Paguyuban kawula atau Pakasa Jepara, Nganjuk dan Boyolali berkumpul di pagelaran Sasana Sumewa. Jalan kaki melampaui sitinggil, bale angun angun, alun alun lor, gladhag dan jalan supit urang. KRA Bambang Hadiningrat dan KRT Sukoco Madunagoro berjalan kaki. Sampai pada lawang gapit dan balerata. Pemandangan begitu indah megah mewah, dengan suasana serba tradisional. Seolah-olah hidup pada jaman kerajaan tempo dulu.
Kori kamandungan terbuat dari kayu jati. Berdiri sejak tanggal 20 Pebruari 1745. Sinuwun Paku Buwono II berjasa atas tegak kokohnya kota Surakarta. Harkat martabat Surakarta benar benar ngejayeng jagat raya. Maka Paku Buwono II yang mengangkat bumi Sala mendapat sebutan Sinuwun Kombul.Bale Marcukundha memancarkan aura regeng ngengreng. Bangsal Smarakata memberi kewibawaan suka gembira. Bansal Sri Manganti merupakan ruang tunggu untuk menerima panggilan saat pusowanan agung.
Untarasana selalu berhawa teduh sejuk. Deretan sawo kecik berjumlah 64 batang, sesuai dengan usia Kanjeng Nabi. Dari Untarasana ini tampak suasana magis mistis dari Sasana Sewaka. Bangsal paningrat melingkar hingga sasana handrawina.
Panggung Sangga Buwana dipercaya sebagai tempat semedi raja Surakarta. Di sinilah sang Raja bertemu dengan Kanjeng Ratu Kencana Sari. Penguasa pantai selatan ini kerap disebut dengan nama Kanjeng Ratu Kidul.
Kukusing dupa kumelun. Bau wangi semerbak ke kanan dan kiri. Abdi dalem lenggah saluku tunggal. Mengheningkan cipta menghadap ke barat tertuju gedung pusaka di dalem ageng. Berbusana Jawa jangkep. Nyamping, beskap, udheng, blangkon, iket, samir, bros radya laksana. Pamanthenging cipta, Pamenthanging gandhewa. Sajuga kang sinidhikara.Tibalah saatnya memasuki kompleks argopeni. Dulu digunakan untuk sarana olah rasa Sinuwun Paku Buwono XI. Bangunan di atas tinggi, mirip gedung di atas bukit.
Kraton Kilen digunakan sebagai kediaman Sinuwun Paku Buwono X yang memerintah sejak tahun 1893. Halaman terdapat kolan ikan yang bernama bandengan.
Taman Keputren Karaton Surakarta disusun rapi. Berderet deret kamar dengan serambi yang tertata menarik. Pohon rindang tumbuh ngrembuyung. Aneka buah buah sudah tumbuh berabad abad. Ngadi salira ngadi busana diolah dari kawasan keputren.Pangageng Sasana Wilapa dan Lembaga Dewan Adat dipegang oleh GKR Dra Koes Moertiyah Wandansari M.Pd. Putri Sinuwun Paku Buwono XII ini pernah menjabat sebagai anggota DPRRI tahun 1999 hingga 2014. Tahun 2011 mendapat hadiah Fokuoka Award dari pemerintah Jepang. Ahli tari ini selalu sibuk dalam aktivitas seni budaya. Kunjungan ke berbagai wilayah dalam rangka untuk nguri uri budaya Jawi.
Putra Mahkota Kraton Surakarta bernama KGPH Mangkubumi. Bersama dengan GKR Timur dan Gusti Devi membantu GKR Wandansari mengelola Karaton Surakarta Hadiningrat. Rum kuncaraning bangsa, dumunung ing luhuring budaya.
Oleh : Dr Purwadi M.Hum. Ketua LOKANTARA, Lembaga Olah Kajian Nusantara. Hp 0878 6440 4347
Tidak ada komentar:
Posting Komentar