Sabtu, 16 September 2023

Budaya Pesisir Njeporonan

A. Tanah Pesisir Jawa 

Mekaring budaya Jawa tumbuh di kawasan pesisir utara. Tata cara grebeg mulud berlangsung pada hari Setu Kliwon, 16 September 2023. Diselenggarakan oleh Paguyuban Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat atau Pakasa cabang Jepara. Beralamat di Joglo Hadipuran, Sukodono Tahunan Jepara, Jawa Tengah.

Kegiatan budaya pesisir dilakukan di pendopo bupati Jepara. KRA Bambang S Adiningrat selaku ketua Pakasa cabang Jepara menata acara dengan rapi. Dengan cekatan rikat trengginas KMT Susanti Purwaningrum mengatur jalannya program kebudayaan. Persiapan tempat konsumsi, akomodasi dan publikasi dilakukan dengan paripurna. Srikandi Jepara mampu momong momor dan momot. 

Ketua panitia dipegang oleh RT Khairul Anam Setyopuro dan sekretaris RT M Dimas Julianto Hadipuro. Generasi muda Sukodono cancut taliwanda. Gotong royong nyambut gawe. Siang malam berpartisipasi demi suksesnya acara. Sengkut gumregut ngayahi pakaryan praja. 

Undangan yang hadir yakni Pj Bupati Jepara dan jajaran birokrasi. Berkenan hadir dari Kejaksaan Jakarta. Juga datang dari Cilacap Yogyakarta, Boyolali, Klaten dan Surakarta. Acara yang menempati di pusat pemerintahan Jepara begitu menarik. Mersudi murih mekaring Jawi.

Pagelaran wayang dipentaskan dengan dalang wanita. Bernama Nyi Lestari dari Pengging. Alumni ISI Surakarta trampil dalam seni tembang, karawitan dan pedalangan. Memang berasal dari keluarga seniman asli. Suaminya yang bernama Wawan Riyadi juga alumni ISI Surakarta merupakan penggender handal. Kerap tampil untuk mengiringi Ki Purbo Asmoro. Pengalaman berkesenian pasangan Sri Lestari dan Wawan Riyadi sungguh memberi harapan yang gemilang.

Lakon yang dibawakan Nyi Sri Lestari berjudul Ratu Kalinyamat. Tokoh legendaris dari Kasultanan Demak Bintara cukup populer dan disegani. Makamnya terletak di Mantingan Tahunan Jepara berdekatan dengan suaminya, Pangeran Hadirin yang berasal dari Kasultanan Samudra Pasai. Bangsawan Aceh ini menantu Sultan Trenggana yang menjadi pengusaha kaya raya. Boleh dibilang Pangeran Hadirin adalah sponsor kerajaan Demak. Usaha Pangeran Hadirin meliputi pelayaran, mebel, ukir ukiran, perikanan dan komoditas ekspor impor. Suami Ratu Kalinyamat punya jasa besar.

Pangkur

Nimas Ratu Kalinyamat,

Tilar wisma sumengka angga ing wukir,

Tapa wuda sinjang rambut,

Neng gunung Danaraja,

Apratignya tan arsa tapihan ingsun,

Yen tan antuk adiling Hyang,

Patine sedulur mami.

Kanjeng Ratu Kalinyamat nanti menjadi Bupati Jepara pertama. Peranannya cukup penting dalam sejarah Pajang yang berdiri pada tanggal 24 Juli 1546. Berjasa dalam penobatan Joko Tingkir sebagai raja Pajang dengan gelar Sri Sultan Hadiwijaya Abdul Hamid Khalifahtullah Panetep Panatagama. 

Untuk membuat acara semarak dilakukan kirab budaya. Titik kumpul di halaman SMK Bhakti Praja Jepara. Terus berjalan menuju pendopo Kabupaten. Perjalanan kirab dipimpin oleh manggala yuda yang terlatih. Dampyak dampyak ing sakmarga marga. Kalamun cinandra pan yayah maesa kurda.

Suara burung di lingkungan joglo Hadipuran menambah asri suasana. Langit biru bersih cemerlang. Angin pagi berhembus sepoi sepoi. Bu Farida Kataringsih SE SH MH pejabat fungsional kejaksaan Agung RI Jakarta begitu menikmati keadaan Sukodono Tahunan Jepara. Pejabat negara ini menyelaraskan hukum dengan budaya.

B. Kesalarasan Laut dan Tanah

Akulturasi budaya berlangsung harmonis. KMT Susanti Purwaningrum melakukan persiapan tata cara. Rajangan pandhan wangi semerbak harum. Tentu saja KRA Bambang S Adiningrat selaku ketua Pakasa cabang Jepara memantau dari jauh. Karena sedang ngayahi jejibahan negara.

Kembul bujana andrawina dengan suguhan khas pesisir. Sega anget tahu tempe dan telur rebus. Terasa mat matan, eca lan sekeca. Ditambah segelas teh hangat. Sarapan pagi begitu nikmat tiada tara. Ber bandha ber bandhu.

Jajan pasar menambah wibawa keplek ilat. Cita rasa masakan pedalaman dan pesisir menyatu secara harmonis. Tanah lambang budaya pedalaman yang berbasis sawah tegal pekarangan. Laut lambang budaya pesisir yang terdiri dari perairan, pelayaran, perniagaan dan pelabuhan. Tanah air berlangsung dengan penuh keselarasan.

Ondhe ondhe, samplok, cenil, jongkong, kemplang, timus dan gandhos menemani Kembul bujana andrawina di Joglo Hadipuran. Dedaunan yang bergoyang menghembuskan angin sumilir segar. Dialog peradaban dengan menawarkan beragam tema kearifan lokal. Usaha untuk mesu budi.

Joglo Hadipuran dihiasi gamelan pelog slendro dan seperangkat wayang. Gapura sakembaran gaya khas pulau dewata. Nuansa Bali terasa dengan hadirnya payung agung songsong gilap. Tiap Sabtu Kliwon memang diselenggarakan acara seni budaya dengan semarak. Sejak tahun 2016 kegiatan diskusi dan apresiasi berjalan rutin.

Pelestarian seni budaya ini cukup menyita perhatian para seniman, budayawan, cendekiawan dan ilmuwan untuk terlibat aktif. Lila lan legawa kanggo mulyane negara. Dari Jepara untuk Indonesia yang mengalir ke penjuru dunia.

Oleh : Dr Purwadi SS M.Hum. 

Fakultas Bahasa Seni dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta. 

Hp 087864404347 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar