Kamis, 31 Agustus 2023

SARASEHAN PUSAKA BEDAYA KETAWANG

Pusaka Bedaya Ketawang dibahas dengan penuh keagungan. Pada hari Jumat Pon, tanggal 25 Agustus 2023 diselenggarakan sarasehan budaya. Bertempat di Fakultas Bahasa Seni dan Budaya atau FBSB Universitas Negeri Yogyakarta. Dra GKR Koes Moertiyah Wandansari M.Pd, KRT Widyo Winoto dan Prof Dr Suminto bertindak selaku narasumber. 

Pahargyan utama diberikan oleh Dekan FBSB UNY, Prof Dr Sri Harti Widyastuti M.Hum. Hubungan dengan GKR Wandansari cukup dekat. Oleh karena warga UNY sering mengadakan penelitian di Karaton Surakarta Hadiningrat. Wakil Dekan dan pembesar Fakultas lengkap hadir. Gusti Mung didampingi Ndoro Arum Kusumo Pradopo dan sentana. 

Kali ini sarasehan mengambil tema Manjing Kahanan. Makna manjing kahanan terkait dengan adabtasi. Perubahan budaya terjadi sepanjang sejarah. Maka perlu tepat dalam membaca owah gingsiring jaman.

Persiapan acara oleh panitia cukup meyakinkan. Rerenggan suguhan dan protokol disusun paripurna. Musik campursari dengan dua penyanyi begitu terlatih. Pranata adicara tampil dengan busana kejawen.

Suasana tradisional mewarnai acara. Lelagon, pakaian dan unggah ungguh tampak sekali. KRT Widyo Winoto pakai baju surjan lurik dan blangkon khas Kraton Yogyakarta. Tema seni menjadi tema pembahasan.

Sesi pertama diberikan oleh GKR Wandansari. Pengageng Sasana Wilapa memberi presentasi tentang bedaya ketawang. Tari sakral ini bagi tarian sebagai sarana bentuk hubungan spiritual. Yakni antara Panembahan Senapati pendiri Mataram dengan Kanjeng Ratu Kencanasari.

Menurut GKR Wandansari, empat penjuru sebagai Kraton Mataram. Laut selatan dijaga Ratu Kencana Hadisari. Gunung Merapi dijaga Sekar Kedhaton. Sebelah timur dijaga Sunan Lawu. Bagian utara dijaga Ratu Kala Yuwati berada di Alas Krendha Wahana. Kiblat papat lima pancer. 

Wisik gaib terjadi pada tanggal 24 Mei 2006. GKR Wandansari mendapat pesan dari Sinuwun Paku Buwana X dan Batari Kala Yuwati. Tepat dua hari sebelum gempa bumi. Perjanjian habipraya memberi penjelasan tentang adanya Ratu di Tanah Jawa.

Bedaya ketawang harus dijumenengke. Pusaka bagi Karaton Surakarta tiap hari Selasa Kliwon atau saat tingalan jumenengan. Paku Buwana sebagai pengokoh Jagad merupakan penangkal segala balak utau cobaan.

Perjanjian habipraya merupakan gumelaring tata spiritual. Tercermin dalam struktur bangunan Kraton Surakarta. Panembahan Senapati dan Sultan Agung dipercaya oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Jawa. 

Sopan santun panitia mendapat pujian dari Pengageng Sasana Wilapa. Mahasiswa dan dosen UNY memegang teguh nilai budi pekerti. Semua seni untuk menata hambeging rasa. Karena budaya Jawa penuh dengan nilai tuntunan tontonan tatanan.

Bagi KRT Widyo Winoto kesenian Kraton merupakan lambang kewibawaan. Simbol kelahiran, remaja dan kematian terdapat dalam gamelan. Pendapat ini dikukuhkan oleh Prof Dr Suminto. Sarasehan itu menunjukkan arti penting kebudayaan.

Oleh Dr Purwadi SS M.Hum.

Ketua LOKANTARA, Lembaga Olah Kajian Nusantara.

Hp 087864404347

Tidak ada komentar:

Posting Komentar