Kamis, 16 Februari 2023

TINGALAN JUMENENGAN NARENDRA KRATON SURAKARTA

Kori kamandungan berhias janur. Tiap sudut ruangan gedung begitu rapi dan indah. Hari Kamis Pon, 16 Pebruari 2023 merupakan peristiwa historis kultural. Karaton Surakarta Hadiningrat menjalankan upacara tingalan jumenengan nata. Sinuwun Paku Buwono XIII bertahta ke 19. Pangageng, sentana abdi dalem mangayu bagya.

Tata cara di Karaton Surakarta dilengkapi dengan instrumen musik tradisional. Gamelan monggang, gamelan Carabalen, Kyai Gunturmadu, Kyai Guntursari merupakan pusaka Kraton Surakarta. Tanggal 15 Pebruari 2023 pukul 20 - 24 terdengar  gending bonangan. Seolah- olah gending berkumandang itu sedang berdoa. Bersamaan itu pula diadakan wilujengan dukutan di ruang paningrat. Kukusing dupa kumelun. 

Para santri pun diundang untuk semaan. Bertempat di Bangsal Smarakata. Mereka berdoa untuk para raja, sentana, abdi dalem. Tahlil tahmid takbir dibaca dengan khusuk. Dengan baju serba putih, permohonan dipanjatkan kepada Tuhan. Agar dunia makin damai, NKRI tetap makmur lestari. 

Abdi dalem bekerja sesuai dengan dhawuh. Paugeran dilaksanakan dengan tertib. Terlebih dahulu membuka lembaran sejarah emas yang diukir oleh pendiri Kraton Surakarta. Tahun 1711 Paku Buwana II lahir di Tegalgondo Klaten Jawa Tengah. Tahun 1715 Paku Buwana II belajar agama di Kadilangu Demak.

Tingalan jumenengan raja Surakarta sekaligus untuk mengenang keagungan masa lalu. Kesadaran untuk memajukan negeri sudah diterapkan dengan sempurna. Tahun 1718 Paku Buwana II belajar industri kerajinan di Kudus. Tahun 1720 Paku Buwana II belajar birokrasi pemerintahan di Semarang. Tahun 1722 Paku Buwana II belajar sejarah di Purwodadi Grobogan. 

Ilmu pengetahuan ditempuh demi kemajuan jaman. Tahun 1724 Paku Buwana II belajar tata kota di Perancis.

Tahun 1724 Paku Buwana II belajar hak asasi manusia di Swedia. Tahun 1725 Paku Buwana II belajar agama di Mekkah Arab. Tahun 1725 Paku II belajar teologi tasawuf di Persia. Tahun 1725 Paku Buwana II belajar teknologi di Universitas Teknik Turki.

Kebudayaan mendapat perhatian utama. Tahun 1725 Paku Buwana II belajar ephos Mahabarata dan Ramayana di India.

Tahun 1726 Paku Buwana II dinobatkan sebagai raja Mataram Kartasura.

Bidang spiritual dibangun guna keseimbangan. Tahun 1726 Paku Buwana II mendirikan sanggar pamelengan di Donan Cilacap. Tahun 1726 Paku Buwana II mendirikan sekolah di Ponorogo.

Tahun 1726 Paku Buwana II mendirikan padepokan kebangsaan di Madiun.

Leluhur selalu memberi tuntunan tiap langkah. Tahun 1726 Paku Buwana II mendapat wisik dari Prabu Brawijaya V di Gunung Lawu. Tahun 1727 Paku Buwana II mengangkat juru kunci Alas Roban di Batang. 

Potensi kelautan digarap dengan benar. Tahun 1727 Paku Buwana II mendirikan kursus maritim dan pelayaran di Tegal. 

Tahun 1727 Paku Buwana II mengirim tim seni ke Pasundan Bandung. 

Tahun 1727 Paku Buwana II melakukan sarasehan ramalan Joyoboyo di Kediri. 

Tahun 1727 Paku Buwana II mendirikan pabrik trasi di Lasem Rembang. 

Birokrasi untuk pelayanan publik. Tahun 1728 Paku Buwana II membangun kota Surabaya dengan struktur modern. 

Tahun 1729 Paku Buwana II menanam kayu jati di Cepu, Ngawi dan Bojonegoro. Tahun 1730 Paku Buwana II menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Purbaya Bupati Lamongan. 

Ungkapan mendhem jero mikul dhuwur. Tahun 1732 Paku Buwana II membangun petilasan leluhur di Pati. Tahun 1733 Paku Buwana II mendirikan bisnis perhotelan di Mojokerto. Tahun 1733 Paku Buwana II membuka tanaman agrobis di Malang.

Tahun 1734 Paku Buwana II mendirikan pabrik garam di Pamekasan Madura. Tahun 1734 Paku Buwana II rapat tentang bangunan Kraton bersama Tumenggung Honggowongso di Kotawinangun Kebumen.

Murah sandang pangan papan. Tahun 1735 Paku Buwana II mendirikan pabrik batik bersama KRT Padmonagoro di Pekalongan. Tahun 1736 Paku Buwana II mendirikan pabrik kecap di Purwodadi.

Tahun 1736 Paku Buwana II mendirikan pabrik marmer di Tulungagung. 

Tahun 1737 Paku Buwana II mendirikan kantor hukum di Gemolong Sragen. Tahun 1737 Paku Buwana II membuka kebun teh di Tawangmangu Karanganyar. 

Rancangan tata kota dikerjakan. Tahun 1738 Paku Buwana II membentuk panitia pindahan ibukota yang dipimpin oleh Patih Pringgalaya di Sukoharjo. Tahun 1738 Paku Buwana II membangun patirtan Pengging Boyolali. 

Tahun 1738 Paku Buwana II membangun Pesanggrahan Kahyangan Dlepih Wonogiri. Tahun 1739 Paku Buwana II membentuk tim panitia tender pengadaan barang dan jasa untuk pindahan ibukota. 

Tahun 1740 Paku Buwana II membentuk tim pengadaan tanah di daerah Sala.

Bengawan Solo sebagai latar kultural. Tahun 1740 Paku Buwana II Membangun Ibukota Kraton Surakarta. 

Tahun 1740 Paku Buwana II berkantor di Kota Ponorogo. 

Tahun 1741 Paku Buwana II turut memasarkan kerajinan ukir ukiran Jepara. Tahun 1742 Paku Buwana II membangun irigasi Kali Larangan yang mengalir ke Bengawan Solo. 

Diplomasi kenegaraan sudah teratur. Tahun 1743 Paku Buwana II menerima delegasi dari raja Louis XII dari Perancis. Tahun 1744 Paku Buwana II menerima duta besar dari Mesir, Turki, India, Yaman dan Persia. Tahun 1745 Paku Buwana II melakukan boyong Kedaton ke ibukota Kraton Surakarta.

Tahun 1746 Paku Buwana II menata kawasan Gunung Lawu, Sewu, Kendheng, Merapi Merbabu. 

Ketahanan pangan diwujudkan. Tahun 1747 Paku Buwana II mengatur pola pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan. 

Tahun 1748 Paku Buwana II Membuka kebun teh dan Kopi di Semarang. Tahun 1748 Paku Buwana II melakukan renovasi Puroloyo Kotagedhe dan Pajimatan Imogiri. 

Generasi penerus lebih sadar sejarah. Tahun 1748 Paku Buwana II membentuk Paguyuban Trah Mataram yang dipimpin oleh Raden Mas Suryadi. Tahun 1749 Paku Buwana II mendirikan sanggar seni di Istana kedhaton Pamase di Lesmana Ajibarang Banyumas. Tahun 1749 Paku Buwana II wafat, surut ing tepet suci, manjing ing suwarga jati. 

Sunan Paku Buwana ll sumare ing Pajimatan Imogiri kanthi tata cara jangkep genep genah, miturut satataning panembahan. 

Kerajaan Surakarta memiliki kaca benggala. Riwayat Sinuwun Paku Buwana II beserta dengan kemuliaan sepanjang masa. Kaca benggala buat generasi muda di kawasan Nusantara.

Tiap kali ada acara tingalan jumenengan raja, selalu digelar tari bedaya ketawang. Pusaka tari sakral melambangkan kesuburan. Selama 7 hari para penari menjalankan prosesi ritual. Cegah dhahar lawan guling. Penari bedaya ketawang lelaku di pantai Parangkusumo untuk mohon lilah pada Kanjeng Ratu Kidul.

Orang Jawa percaya bahwa Karaton Surakarta merupakan pusat kosmos. Jagat gumelar dan jagat gumulung menyatu. Kiblat papat lima pancer.

Pengageng Karaton Surakarta cancut taliwanda. KGPH Hangabehi, GKR Timur, GKR Devi merupakan generasi penerus trah Mataram. Amanat Panembahan Senapati yang lahir pada tanggal 10 September 1536 ini menjadi pedoman. Amemangun karyenak tyasing sesama.

Kusuma Wandawa sengkut gumregut makarya. Organisasi yang mewadahi personil kerajaan bekerja sesuai dengan adat istiadat. Abdi dalem mandra budaya mengurusi perlengkapan upacara. 

Prajurit Doropati bertugas menata barisan. Disusul dengan barisan prajurit prawira anom, prajurit tanantaka, prajurit nyutra. Tambur suling selompret mengiringi derap langkah. Sejak tanggal 17 Desember 2022 gladhen dilakukan rutin. Siaga ing gati, sawega ing dhiri. 

Upacara tingalan jumenengan narendra Karaton Surakarta Hadiningrat tanggal 16 Pebruari 2023 menyelaraskan ekuilibrium makrokosmos dan mikrokosmos. Manunggaling kawula Gusti.

Disusun oleh : Dr Purwadi M.Hum, Ketua LOKANTARA, Lembaga Olah Kajian Nusantara HP 0878 6440 4347

Tidak ada komentar:

Posting Komentar