Senin, 26 Desember 2022

PENDADARAN ILMU KEJAWEN.

Peguron Jawa menjadi sentral pencerahan bagi generasi muda. Jadwal perkuliahan sudah berlalu. Saat minggu tenang telah lewat. Mulai tanggal 26 Desember 2022 mahasiswa UNY menempuh ujian semesteran. Siang malam belajar tekun, agar mendapat nilai yang memuaskan. Itulah makna penjabaran ngelmu luhung. 

Darma bakti pada orang tua bagi seorang mahasiswa ditempuh dengan belajar keras. Tahap demi tahap dilampaui dengan karya dan prestasi. Kelulusan dalam perkuliahan memperlancar program diri. Mata kuliah yang ditempuh sedapat dapatnya lulus dan lolos. Pengulangan mata kuliah menghambat kelancaran studi. Basa ngelmu mupakate lan panemu. 

Olah peran dipelopori guru murid. Mahasiswa sebaiknya tertib dalam mengikuti proses belajar. Interaksi dosen dan mahasiswa dibangun atas dasar simbiosis mutualisme. Hubungan harmonis antara keduanya berbuah manis. Dosen memberi ilmu. Mahasiswa mendapat pengetahuan. Masa depan mahasiswa bermula dari kemampuan menempatkan diri pada proses pembelajaran. Baik formal maupun informal. Alangkah baiknya bila segala permasalahan perkuliahan dapat diatasi bersama. Medan pemikiran selalu menantang untuk mewujudkan proses kreatif. 

Gada lukitasari adalah lambang urat syaraf. Yakni syaraf kecerdasan. Tugas perkuliahan dirampungkan. Waktu ujian hadir. Soal ujian dikerjakan sesuai dengan petunjuk. Memang mahasiswa membutuhkan tenaga lipat dan pemikiran ganda. Namanya sekolah pasti sulit dan berat. Beban berat dalam proses belajar itu hal yang biasa. Tidak selayaknya berkeluh kesah tentang soal sulitnya belajar. Mahasiswa mesti tabah. Aji wungkal bener bahwa hidup ini merupakan batu pengasah kebenaran. 

Berakit rakit ke hulu. Berenang renang ke tepian. Bersakit sakit dahulu. Bersenang senang kemudian. Yakin saja kesulitan dalam perkuliahan dapat diatasi. Kegigihan mutlak diperlukan. Tidak boleh menyerah dalam belajar. Semua orang yang belajar pasti mengalami kesulitan. Keluh kesah dalam belajar tentu kurang mendapat respon dari teman sebaya. Kolega menganggap sulitnya perkuliahan sebagai hal wajar dan pasti terjadi. Namun semua kesulitan itu berakhir dengan kemudahan. 

Pamenthanging gandhewa, pamanthenging cipta. Sungguh terhormat mahasiswa yang berjuang keras dalam menempa diri. Ujian dalam belajar dicontohkan dengan pentas wayang lakon pendadaran Sukalima. Masing masing siswa diuji memanah. Ketika memanah perlu kosentrasi penuh. Arjuna sukses sebagai pemanah terbaik berkat kosentrasi pemikiran. 

Contoh dalam penggemblengan siswa terdapat proses pencerahan. Ujian semester ini bagi mahasiswa UNY pantas meniru metode Arjuna. Cerita pendadaran Sukalima itu mengandung nilai etis filosofis. Sesulit apa pun masalah dapat dipecahkan dengan kesungguhan. Pendidikan karakter tersirat dan tersurat dalam lakon pewayangan. Wayang iku wewayangane ngaurip. Artinya pagelaran yang memuat unsur tontonan, tuntunan dan tatanan. 

Dalam lakon Bambang Ekalawiya meguru terdapat suri teladan. Demi tekat kuat Ekalawiya belajar memanah secara otodidak. Untuk memperteguh mental, maka Ekalawiya membuat patung Durna. Seolah olah dirinya diawasi oleh Durna saat belajar. Betul juga pemikiran ini. Bambang Ekalawiya atau Palgunadi mahir dalam ilmu memanah. Bahkan boleh dibilang paling pintar. Belajar otodidak dapat memperoleh derajat ilmu paripurna. 

Cerita Dewaruci juga mengandung nilai filsafat yang tinggi. Tirta perwita sari dicari oleh Bima. Terlebih dulu harus mencari kayu gung susuhing angin di gunung candramuka. Ilmu kasampurnan ditemukan oleh Bima di samudra minang kalbu. Cita cita luhur ditemukan lewat kesadaran jatidiri. 

Wulangan wejangan wedharan tersimpul dalam syair lelagon Jawa. Sebagai usaha menggali kearifan lokal, barangkali lagu ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi. Lagu Kandhang Bubrah, laras pelog pathet nem. 

Yo pra warga saindhenging nuswantara. 

Manunggaling cipta rasa budi karsa. 

Angesthi mring maha suci

Ing lahir angudi kardi. 

Saiyek saeka praya tumandang mbangun negara. 


Yo pra wadya sami tanggap ing sasmita. 

Tengarane puksur tambur angebaki. 

Lagu sampak tata baris ngayahi pakaryan nagri. 

Gya jumangkah nut irama

Bayangkarine negara.

Lagu di atas berkenaan dengan semangat teologis, humanis dan ekologis. Mahasiswa UNY terbiasa dengan interaksi sosial. Ujian semesteran yang dihadapi murni sebagai tugas akademis. Sasmitaning ngaurip puniki. Makna hakikat hidup dipahami berdasarkan sipating kawruh. 

Ilmu iku kelakone kanthi laku. Langkah yang bergairah, semangat yang kuat guna menghadapi ujian. Berbekal proses perkuliahan satu semester yang berlangsung dari tanggal 29 Agustus 2022 hingga 16 Desember 2022, maka tahapan akademik berjalan lancar. Bapak ibu dosen berbahagia bila berhasil mengantar peserta didik. Pengajaran ilmu kasampurnan umumnya berada dalam padepokan. Sang sakwusnya semedi munggwing pacrabakan. 

Pendadaran merupakan proses penggemblengan diri. Harapan orang tua diwujudkan dengan sukses belajar. Oleh sebab itu Rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan dan segenap pejabat kampus mendorong demi suksesnya proses belajar mengajar. Mahasiswa diberi fasilitas dan pelayanan yang optimal. Ujian kali ini hendaknya ditempuh dengan laku sepenuh hati. Semoga berjalan lanca, sebagaimana olah kawruh jiwa. Yakni jiwa kang kajawi. 

26 Desember 2022

Oleh Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, LOKANTARA. hp 0878 6440 4347

Tidak ada komentar:

Posting Komentar