1. Laku Hambeg Bantala.
Bantala berarti tanah. Istilah lainya yaitu kisma, bumi pertiwi, siti dan lemah.
Sifat tanah yang memberi kesuburan pada segala tanaman.
Pemimpin hendaknya meniru kebajikan tanah. Kepada sesama manusia selalu membawa kesejahteraan.
2. Laku Hambeg Tirta.
Tirta berarti air. Istilah lainnya yaitu banyu, warih, we, toya dan her.
Sifat air yang memberi kesegaran minuman pada setiap makhluk.
Pemimpin semestinya hadir dalam rangka menyediakan air minum. Agar badan selalu segar bugar.
3. Laku Hambeg Maruta.
Maruta berarti angin. Istilah lainnya yaitu barat, samirana, pawana, margana, warayang dan bayu.
Sifat angin yang memberi kelancaran pernapasan di mana saja.
Pemimpin di mana mestinya memberi angin yang menjadi piranti penting proses pernapasan. Tersedianya angin memungkinkan untuk bernafas secara leluasa.
4. Laku Hambeg Dahana.
Dahana berarti api. Istilah lainnya yaitu agni, pawaka, siking dan geni.
Sifat api yang mampu mematangkan barang mentah, agar lebih terasa enak.
Pemimpin sebaiknya mampu mengubah keadaan ke arah lebih baik. Dari bahan mentah menjadi masakan yang matang siap saji.
5. Laku Hambeg Samudra.
Samudra berarti laut. Istilah lainnya yaitu jalanidhi, jaladri dan pasir.
Sifat laut yang siap sedia menampung segala aliran.
Pemimpin diharapkan memiliki jiwa besar seluas samudra raya. Beragam aliran pemikiran ditampung sebagai bahan kebijakan yang tepat.
6. Laku Hambeg Surya.
Surya berarti matahari. Istilah lainnya yaitu srengenge, saaangka, tengsu, pratanggapati, baskara dan aditya.
Sifat matahari yang memberi energi panas tiap hari.
Pemimpin yang baik siap untuk memberi energi rutin. Sinar panas matahari membantu pembuahan aneka ragam tanaman.
7. Laku Hambeg Candra.
Candra berarti rembulan. Istilah lainnya yaitu sasi, bulan, sitaresmi dan wulan.
Sifat bulan yang memberi penerangan sejuk tiap malam.
Pemimpin sebaiknya memberi sinar yang menyejukkan. Dunia tambah damai, anak buah makin ayem tentrem.
8. Laku Hambeg Kartika.
Kartika berarti bintang. Istilah lainnya yaitu lintang dan taranggana.
Sifat bintang bintang angkasa raya yang menghiasi alam dengan kerlap kerlip cahaya.
Pemimpin yang baik mampu menghadirkan rasa indah. Suasana guyub rukun merupakan keindahan sambang sambung srawung dalam masyarakat Jawa.
Konsep kepemimpinan Jawa itu dikutip dari Serat Rama. Unsur alam yang berjumlah delapan menjadi referensi kebajikan seorang pemimpin sejati. Karya Pujangga Kyai Yasadipura ini memberi wulangan wejangan wedharan. Agar terwujud negeri gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
Oleh: Dr Purwadi SS M.Hum.
Ketua LOKANTARA, Lembaga Olah Kajian Nusantara.
Hp 087864404347
Tidak ada komentar:
Posting Komentar