucung, banyumasan, sampak talu. Tahapan irama gamelan ini melambangkan perjalanan hidup manusia, sangkan paraning dumadi.
Jejer Kadipaten Klaten. Raden Notokusumo atau Raden Zaenal Abidin adalah putra KRT Sastronagoro. Pada tgl 12 Rabiul Akhir 1731 atau 18 Juli 1804 Putra Adipati Pengging ini ditetapkan sebagai Bupati Klaten. Raden Zaenal Abidin atau Raden Notokusumo bergelar KRT Kusumonagoro. SK diserahkan oleh Patih Mangkuprojo atas nama Sinuwun Paku Buwono IV, raja Kraton Surakarta Hadiningrat.
Penobatan Bupati Klaten KRT Kusumonagoro mendapat dukungan penuh dari Kanjeng Ratu Kencono Wungu. Garwa prameswari Sri Susuhunan Paku Buwono IV ini putra Adipati Cakraningrat, bupati Pamekasan Madura. Raden Ajeng Sukaptinah atau Kanjeng Ratu Kencono Wungu berasal dari pengusaha garam dan migas yang kaya raya.
Kabupaten Klaten selanjutnya dipimpin oleh KRT Mangunnagoro. Wilayah Klaten semakin maju, makmur dan tersohor. Pertanian, perkebunan dan peternakan menghasilkan bahan pangan berlimpah ruah. Irigasi yang berasal dari Umbul Cokro mengalir sepanjang masa. Pabrik gula Gondang berdiri megah.
Industri batik dan gerabah Bayat dikenal sampai manca negara. Para pengusaha Bayat menguasai pasar Klewer Solo. Bangsawan Kraton Surakarta secara berkala memberi pembinaan demi pengembangan industri pakaian.
Sastra dan seni mengalami masa keemasan. Raden Ngabehi Ranggawarsita mendirikan Padepokan di Palar Trucuk Klaten. Serat Pustaka Raja Purwa, Witaradya, Cemporet, Kalatidha, Sabdajati merupakan bahan bacaan bermutu. Karya Pujangga Ranggawarsita menunjukkan bahwa warga Klaten menyadari arti penting kesadaran literasi.
Bupati Klaten KRT Tirtonagoro yang menjabat tahun 1925 - 1931 ahli teknologi dan kesehatan. KRT Purbonagoro meneruskan kepemimpinan Klaten tahun 1931 - 1942. Atas dhawuh Sinuwun Paku Buwono X dikembangkan organisasi PAKASA, Paguyuban Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat.
KRT Joyonagoro memimpin Klaten sejak tahun 1942 - 1948. Dengan selamat sentosa Kabupaten Klaten terus berperan dalam menghiasi peradaban. Klaten, Klathen, Ka lathi an merujuk pada makna ketrampilan wicara yang berarti syair indah. Nyata sekali masyarakat Klaten pintar dalam menyusun karya agung.
Klaten tampil sebagai kawasan yang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
B. Urutan Lakon Babad Tanah Klaten.
1. Gendhing Talu
Ladrang Slamet, ayak ayak, srepeg, palaran pucung, Banyumasan, sampak.
2. Jejer Kadipaten Klaten.
Bupati Kusumonagoro, Patih Mangkuprojo, Demang Prambanan, Demang Cawas, Demang Juwiring, Demang Jatinom.
Tamu Kresna dan Baladewa.
3. Taman keputren
Wayang. Sri Hatmini ketua Darma Wanita Klaten, Limbuk Cangik.
4. Paseban Jawi.
Sengkuni Dursasana Durmagati Citraksa Citraksi, Kartamarma, Jayadrata.
Tamu Grayak Ijo, Grayak Pegat dari Klaten.
5. Budhalan Prajurit.
Kuda, rampogan, kereta kencana.
6. Jejer Bala Sabrang.
Emban Mahadiyu, Padhas Gempal, Rambut Geni, Galiyuk, Buta Terong, Jaya Karneli.
Tamu dhemit Kali Opak, Kali Woro, Kali Dengkeng, Kali Larangan dari Klaten.
7. Pertapan Palar Trucuk.
Wayang Pujangga Ranggawarsita, Raden Manisrengga, Semar Gareng Petruk Bagong.
8. Perang Kembang.
Cakil, Raden Manisrengga.
Togog Bilung. Lokasi di Kemalang.
9. Kahyangan Junggring Salaka.
Guru, Narada, Bayu, Indra, Brama, Yamadipati.
10. Pendopo Klaten.
Narada, Bupati Tirtonagoro lan Bupati Purbonagoro yang menjadi pelopor pendidikan modern.
11. Paguyuban Kawula.
Bupati Joyonagoro yang aktif dalam kegiatan sosial.
12. Ayak ayak pamungkas dan Klaten Bersinar.
C. Serat Kekancingan
Hangawuningani:
Paugeran tata cara tetepan pengarsa kadipaten.
Hanenimbang:
Labuh labet guna wicara budi luhur.
Hanetapake:
Raden Notokusumo minangka Bupati Klaten kanthi sesebutan Kanjeng Raden Tumenggung Kusumonagoro.
Serat Kekancingan iki minangka piranti gawa gawene nayaka kang kapiji anggone suwita marang nusa bangsa.
Karaton Surakarta Hadiningrat, 12 Rabiul Akhir 1731 Jawi utawi 28 Juli 1804
Kanjeng Sinuwun Paku Buwana IV.
Kaserat dening pangageng Sasana Wilapa, KRA Mangkupraja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar