Para abdi dalem berasal dari Malang, Blitar, Sidoarjo, Surabaya, Nganjuk, Kediri, Trenggalek, Madiun, Ponorogo, Ngawi dan Tuban. Termasuk abdi dalem yang berdomisili di Jawa Timur. Reyog Ponorogo ditampilkan oleh warga Magetan. Pentas juga jaran kepang.
Kukuse dupa kumelun. Minyak jebat kasturi, kembang dan menyan menyelimuti halaman pagelaran. Bopo sesepuh memimpin ritual ndadi. Kendang, kempul, gong, Bonang, ketipung bersamaan dengan suara selompret.
Reyog dengan kendang batangan ageng. Ongkrek bambu berfungsi sebagai kethuk seselan. Rinengga gendhing dolanan begitu merdu. Dhadhak merah berjumlah sembilan. Arak arakan melampaui Kori kamandungan, lawang gapit, dalan kaliurang, pagelaran, alun alun, gladhag, balai kota. Berputar kembali ke halaman sasana sumewa yang dibangun oleh Sinuwun Paku Buwana III pada tahun 1752.
Topeng ireng pentas dengan sangat atraktif. Kesenian persembahan dari abdi dalem Boyolali. Ereng ereng gunung Merapi berkembang seni tari Topeng ireng. Iringan mirip jathilan. Busana gumebyar pating kerlip.
Baik jaranan maupun reyog selalu menyajikan penari jathil. Pakaian khas jathil yang pas naik kuda kepang. Gerak lemah gemulai menawan hati. Bujang ganong lincah. Menari dengan menyelipkan gerakan mbanyol. Lelucon dengan gerak ciri khas bujang ganong.Pukul 11 wisuda warga Kraton segera dimulai. Bermula dari kasentanan yang diikuti oleh sentana. Sesebatan meliputi Kanjeng Raden Arya, Kanjeng Raden Riya Arya dan Kanjeng Pangeran. Untuk bupati, wedana, panewu, mantri, lurah dan jajar menempati pagelaran. Tepat berada di sebelah utara sitihinggil.
Civitas akademika turut wisuda. Yaitu akademisi yang berasal dari Universitas Terbuka. KRT Bambang Warto Hadinagoro secara khusus datang dari KPID Jakarta. Moment khusus ini disertai dengan istri dan ketiga anak. Sebagai anggota komisi penyiaran Indonesia daerah Jakarta, KRT Bambang Warto Hadinagoro siap melaksanakan gawa gawe. Bidang penyiaran diharap makin berkembang dan bermutu.
Abdi dalem dari Jepara dipimpin langsung oleh KRA Bambang Hadiningrat. Kian hari kian maju ngrembaka. Kualitas dan kuantitas mencorong pantas. Dari Joglo Hadipuran Sukodono Tahunan Jepara, Pakasa Nguntara Praja mendapat simpati dan empati. Bregada musik pesisiran terdengar megah meriah. Rata rata barisan anak muda.
Untuk abdi dalem yang tersebar di Jawa Tengah sangat penting. Dari Semarang, Kudus, Puwodadi, Pati, Blora, Kebumen, Cilacap, Magelang dan Banjarnegara. Kawasan subosuka wonosraten. Akronim dari Sukoharjo, Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten. Wilayah ini pendukung utama Kraton Surakarta yang berdiri sejak tanggal 20 Pebruari 1745.
Sebetulnya paguyuban kawula Kraton Surakarta ini berdiri pada tahun 1931. Pada jaman Sinuwun Paku Buwana X Ingkang Minulya saha Wicaksana. Tiap tahun diperingati. Turut menyertai paguyuban putri narpa yang dipimpin oleh GKR Timur. Putri sulung Sinuwun Paku Buwana XIII ini kedhapuk pengageng keputren.
Penganugerahan serat kekancingan ini juga diberikan oleh KGPH Hangabehi. Putra mahkota Kraton Surakarta ini sembada wirotama. Sering rialat mahas ing ngasepi. Mesu budi ing Panggung Sangga Buwana.
Peringatan ulang tahun atau ambal warsa Pakasa ke 92 boleh dibilang gancar lancar. Suguhan soto sedap segar adi mirasa. Kuwah melimpah duduh cocok dimakan sambil duduk lesehan. Sekedar obat lelah. Arak arakan yang bersamaan dengan car free day cukup menguras energi. Soto ayam dengan lauk tahu tempe lempeng cukup bisa memulihkan raos sayah. Segelas teh manis diunjuk bersama rekan pakasa antar daerah jelas lezat nikmat.
Pawang hujan Kraton berdoa sejak pagi. Panuwunan terkabul. Pakasa yang dipimpin oleh KPH Dr Wirabhumi SH memiliki sesepuh supra natural yang sakti mandraguna. Langit biru terang benderang. Awan cleret bunder menghias angkasa raya. Angin sumilir. Sejuk. Panas berkurang. Suka gembira. Sama sama riang senang.
Minggu, 26 Nopember 2023 GKR Wandansari pantas berbahagia. Pengageng Sasana Wilapa kersa nenggani ngestreni pasugatan warga Trenggalek dan Kediri. GKR Koes Indriyah yang pernah bertugas sebagai DPD RI paring pa nyengkuyung. Seniman jaran kepang makin girang. Pengayoman dari Kraton Surakarta tiap tahun mengundang untuk pentas. Berlangsung sampai pukul 17 menjelang petang. Sigrak dan gumyak.
Pada malam harinya dipentaskan wayang kulit. Lakon wahyu Cakraningrat. Menggambarkan suasana suksesi damai. Tontonan tuntunan dan tatanan berjalan beriringan. KRAT Edi Basuki Montro Hadinagoro dari Baturetno Wonogiri memberi panyandra. Kesenian merupakan sarana untuk menjalankan ilmu laku. Kebetulan abdi dalem yang pensiun mantri guru ini ahli pawukon dan petungan.
Wahyu Cakraningrat sekaligus doa buat keselamatan buat negara Kesatuan Republik Indonesia. Masyarakat dari segala penjuru serba murah sandang pangan papan, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
Oleh: Dr Purwadi, M.Hum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar